Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pengaruh Perendaman Terhadap Mutu Tepung Sagu (Metroxylon sp.) di Kampung Tambat Kabupaten Merauke Witdarko, Yus; Jamaludin, Jamaludin; Parjono, Parjono; Pamungkas, Wiyan Afriyanto
AGRICOLA Vol 12 No 1 (2022): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v12i1.4438

Abstract

This study aims to identify the quality of "Dwitrap" 1 kg sago flour by providing soaking treatment with various types of water: water from Kampung Tambat; well water; mineral water; and gallon water for 12 hours and 24 hours of soaking time to achieve the quality of sago flour according to SNI 01-3729-2008. The results obtained indicate that the treated sago flour has a quality following SNI 01-3729-2008 in terms of the water content parameter (KA), about 13%. The pH values ​​ranging from 6-7 also indicate that the sago flour produced does not contain excess organic acids, which can cause sago to have an acidic taste. The content of crude fibre and fineness of flour that passes a 100 mesh sieve obtained is not yet with the SNI quality standard, so it is necessary to make improvements in the sago processing process, for example, with a sieving machine so that the fibres from the sago stalks are not included and reduce the quality of sago flour. The results obtained indicate that soaking treatment improves the quality of "Dwitrap" sago flour.
Rancang Bangun Mesin Pengayak Pati Sagu dengan Penggerak Motor Listrik untuk Meningkatkan Kualitas Mutu Tepung Sagu pada Industri Pengolahan Tepung Sagu “Dwitrap” Witdarko, Yus; Mangera, Yosefina; Sinong, Richardus; Jamaludin, Jamaludin
AGRICOLA Vol 13 No 1 (2023): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v13i1.5247

Abstract

Tepung sagu yang diproduksi oleh industri pengolahan tepung sagu”Dwitrap” belum memenuhi SNI untuk standar kehalusan yakni lolos ayakan 100 mesh minimal 95% sesuai dengan SNI 01-3729-2008. Tujuan penelitian adalah menghasilkan mesin pengayak pati sagu dengan penggerak motor listrik untuk meningkatkan kualitas mutu tepung sagu pada industri pengolahan tepung sagu “Dwitrap”. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan membuat dan melakukan uji coba alat pengayak pati sagu. Bahan pati yang digunakan yaitu pati sagu Dwitrap. Perhitungan yang dilakukan adalah perhitungan kecepatan pulley dan kapasitas alat sedangkan pengujian pengayakan dilakukan dengan mengayak pati sagu sebanyak 10 kg yang diulang sebanyak 3 kali. Ukuran ayakan yang digunakan adalah 100 mesh. Berdasarkan hasil pengayakan akan diperoleh pati sagu yang lolos dan tidak lolos ayakan. Selain itu, dilakukan juga perhitungan kadar air pati sagu sebelum pengayakan. Penelitian ini menghasilkan suatu alat pengayak pati sagu dengan penggerak motor listrik 1 hp dengan spesifikasi panjang 210 cm, lebar 74 cm dan tinggi 94 cm. Alat ini terdiri dari 4 komponen utama yaitu rangka, corong pengeluaran, pengayakan dan motor listrik. Uji kerja alat dilakukan dengan perhitungan dan analisis. Sampel yang digunakan adalah 10 kg pati sagu dengan waktu yang digunakan 1 menit, hasil penelitian menunjukan bahwa selama pengayakan, pati sagu yang lolos ayakan sebanyak 505,64 kg/jam dengan kadar air 11,16 %.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT LOKAL DALAM PELATIHAN PEMBUATAN BAKSO BERBAHAN BAKU SAGU DAN IKAN GASTOR Ginting, Nina Maksimiliana; Rizal, Abdul; Adrianus, Adrianus; Witdarko, Yus; Yusuf, Mega Ayu; Malesi, Wa Ode Asryanti Wida; Daoed, Denvy Meidian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2023): Volume 4 Nomor 5 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i5.21602

