Pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV Sekolah Dasar menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam penguasaan materi wawancara yang memerlukan keterampilan berpikir kritis, komunikasi lisan, dan kolaborasi. Siswa sering mengalami kesulitan dalam merumuskan pertanyaan, menyusun alur wawancara yang logis, serta menunjukkan rasa percaya diri dalam menyampaikan hasil wawancaranya. Permasalahan ini diperburuk oleh dominasi metode ceramah yang masih bersifat satu arah dan kurang partisipatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yang diintegrasikan dengan pendekatan Tri-N (Niteni, Nirokke, Nambahi) guna meningkatkan hasil belajar siswa pada materi wawancara. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan model 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, angket, dan tes hasil belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar, ditunjukkan melalui peningkatan keterampilan siswa dalam menyusun dan mempresentasikan wawancara, serta peningkatan skor hasil belajar dengan nilai rata-rata N-Gain sebesar 0,61 (kategori sedang). Integrasi Tri-N memberikan tahapan belajar yang kontekstual, dari pengamatan, peniruan, hingga pengembangan gagasan secara aktif. Kesimpulannya, model pembelajaran kooperatif Jigsaw berbasis Tri-N tidak hanya meningkatkan hasil belajar kognitif siswa, tetapi juga membangun keterampilan sosial, kepercayaan diri, dan apresiasi terhadap budaya lokal, serta memberikan kontribusi penting bagi pembelajaran Bahasa Indonesia yang aktif, kolaboratif, dan bermakna di sekolah dasar.