Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perbandingan Kuat Geser Tanah Lempung Yang Dicampur Pasir Putih Pantai Utara Dan Pantai Selatan Jawa Listyawan, Anto Budi; Wiqoyah, Qunik; Sugiyatno, S; Renaningsih, R; Susanto, Agus; Parku, Ayu Kaputri
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2022: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah lempung Beluk di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten termasuk tanah lempung plastisitas tinggi, sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan cara menstabilisasi menggunakan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan untuk memperbaiki struktur tanahnya. Persentase penambahan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan pada tanah lempung yaitu sebesar 2,5%, 5%, 7,5%, dan 10%. Tanah asli dan tanah campuran diuji di laboratorium untuk mendapatkan sifat fisis dan sifat mekanisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air (w) mengalami penurunan, sedangkan berat jenis (Gs) mengalami kenaikan, serta indeks plastisitas (PI) mengalami penurunan. Sesuai AASHTO, tanah terklasifikasi sebagai A-7-5 dan sesuai standar USCS termasuk dalam klasifikasi CH. Pengujian sifat mekanis menunjukkan bahwa kadar air optimum (wopt) tanah asli sebesar 25% dan nilai berat volume kering tanah asli (ɣdmaks) sebesar 1,37 gr/cm3. Dari uji Direct Shear Test (DST), kuat geser tanah 0,991 kg/cm2, nilai kohesi tanah asli (c) sebesar 0,507 kg/cm2, dan sudut gesek dalam tanah asli (φ) sebesar 19,09ᵒ. Nilai kohesi mengalami penurunan seiring bertambahnya prosentase pasir pantai, sebaliknya sudut gesek dalam naik ketika prosentase pasir pantai naik. Penggunaan pasir putih Pantai Utara dan pasir putih Pantai Selatan sebagai behan stabilisasi tanah lempung cenderung memiliki efektifitas yang sama dalam memperbaiki sifat fisis dan sifat mekanis tanah lempung
Nilai Parameter Kuat Geser Tanah Lempung dengan Campuran Serbuk Batu Kumbung Wiqoyah, Qunik; Sasongko, Haidar Fatah Honggo; Listyawan, Anto Budi; Sugiyatno, S; Susanto, Agus; Harjanto, Furqaan
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah di Desa Karang Tengah Prandeon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, merupakan tanah lempung dengan tingkat plastisitas yang tinggi, ditandai dengan nilai indeks plastisitas (PI) sebesar 31,08%, sudut gesek dalam tanah sebesar 12,02°, dan kohesi sebesar 0,427 kg/m². Tingginya nilai PI dan rendahnya sudut gesek dalam mengindikasikan bahwa tanah ini memiliki kekuatan geser yang rendah, sehingga kurang stabil dan rentan menyebabkan kerusakan struktur di daerah tersebut, seperti kerusakan pada talut atau dinding penahan tanah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan gaya geser, perlu dilakukan perbaikan tanah dengan penambahan bahan stabilisasi. Pada penelitian ini, digunakan serbuk batu kumbung sebagai bahan stabilisasi, yang ditambahkan dengan variasi persentase 0%, 4%, 8%, 12%, dan 16% dari berat tanah kering. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serbuk batu kumbung pada tanah lempung di Desa Karang Tengah Prandeon memperbaiki beberapa karakteristik fisis dan mekanis tanah. Dari segi karakteristik fisis, terdapat penurunan kadar air, batas cair, serta persentase butiran yang lolos saringan No. 200, sementara indeks plastisitas tanah berkurang, dan batas susut mengalami peningkatan. Di sisi karakteristik mekanis, penambahan serbuk batu kumbung mengakibatkan peningkatan kepadatan tanah, penurunan kohesi, serta peningkatan sudut gesek dalam. Penambahan serbuk batu kumbung sebesar 16% menghasilkan penurunan nilai kohesi menjadi 0,413 kg/m² dan peningkatan sudut gesek dalam hingga mencapai 25,03°, yang secara signifikan menunjukkan peningkatan kekuatan geser tanah. Dengan demikian, penambahan serbuk batu kumbung dapat disimpulkan sebagai metode yang efektif dalam meningkatkan stabilitas tanah lempung di daerah tersebut, serta menjadi solusi potensial untuk mencegah kerusakan struktur pada bangunan penahan tanah di sekitar lokasi.
