Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pengelolaan Temulawak Plant (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) As A Traditional Medicine widia, Wenny; Harefa, Yupi Sari; Sari Zai, Citra Imelda
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.380

Abstract

Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai obat-obatan yang tergolong dalam suku temutemuan (Zingiberacea) yang banyak ditemukan di hutan-hutan pada daerah tropis. Temulawak memiliki banyak kandungan metabolit sekunder yang bermanfaat bagi kesehatan. Tujuan dari penulisan review jurnal ini ialah untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan pemanfaatan tanaman temulawak sebagai obat tradisional dengan menggunakan metode studi literatur. Salah satu kandungan terbanyak yang dimiliki tumbuhan temulawak ialah pati. Pati merupakan kandungan metabolit terbesar pada temulawak. Pati temulawak mengandung kurkuminoid yang membantu proses metabolisme dan fisiologis organ badan. Selain itu temulawak mengandung minyak atsiri seperti limonina yang mengharumkan, sedangkan kandungan flavonoid pada temulawak berkhasiat menyembuhkan radang. Secara tradisional temulawak sudah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.Pada suku-suku tertentu temulawak ini digunakan untuk penyakit yang berbeda-beda. Penggunaan temulawak dalam pengobatan tradisional di antaranya adalah untuk digunakan dalam pengobatan gangguan pencernaan, sakit kuning, keputihan, meningkatkan daya tahan tubuh serta menjaga kesehatan
EFEKTIVITAS PEMANFAATAN TANAMAN OBAT (BIOFARMAKA) SEBAGAI PRODUK UNGGULAN MASYARAKAT DESA KELURAHAN KEMENANGAN TATANI Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Pasaribu, Lamtiur Sary
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 1 (2023): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i1.381

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan tanaman obat (biofarmaka) sebagai produk unggulan masyarakat di Kelurahan Kemenangan Tani. Tanaman biofarmaka seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan daun sirih telah lama digunakan secara tradisional oleh masyarakat sebagai pengobatan alami. Melalui pendekatan deskriptif kuantitatif, data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner terhadap 50 kepala keluarga yang aktif memanfaatkan tanaman obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% masyarakat mengolah tanaman biofarmaka menjadi produk seperti jamu, minyak herbal, dan teh herbal. Sebanyak 85% responden menyatakan produk tersebut bermanfaat secara ekonomi dan kesehatan. Oleh karena itu, pengembangan dan pelatihan pengolahan biofarmaka berpotensi memperkuat ketahanan ekonomi lokal dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat desa.
STUDI IN VITRO POTENSI ANTIOKSIDAN DAN AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI ETIL ASETAT BUAH PARIJOTO (MEDINILLA SPECIOSA B.) Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Siregar, Elyen Muliani
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemanfaatan tanaman obat (Parijoto (Medinilla speciosa B.) merupakan tanaman endemik Indonesia yang secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat, terutama karena kandungan senyawa metabolit sekundernya seperti flavonoid, fenol, dan tanin yang diketahui memiliki aktivitas biologis penting, termasuk sebagai antioksidan dan antidiabetes. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah akibat gangguan sekresi atau kerja insulin, dan salah satu pendekatan terapi alternatif adalah penggunaan senyawa alami yang mampu menghambat enzim α-glukosidase yang berperan dalam proses hidrolisis karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi aktivitas antioksidan dan penghambatan enzim α-glukosidase dari fraksi etil asetat buah parijoto secara in vitro. Metode yang digunakan meliputi ekstraksi buah parijoto menggunakan pelarut etanol 96% secara maserasi, dilanjutkan fraksinasi dengan pelarut etil asetat. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) dengan pembacaan absorbansi pada panjang gelombang 517 nm untuk menentukan nilai IC₅₀, sedangkan uji aktivitas antidiabetes dilakukan dengan metode inhibisi enzim α-glukosidase menggunakan substrat p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside (pNPG) dan diukur pada panjang gelombang 405 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas antioksidan yang cukup kuat dengan nilai IC₅₀ sebesar XX μg/mL dan kemampuan menghambat enzim α-glukosidase dengan nilai IC₅₀ sebesar XX μg/mL, yang menunjukkan bahwa fraksi ini berpotensi sebagai agen terapi pendukung dalam pengelolaan diabetes melitus berbasis bahan alam. Dengan demikian, fraksi etil asetat buah parijoto dapat dipertimbangkan sebagai kandidat sumber bahan fitofarmaka yang memiliki aktivitas ganda sebagai antioksidan dan antidiabetes alami.
FORMULASI SEDIAAN BODY SCRUB DARI BERAS KETAN HITAM (ORYZA SATIVA VARGLUTINOUS) DENGAN PERPADUAN EKSTRAK BUAH PAPAYA Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Lubis, Nur Halimah
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 1 (2024): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i1.383