Abstract

Bakso merupakan makanan khas Indonesia yang banyak digemari Masyarakat. Bahan tambahan bakso dapat berupa daging dan ikan. Salah satu pengolahan bakso sagu yang didampingi kepada Masyarakat lokal adalah ikan gastor, karena ikan gastor merupakan ikan rawa yang banyak d temui di Kabupaten Merauke khususnya Kampung Zanegi, Kampung Tambat dan Kampung Kaliki. Dengan adanya pendampingan ini, Masyarakat yang ada di ketiga kampung tersebut dapat mengaplikasikannya untuk menambah pendapatan keluarga karena bahan-bahan yang digunakan banyak tersedia di Kampung tersebut.
Numeracy and Environmental Awareness Attitudes of Primary School-Age Children in the Malind Community Rediani, Ni Nyoman; Hallatu, Trinovianto G. R; Palittin, Ivylentine Datu; Retnaningtyas, Hanova Rani E.; Nainggolan, Herrio Tekdi; Sunarni, Sunarni; Witdarko, Yus; Yusri, Yusri
Journal Evaluation in Education (JEE) Vol 6 No 1 (2025): January
Publisher : Cahaya Ilmu Cendekia Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37251/jee.v6i1.1320

Abstract

Purpose of the study: This study examines students' numeracy abilities and attitudes toward environmental awareness among primary school-age children. Through an in-depth understanding of these two aspects, this study aims to provide a strong foundation for formulating appropriate solutions and learning methods that align with the needs and conditions of primary school-age children. Methodology: This research employed a descriptive method with a quantitative approach to explore numeracy literacy capabilities and attitudes toward environmental awareness. The descriptive research design was structured to provide detailed descriptions of the conditions or characteristics of the phenomena under study, focusing on "how" questions and presenting facts accurately and comprehensively. Main Findings: The results indicated that 57.5% of primary school-age children demonstrated moderate numeracy skills, while 32.5% fell into the poor category. This suggests the need for educational intervention to enhance numeracy capabilities. Additionally, children's environmental awareness attitudes largely fell into the good category at 65%. However, certain environmental awareness attitudes still require additional attention for optimal development. Systematic efforts remain necessary to improve both aspects. Novelty/Originality of this study: This study provides novel insights into numeracy capabilities and environmental awareness attitudes among primary school-age children from the Malind community in EswambiVillage. The data offers contextual and specific information regarding educational conditions and environmental awareness in this region, which has yet to be extensively studied in previous research.
Strategi Efektif Meningkatkan Kemampuan Pengolahan Ikan melalui Pelatihan dan Pendampingan Sunarni; Witdarko, Yus; Ni Nyoman Rediani; Hallatu, Trinovianto G.R; Palittin , Ivylentine Datu; Bako, Rahab M.; Retnaningtyas, Hanova Rani E.; Nainggolan, Herrio Tekdi
International Journal of Community Service Learning Vol. 8 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v8i3.82333

Abstract

Rendahnya kemampuan pengolahan ikan di masyarakat Malind disebabkan oleh berbagai faktor, terutama kurangnya pemahaman teknis dan manajerial yang memadai dalam proses pengolahan ikan. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah program pelatihan dan pendampingan intensif telah dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kemampuan pengolahan ikan di kalangan masyarakat. Program ini melibatkan 50 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang masyarakat Malind. Pelatihan tersebut dilakukan melalui pendekatan yang komprehensif, termasuk ceramah yang mendalam untuk memberikan pemahaman teori yang kuat, diskusi interaktif yang memungkinkan peserta berbagi pengalaman dan solusi, serta praktik langsung yang menitikberatkan pada penguasaan keterampilan teknis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil utama penelitian ini sangat menggembirakan, dengan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan para peserta. Mereka tidak hanya mampu menguasai aspek teknis dalam pengolahan ikan, seperti penggunaan alat dan teknik pengawetan yang lebih efektif, tetapi juga mulai memahami pentingnya strategi pemasaran yang inovatif untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar. Implikasi penelitian ini dapat berkontribusi pada pengembangan kebijakan yang lebih berpihak pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia, yang pada gilirannya dapat berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal dan pengurangan angka kemiskinan di daerah-daerah yang bergantung pada sektor perikanan.
Sekolah Lapang Program: Fostering Environmental Awareness Character Through Sustainable Education Approach Rediani, Ni Nyoman; Hallatu, Trinovianto G.R; Palittin , Ivylentine Datu; Retnaningtyas, Hanova Rani E.; Nainggolan, Herrio Tekdi; Sunarni; Witdarko, Yus
Indonesian Values and Character Education Journal Vol. 7 No. 2 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ivcej.v7i2.89954

