Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam mendukung perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karier peserta didik. Namun, pada kenyataannya, minat siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pemahaman siswa terhadap manfaat layanan tersebut, metode penyampaian yang monoton, serta kurangnya inovasi dalam penggunaan media. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang efektif, salah satunya melalui implementasi media bimbingan dan konseling yang menarik dan relevan dengan kebutuhan serta karakteristik siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi media dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti kegiatan layanan bimbingan dan konseling di SMP Negeri L. Sidoharjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung terhadap kegiatan layanan bimbingan dan konseling, wawancara dengan guru Bimbingan dan Konseling (BK) dan beberapa siswa, serta dokumentasi media yang digunakan dalam proses layanan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diuji dengan teknik triangulasi sumber dan teknik untuk memastikan keakuratan dan keabsahan temuan penelitian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi media seperti poster motivasi, video edukatif, papan informasi bimbingan, serta media digital seperti WhatsApp dan Instagram sekolah, mampu menarik perhatian dan meningkatkan minat siswa untuk berpartisipasi dalam layanan bimbingan dan konseling. Media tersebut dinilai mampu menjembatani komunikasi antara guru Bimbingan dan (Konseling) BK dan siswa, menyampaikan pesan dengan cara yang lebih menarik, dan menciptakan suasana yang interaktif. Siswa menjadi lebih antusias, terbuka, dan merasa terbantu dalam mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Dengan demikian, penggunaan media yang tepat dalam layanan bimbingan dan konseling terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas layanan serta partisipasi siswa secara signifikan