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan sediaan body scrub berbahan dasar beras ketan hitam (Oryza sativa var. glutinous) dengan perpaduan ekstrak buah pepaya (Carica papaya) dan mengevaluasi karakteristik fisik serta efektivitas dari sediaan yang dihasilkan. Bahan-bahan alami tersebut dipilih karena mengandung senyawa aktif yang berpotensi memberikan manfaat bagi kesehatan kulit, seperti antioksidan, enzim proteolitik, serta vitamin dan mineral yang mendukung regenerasi kulit. Dalam proses formulasi, digunakan berbagai konsentrasi untuk menemukan kombinasi yang paling optimal dari segi efektivitas eksfoliasi, kestabilan fisik, dan kenyamanan pengguna. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sediaan dengan kombinasi serbuk beras ketan hitam 10% dan ekstrak pepaya 4% memberikan hasil paling stabil dengan daya sebar dan daya lekat yang seimbang serta tidak menimbulkan iritasi pada kulit. Dengan demikian, body scrub dari kombinasi bahan alami ini dapat dikembangkan menjadi produk kosmetik yang tidak hanya efektif tetapi juga aman dan ramah lingkungan. Penelitian ini juga menunjukkan potensi pemanfaatan bahan lokal sebagai alternatif dalam pengembangan produk perawatan kulit.
EKSPLORASI SPESIES TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT BERBASIS PENGETAHUAN LOKAL DI KELURAHAN KEMENANGAN CITY Widia, Wenny; ., Yulianti; Harefa, Yupi Sari
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i1.385

Abstract

Kecenderungan masyarakat saat ini mulai menolak penggunaan obat modern dan beralih ke alam (back to nature) dengan pengobatan tradisional menggunakan tumbuhan obat. Eksplorasi jenis tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional di Kabupaten Kemenangan Tani bertujuan untuk menggali potensi jenis tumbuhan yang digunakan, mendata bagian yang digunakan, cara pengolahan dan penggunaan tumbuhan serta cara mendapatkannya dari alam. Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah survei eksploratif dan Participatory Rural Appraisal (PRA). Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil penelitian didapatkan 106 spesies tumbuhan obat yang digunakan dalam pengobatan tradisional yang berasal dari 67 famili. Spesies tumbuhan obat yang paling banyak digunakan di wilayah medan tuntungan berasal dari famili Zingiberaceae. Bagian tumbuhan obat yang paling banyak digunakan adalah bagian daun. Cara pengolahan tumbuhan obat secara umum dilakukan dengan perebusan, hasil ramuan digunakan dalam bentuk minuman. Secara umum tumbuhan yang digunakan untuk obat oleh masyarakat Kabupaten medan tuntungan adalah jenis tumbuhan liar, dan sebanyak 68% tumbuh dari pekarangan rumah maupun kebun atau ladang.
PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA MENCIT JANTAN PUTIH (MUS MUSCULLUS) DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (MUNTINGIA CALABURA L.) Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Wau, Elvira Dian Putri
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 4 No 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v4i2.386

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit jantan putih (Mus musculus). Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan desain pre-post test control group design. Hewan uji dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (akuades), kontrol positif (glibenklamid), dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Kadar gula darah diukur menggunakan metode GOD-PAP sebelum dan setelah perlakuan selama 14 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun kersen pada dosis 400 mg/kgBB memberikan penurunan kadar glukosa darah paling signifikan (p<0.05) dibandingkan kelompok lain. Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun kersen memiliki potensi sebagai agen antidiabetes alami.
Pemanfaatan Daun Kersen Kombinasi Daun Stevi Sebagi Penurunan Kadar Gula Darah Widia, Wenny; Keliat, Albrian Grey; Lubis, Nur Halimah
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.406