Nilai Parameter Kuat Geser Tanah Lempung dengan Campuran Serbuk Batu Kumbung Wiqoyah, Qunik; Sasongko, Haidar Fatah Honggo; Listyawan, Anto Budi; Sugiyatno, S; Susanto, Agus; Harjanto, Furqaan
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah di Desa Karang Tengah Prandeon, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, merupakan tanah lempung dengan tingkat plastisitas yang tinggi, ditandai dengan nilai indeks plastisitas (PI) sebesar 31,08%, sudut gesek dalam tanah sebesar 12,02°, dan kohesi sebesar 0,427 kg/m². Tingginya nilai PI dan rendahnya sudut gesek dalam mengindikasikan bahwa tanah ini memiliki kekuatan geser yang rendah, sehingga kurang stabil dan rentan menyebabkan kerusakan struktur di daerah tersebut, seperti kerusakan pada talut atau dinding penahan tanah. Dalam rangka meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan gaya geser, perlu dilakukan perbaikan tanah dengan penambahan bahan stabilisasi. Pada penelitian ini, digunakan serbuk batu kumbung sebagai bahan stabilisasi, yang ditambahkan dengan variasi persentase 0%, 4%, 8%, 12%, dan 16% dari berat tanah kering. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan serbuk batu kumbung pada tanah lempung di Desa Karang Tengah Prandeon memperbaiki beberapa karakteristik fisis dan mekanis tanah. Dari segi karakteristik fisis, terdapat penurunan kadar air, batas cair, serta persentase butiran yang lolos saringan No. 200, sementara indeks plastisitas tanah berkurang, dan batas susut mengalami peningkatan. Di sisi karakteristik mekanis, penambahan serbuk batu kumbung mengakibatkan peningkatan kepadatan tanah, penurunan kohesi, serta peningkatan sudut gesek dalam. Penambahan serbuk batu kumbung sebesar 16% menghasilkan penurunan nilai kohesi menjadi 0,413 kg/m² dan peningkatan sudut gesek dalam hingga mencapai 25,03°, yang secara signifikan menunjukkan peningkatan kekuatan geser tanah. Dengan demikian, penambahan serbuk batu kumbung dapat disimpulkan sebagai metode yang efektif dalam meningkatkan stabilitas tanah lempung di daerah tersebut, serta menjadi solusi potensial untuk mencegah kerusakan struktur pada bangunan penahan tanah di sekitar lokasi.
Perkuatan Anyaman Bambu untuk Fondasi Telapak di Atas Tanah Lempung Lunak Listyawan, Anto Budi; Pramesty, Gustriyani Rolannita; Sugiyatno, S; Wiqoyah, Qunik; Susanto, Agus
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2024: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daya dukung merupakan faktor penting dalam struktur bangunan, baik untuk struktur bawah maupun struktur atas. Tanah lempung lunak memiliki konsistensi yang lunak, dengan daya dukung rendah serta sifat kembang susut yang tinggi. Kondisi ini menyebabkan tanah lempung lunak berpotensi mengalami penurunan yang signifikan, sehingga dapat mempengaruhi kestabilan dan kekokohan suatu konstruksi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya perbaikan yang dapat meningkatkan daya dukung tanah guna mencegah penurunan berlebih. Salah satu solusi yang digunakan adalah perkuatan tanah dengan anyaman bambu, yang merupakan alternatif bahan geotekstil dengan biaya lebih murah dan mudah didapat. Penelitian ini menggunakan tanah lempung lunak yang diambil dari Desa Purwosuman, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan kadar air rencana sebesar 60,00%. Tanah ini kemudian dijenuhkan dan dipadatkan sebanyak 200 pukulan per lapisan. Pengujian meliputi uji fisis tanah dan uji loading frame. Parameter penelitian melibatkan variasi kedalaman perkuatan berdasarkan perbandingan lebar footing (B) dengan nilai 0,5B, 1B, 1,5B, dan 2B. Selain itu, lebar perkuatan divariasikan menjadi 15 cm, 20 cm, 25 cm, dan 30 cm, berdasarkan distribusi tekanan dalam tanah dengan rasio 2 vertikal: 1 horizontal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanah dengan perkuatan anyaman bambu mampu menahan beban maksimum yang jauh lebih besar dibandingkan tanah lempung lunak tanpa perkuatan, dengan peningkatan sebesar 23 kali lipat. Semakin besar lebar perkuatan, semakin besar pula beban yang dapat ditahan. Sementara itu, kedalaman perkuatan memiliki pengaruh yang relatif kecil terhadap beban maksimum yang mampu ditahan.
