Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Public Health Journal

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Minum Obat Anti Tuberkulosis Pada Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang Miftahul Husna; Dedi Irawan; Ajmain
Public Health Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/x41gs888

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya kepatuhan minum obat yang dapat mengakibatkan kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat pada penderita TB paru di RSUD Muda Sedia Aceh Tamiang. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional  study dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah 30 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Data mengenai faktor pengetahuan, dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat dukumpulkan melalui kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitasnya. Data dianalisis dengan menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru (nilai p value sebesar 0,694). Pengetahuan yang tinggi terhadap cara penularan, terapi yang diberikan, dan dampak dari penyakit TB paru dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam minum obat. Ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru (nilai p value sebesar 0,756). Dukungan keluarga yang diberikan kepada pasien dalam menemani pasien berobat, memberikan informasi, memberikan perhatian serta nasehat, dan mengingatkan minum obat dapat mendorong pasien untuk sembuh dan lebih patuh dalam minum obat. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan kepada masyarakat agar dapat memahami tentang penyakit TB paru dan diharapkan kepada keluarga agar dapat memberikan dukungan moril dan materil kepada pasien dalam masa pengobatan. Pihak pelayanan rumah sakit juga perlu memberikan pendidikan kepada pasien mengenai pengobatan, penularan, dan dampak dari penyakit TB paru.
Hubungan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana Banjir Dengan Tingkat Kecemasan Masyarakat Di Daerah Rawan Banjir di Kota Langsa Kharisma; Ajmain; Husaini
Public Health Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/k454g360

Abstract

Menurut Centre for Research on the Epidemiology of Disasters (CRED) mengatakan bahwa setidaknya ada 22.000 kejadian atau peristiwa bencana yang terjadi diberbagai belahan dunia secara massal. Kesiapsiagaan bencana merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan memiliki pengaruh kepada tindakan masyarakat ketika terjadi bencana, kesiapsiagaan ini juga dapat mengurangi resiko kejadian bencana pada masyarakat salah satunya dampak psikologis seperti kecemasan. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui hubungan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dengan tingkat kecemasan masyarakat di Gampong Sidorejo Kecamatan Langsa Lama. Jenis penelitian ini menggunakan jenis analytic dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Gampong Sidorejo Kecamatan Langsa Lama, jumlah sampel sebanyak 91 responden dengan teknik sampel secara Proportional Stratified Random Sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 91 responden sebagian besar mengalami kecemasan sedang sebanyak 48 responden (52,7%) dan sebagian kecil mengalami kecemasan berat sebanyak 8 responden (8,8%). Sebagian besar tidak siapsiaga dalam menghadapi bencana banjir sebanyak 48 responden (52,7%). Ada hubungan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir dengan tingkat kecemasan masyarakat dengan p-value 0,000 (p<0,05). Bagi masyarakat, diharapkan untuk dapat mengurangi kecemasan saat bencana, untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat misalnya melalui penyuluhan kebencaan sehingga terbentuk masyarakat yang tanggap bencana.
Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja  di SMP Negeri 1 Simpang Ulim Wirdhatul Olla; Irma Hartati; Ajmain
Public Health Journal Vol. 1 No. 3 (2024): Desember
Publisher : Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/0d30pe06

Abstract

Berdasarkan hasil Survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tingkat penetrasi internet di Indonesia meningkat menjadi 79,5%, khususnya dikalangan remaja yang menyebabkan terganggunya proses tidur sehingga kualitas serta pola tidur menjadi buruk. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja di SMP Negeri 1 Simpang Ulim. Penelitian ini merupakan penelitian jenis analytic yang bersifat cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII dan VIII SMP Negeri 1 Simpang Ulim yang menggunakan smartphone sebanyak 44 orang dengan teknik total sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 44 responden sebagian menggunakan media sosial dalam kategori rendah sebanyak 16 responden (36,4%) dan sebagian besar menggunakan media sosial dalam kategori sedang sebanyak 13 responden (29,5%), sebagian besar remaja di SMP Negei 1 Simpang Ulim memiliki kualitas tidur baik sebanyak 28 responden (63,3%). Ada hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan kualitas tidur pada remaja dengan p-value 0,005 (p<0,05). Bagi SMP Negeri 1 Simpang Ulim untuk memberikan informasi tentang durasi penggunaan media sosial yang berpengaruh terhadap kualitas tidur pada siswa sehingga diharapkan siswa lebih memperhatikan kualitas tidur mereka dan juga dapat membatasi penggunaan media sosial pada malam hari agar kebutuhan tidur mereka cukup.