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan daun kersen (Muntingia calabura L.) dan daun stevia dalam pembuatan teh untuk menurunkan kadar gula darah. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor, yaitu perbandingan daun kersen dan berat daun stevia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi daun kersen dan daun stevia dapat menjadi alternatif alami untuk membantu mengontrol gula darah, karena kandungan flavonoid, chalcone, dan tanin yang menghambat penyerapan glukosa, merangsang pelepasan insulin, dan meningkatkan sensitivitas insulin. Penelitian ini membuktikan bahwa daun kersen dengan kombinasi daun stevia dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes melitus.
Pemanfaatan Tanaman Obat (Biofarmaka) Sebagai Produk Unggulan Masyarakat Desa Namo Rambe Widia, Wenny; Butar-butar, Supriyadi; Ndruru, Norberta Niat Natalia
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi pemanfaatan tanaman obat (biofarmaka) oleh masyarakat Desa Namo Rambe serta mengeksplorasi peluang pengembangannya sebagai produk unggulan desa. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat secara turun-temurun memanfaatkan berbagai jenis tanaman obat seperti jahe, kunyit, temulawak, dan daun sirih untuk kebutuhan kesehatan sehari-hari. Beberapa warga telah mengolah tanaman obat menjadi produk sederhana seperti jamu dan minyak gosok, namun pengelolaan masih bersifat tradisional dan belum terstruktur secara kelembagaan. Rendahnya keterlibatan generasi muda serta minimnya pelatihan dan dukungan dari pemerintah desa menjadi hambatan utama dalam pengembangan biofarmaka sebagai komoditas ekonomi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya strategi pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan, alih pengetahuan, serta penguatan kelembagaan desa guna mendorong biofarmaka sebagai produk unggulan yang berdaya saing dan berkelanjutan
Penyuluhan Pemanfaatan Tanaman Obat (Biofarmaka)Sebagai Produk Unggulan Masyarakat Desa Kelurahan Kemenangan Tani Widia, Wenny; Gulo, Irman Simson; Gea, Alex Sokhian
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 2 No 2 (2022): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v2i2.411

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Kemengan Tani, khususnya anggota Kelompok Wanita,dalam pemanfaatan tanaman obat (biofarmaka) sebagai produk unggulan desa. Desa Kemengan Tani memiliki potensi besar dalam budidaya tanaman biofarmaka seperti jahe, kencur, kunyit, kapulaga, lengkuas, sereh, dan merica yang dikembangkan di lahan tegalan. Namun, hasil panen sebagian besar dijual dalam bentuk bahan mentah tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga nilai tambah dan pendapatan masyarakat belum optimal. Melalui kegiatan penyuluhan, ceramah, diskusi, dan pelatihan, masyarakat diberikan pemahaman dan keterampilan dalam pengolahan tanaman biofarmaka, contohnya pembuatan serbuk jahe yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok wanita tani dalam mengelola dan mengolah tanaman obat, membuka peluang diversifikasi produk serta peningkatan nilai ekonomi. Pengembangan produk unggulan berbasis biofarmaka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendapatan asli desa. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan akses pasar dan pengetahuan pengolahan pascapanen, sehingga diperlukan pendampingan berkelanjutan untuk mengoptimalkan potensi biofarmaka sebagai produk unggulan desa.
Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (Toga) Di Desa Namorih Lingkungan Sekitaran Masyarakat Widia, Wenny; Hia, Marli Sati; ., Maryati
JOURNAL HEALTH OF EDUCATION Vol 3 No 2 (2023): OKTOBER
Publisher : Universitas Audi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62611/jhe.v3i2.416

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi dan memahami pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) oleh masyarakat di Desa Namorih dan sekitarnya. Menggunakan metode deskriptif kualitatif, penelitian ini menggali informasi melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Namorih memanfaatkan 42 jenis TOGA dari 32 famili tanaman untuk mengobati 20 jenis penyakit. Bagian tanaman yang paling sering digunakan adalah daun, dengan cara pengolahan yang umum adalah direbus dan diminum. Pemanfaatan TOGA ini memberikan manfaat kesehatan langsung sebagai alternatif pengobatan yang mudah diakses dan murah. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengetahuan tradisional yang diwariskan secara turun-temurun dan perlunya pemberdayaan masyarakat melalui sosialisasi dan pelatihan untuk memaksimalkan pemanfaatan TOGA secara berkelanjutan.