Kuat Tekan Bebas Tanah yang Dikontaminsasi Limbah Oli dalam Pressurized Fill Tank Listyawan, Anto Budi; Wiqoyah, Qunik; Susanto, Agus; Renaningsih, R; Sugiyatno, S; Andrean, Bagas; Bilqis, Rifka Fauzia
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2022: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.953 KB)

Abstract

Limbah oli sering kali dibuang secara sengaja dan dapat mencemari lingkungan. Selain itu banyak pula kasus tumpahan oli dan minyak yang tidak disengaja. Ketika tumpahan oli dan kebocoran terjadi, dimungkinkan tanah dapat terkontaminasi dan mengalami perubahan kualitas dan sifat fisik pada tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kontaminasi limbah oli dengan durasi ½ minggu, 1 minggu, 2 minggu dengan cara memberikan tekanan udara sebesar 65 kPa ke dalam pressurized fill tank terhadap sifat fisis dan mekanis dari tanah lanau Desa Bometen, Kecamatan Gantiwarno. Hasil pengujian sifat fisis tanah yaitu uji kadar air tanah kontaminasi mengalami peningkatan dari tanah asli. Nilai berat jenis dan berat volume tanah kontaminasi semakin turun. Pada uji Atterberg, nilai LL, PL dan SL tanah kontaminasi mengalami penurunan namun untuk nilai PI naik. Klasifikasi tanah asli dan kontaminasi menurut AASHTO masuk dalam kelompok A-7-6, sedangkan menurut USCS masuk kelompok ML. Hasil pengujian sifat mekanis standard proctor tanah asli diperoleh berat volume kering maksimum 1.43 gr/cm3. Nilai kadar air optimum sebesar 23%. Hasil pengujian UCT tanah asli sebesar 332 kN/m2. Kontaminasi limbah oli menyebabkan nilai kuat tekan bebas mengalami penurunan seiring durasi kontaminasi. Hasil dari nilai terendah pada tanah kontaminasi 2 minggu sebesar 76 kN/m2. Untuk nilai modulus elastisitas juga berbanding lurus dengan nilai kuat tekan bebas yaitu mengalami penurunan. Nilai terendah pada tanah kontaminasi 2 minggu sebesar 18.15 kN/m2. Menurut klasifikasi nilai kuat tekan bebas pada tanah asli dan tanah kontaminasi ½ minggu termasuk tanah lanau sangat kaku, sedangkan untuk tanah kontaminasi 1 minggu termasuk lanau kaku dan nilai terendah pada kontaminasi 2 minggu termasuk kedalam lanau sedang.
Karakteristik Paving Block dengan Penambahan Filler Limbah Marmer dan Fiber Serat Strapping Band Sugiyatno, S
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2020: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1877.958 KB)

Abstract

Paving sebagai material penutup permukaan jalan, merupakan campuran semen portland, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan. Pada pengangkutannya sering digunakan alat berat yang menimbulkan beban kejut akibat tumbukan antar paving yang mengakibatkan pecah. Peningkatan performance paving perlu dilakukan dengan penambahan filler (limbah serbuk marmer) dan fiber (serat strapping band). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik paving normal (campuran 1 semen : 8 pasir). Paving normal ditambah filler 10%, 20%, 30%, paving normal ditambah fiber 0,25%,0,5%,0,75%, dan paving normal ditambah filler 20% dan fiber 0,25%,0,5%,0,75%. Pengujian dilakukan untuk mengetahui nilai kuat tekan, kuat kejut, dan absorbsi pada umur 28 hari. Hasil penelitian diperoleh kuat tekan paving normal 16,04 MPa, nilai absorbsi 7,01% dan kuat kejut 59,595 joule. Penambahan filler dan atau tanpa fiber cenderung tidak meningkatan kuat tekan, bahkan jika prosentase filler lebih besar dari 20% atau fiber lebih dari 0,5% kuat tekan akan turun. Pada pengujian beban kejut, penambahan filler tidak berpengaruh terhadap kuat kejut, namun pada penambahan fiber dapat meningkatkat kuat kejut sampai 516 % pada proporsi fiber 0,5%. Pada kombinasi filler 20% dan fiber 0,75% ketahanan kejut meningkat 357 %. Nilai absorbsi cenderung turun pada penambahan filer, namun akan meningkat apabila ditambahkan fiber.
Kuat Tekan Bebas Tanah Lempung dengan Variasi Waktu Kontaminasi Air Lindi Listyawan, Anto Budi; Sugiyatno, S; Susanto, Agus; Wiqoyah, Qunik; Yudhatama, Ilham
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS 2023: Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil UMS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan sampah ternyata menimbulkan limbah lain berupa air lindi. Jika tidak dikelola dengan benar, air lindi dapat terbawa oleh air hujan dan menyebabkan pencemaran pada lingkungan sekitar, terutama pada tanah karena air lindi dapat menyerap masuk ke dalam lapisannya. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan pengaruh waktu kontaminasi 0 hari, 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 21 hari air lindi pada kuat tekan bebas tanah lempung dengan variasi presentase air lindi sebesar 5% dan 10%. Hasil pengujian menunjukkan nilai kadar air mengalami peningkatan, sedangkan nilai berat jenis, berat volume, dan batas-batas Atterberg mengalami penurunan, peningkatan nilai terjadi pada analisa saringan dalam jumlah hasil lolos saringan nomor 200. Berat volume kеring mаksimum mengalami penurunan, sedangkan kadar air optimum mengalami peningkatan. Pada uji UCT nilai nilai kuat tekan bebas, kohesi undrained, modulus elastisitas juga mengalami penurunan dibanding tanah asli. Penurunan disebabkan oleh reaksi kimia air lindi terhadap tanah yang menyebabkan pelepasan partikel tanah sehingga tanah menjadi lebih halus dan kehilangan kekuatannya. Sedangkan pengaruh bertambahnya waktu kontaminasi air lindi menyebabkan jumlah pelepasan partikel tanah semakin besar sehingga memperburuk kondisi tanah. Hal ini menunjukkan bahwa air lindi membawa pengaruh buruk pada kuat tekan bebas tanah.