Abstract

The lack of environmental awareness and concern among school-age children poses a challenge in fostering environmentally responsible character from an early age. This study aims to analyze the impact of the Sekolah Lapang program on students' environmental awareness. Specifically, it seeks to measure changes in attitudes before and after participating in the program and to evaluate its effectiveness in cultivating environmental consciousness among children. This study employs a quasi-experimental method with a pretest-posttest design. Data were collected using a questionnaire consisting of 20 statements measuring students' environmental awareness. Data analysis was conducted using descriptive techniques to identify general trends and inferential analysis using a t-test to examine significant differences before and after the intervention. The findings indicate that the Sekolah Lapang program significantly enhances students' environmental responsibility. The average score increased by 16.85 points, with the t-test results showing a significance value of 0.00 (p < 0.05), indicating a statistically significant change. These findings confirm that the Sekolah Lapang program is an effective strategy for instilling environmental awareness in school-age children and can serve as a sustainable environmental education model.
Pendampingan Masyarakat OAP Melalui Inovasi Teknologi Pengayak Sagu di Kampung Tambat Merauke Adrianus, Adrianus; Witdarko, Yus; Rizal, Abdul; Parjono, Parjono; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 3 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i3.350

Abstract

Sagu merupakan salah satu tanaman pangan yang dijadikan sebagai komoditi unggulan dan makanan pokok terutama bagi masyarakat Orang Asli papua (OAP) di Kabupaten Merauke. Penyebaran sagu di daerah ini terdapat di 60 kampung lokal termasuk di Kampung Tambat. Seiring dengan permintaan pasar pengolahan sagu sudah dilakukan dengan semi mekanik, sehingga tidak hanya menghasilkan sagu basah namun sagu kering juga sudah diproduksi. Pelaksanaan pengabdian dilakukan pada bulan September - Oktober tahun 2023 bertempat di Kampung Tambat Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. Tahapan pelaksanaan kegiatan dimulai dari survei lokasi, serta mencari informasi tentang masalah yang dihadapi oleh masyarakat lokal terhadap pengolahan sagu. Setelah informasi diperoleh, selanjutnya tim pelaksana kegiatan bersama dengan masyarakat dan aparat kampung menyepakati pelaksanaan kegiatan penyuluhan, pendampingan dan demosntrasi alat pengayak sagu guna menyelesaikan permsalahan-permasalahan yang ada terutama pengolahan sagu
Pemberdayaan Masyarakat Lokal Melalui Inovasi Teknologi Pemarut Sagu di Kampung Zanegi Distrik Animha Witdarko, Yus; Adrianus, Adrianus; Rizal , Abdul; Parjono, Parjono; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 4 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i4.427

