Rahma, Haifa Auliya
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Manusia dalam Perspektif Ibnu Sina Rahma, Haifa Auliya; Fadhilah, Annatasya Dwi; Istiqliana, Aisya; Hakim, Wildan Nasrun; Parhan, Muhamad
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibnu Sina melihat manusia sebagai entitas yang terdiri dari tubuh dan jiwa, di mana tubuh berperan sebagai instrumen bagi jiwa yang merupakan inti dari kehidupan manusia. Ia berpendapat bahwa jiwa dan tubuh saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Ibn Sina membagi jiwa manusia menjadi tiga tingkatan, yaitu jiwa nabati (pertumbuhan), jiwa haywani (indera), dan jiwa ‘aqli (akal). Jiwa manusia memiliki sifat kekal dan akan terus ada setelah tubuh meninggal, yang menggambarkan keterkaitan erat antara jiwa dan akal sebagai sumber pengetahuan dan tindakan.
Implementasi Kebijakan Pendidikan Merdeka Belajar Rahma, Haifa Auliya; Novianti, Novianti; Qolbiyah, Aini; Firmansyah, Feri; Nurdin, Nurdin
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 1 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan Merdeka Belajar merupakan pendekatan transformatif dalam sistem pendidikan Indonesia, yang bertujuan untuk mendorong lingkungan belajar yang lebih fleksibel, inklusif, dan berpusat pada peserta didik. Studi ini mengidentifikasi tantangan dan peluang seputar implementasi kebijakan ini, dengan fokus pada perspektif pendidik dan kesiapan institusi. Dengan menggunakan metodologi tinjauan pustaka sistematis, analisis teori dasar digunakan untuk mengungkap kesenjangan dan mengusulkan intervensi strategis. Temuan penelitian mengungkapkan tantangan yang signifikan, termasuk kesiapan guru yang terbatas, kesenjangan dalam fasilitas pendidikan, beban administratif, dan implementasi yang tidak merata karena koordinasi yang tidak memadai antara otoritas pusat dan daerah. Selain itu, masalah akses teknologi, terutama di daerah terpencil, menghambat efektivitas kebijakan. Terlepas dari tantangan ini, Merdeka Belajar menunjukkan potensi substansial dalam memberdayakan guru, meningkatkan keterlibatan siswa, dan mengurangi beban kurikulum. Reformasi utama meliputi penyederhanaan kurikulum, mengganti sistem ujian nasional dengan penilaian yang lebih berbasis kompetensi, dan memberikan otonomi kepada pendidik dalam perencanaan pelajaran. Studi ini menyimpulkan bahwa implementasi Merdeka Belajar yang sukses memerlukan pelatihan berkelanjutan bagi guru, peningkatan infrastruktur, strategi inklusif untuk menjembatani kesenjangan regional, dan kolaborasi yang kuat di antara para pemangku kepentingan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan yang efektif, adaptif, dan berkelanjutan di Indonesia, yang membuka jalan bagi sistem pendidikan yang lebih adil dan berfokus pada mutu.