Abstract

  Kampung Zanegi merupakan salah satu kampung lokal Orang Asli Papua (OAP) yang terdapat di Distrik Animha dengan jumlah penduduk mencapai 525 jiwa yang terdiri dari 269 orang laki-laki dan 256 jiwa perempuan. Masyarakat di kampung ini memenuhi kehidupanya mayoritas dengan cara bertani. Komoditi yang dibudidayakan yaitu ubi jalar, ubi kayu, serta sagu yang notabene dijadikan sebagai produk pangan unggulan. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu penyuluhan dan demonstrasi alat dimulai dari pengenalan, pengoperasian, pengelolaan dan maintenance. Kata Kunci: Sagu, Inovasi Teknologi, Masyarakat Lokal   Abstract Zanegi Village is one of the local villages of Indigenous Papuans (OAP) in Animha District with a population of 525 people consisting of 269 men and 256 women. The majority of people in this village fulfill their livelihood by farming. The commodities cultivated are sweet potatoes, cassava and sago which incidentally are used as superior food products. The method of implementing activities is education and demonstration of tools starting from introduction, operation, management and maintenance. Keywords: Sago, Technological Innovation, Local Communities
Pelatihan Penggunaan Mesin Pengayak Pati Sagu Untuk meningkatkan Kualitas Pati Sagu bagi Kelompok Tani Dwitrap di Kampung Tambat Merauke Jalal, Nur; Mangera, Yosefina; Witdarko, Yus; Rizal , Abdul; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 3 No. 4 (2023): Journal Of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v3i4.429

Abstract

Mutu tepung sagu sesuai dengan SNI 01-3729-1995 mensyaratkan bahwa standar kehalusan tepung (lolos ayakan100 mesh minimal 95%). Tepung sagu yang diproduksi oleh industry pengolahan tepung sagu”Dwitrap” kemasan 1 kg berdasarkan kajian lolos ayakan 100 mesh rata-rata 87% sehingga belum memenuhi SNI untuk standar kehalusan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan kepada kelompok tani Dwitrap secara khusus dan juga kepada masyarakat kampung tambat tentang kualitas/mutu tepung sagu sesuai standar SNI. Hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas dari tepung sagu yang diproduksi. Pelaksanaan pengabdian dilakukan pada bulan Agustus-Oktober 2023 bertempat di kampung Tambat Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. Tahapan pelaksanaan kegiatan dimulai dari observasi. Setelah diperoleh informasi masalah yang dihadapi oleh kelompok tani Dwitrap dalam pengolahan sagu. Setelah informasi diperoleh selanjtnya tim pelaksana kegiatan Bersama dengan apparat kampung dan anggota kemopok tani Dwitrap menyepakati mengenai waktu dan tempat demonstrasi dan pelatihan pengoperasian alat pengayak sagu guna menyelesaikan masalah pengolahan sagu terutama kualitas dalam  tingkat kehalusan pati sagu.
Pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP) Melalui Pengolahan Pangan Lokal Berbasis Smart Farming Rizal, Abdul; Witdarko, Yus; Adrianus, Adrianus; Yusuf, Mani; Anwar, Anwar
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 5 (2024): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i5.1557

Abstract

Pemberdayaan Orang Asli Papua (OAP) di Kampung Kaliki, Merauke, melalui pengolahan pangan lokal berbasis smart farming bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan komunitas. Dengan mengintegrasikan teknologi modern dalam praktik pertanian, seperti penggunaan alat pengolahan sagu baik pengayak maupun pemarut. Program ini mencakup pelatihan yang intensif, yang tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat kapasitas manajerial masyarakat dalam mengelola usaha pertanian dan strategi pemasaran produk lokal. Inisiatif ini juga berfokus pada pengembangan produk turunan yang bernilai tambah, seperti bakso sagu dan camilan khas lainnya, yang dapat meningkatkan daya saing di pasar. Melalui pendekatan ini, OAP didorong untuk berinovasi, sehingga tidak hanya meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga menjaga kelestarian tradisi dan budaya lokal. Dengan demikian, pengolahan pangan lokal berbasis smart farming di Kampung Kaliki tidak hanya memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan memperkuat identitas budaya Orang Asli Papua. Luaran dari program ini adalah produk, alat, publikasi media online, video, publikasi jurnal dan HKI