Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

. Description of Learning Motivation among Female Adolescent Survivors of Sexual Violence in Makassar Djoeddawi, Siti Naga Uleng Purnama Sari; Dewi, Eva Meizara Puspita
卷 6 编号 2 (2023): Journal of Correctional Issues (JCI)
Publisher : Polteknik Ilmu Pemasyarakatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52472/jci.v6i2.245

Abstract

. Motivation to learn is one aspect of supporting young women in pursuing education. However, there are teenage girls whose motivation to learn is influenced by the sexual violence they experience. The aim of the research is to determine the description of sexual violence, learning motivation and learning motivation factors among survivors of sexual violence in Makassar. This research is a qualitative phenomenological research. The research subjects were 3 female teenagers aged 20 – 22 years who were students in Makassar. Data was collected through an interview process which resulted in interview transcripts and voice recording documentation. The data that has been coded is then analyzed for the suitability of interpretation between the subject and the researcher. This research found that adolescent girls experience sexual violence in the family, school, campus and public places which has an impact on their physical, psychological, spiritual, learning processes and outcomes. However, teenagers continue to learn and overcome learning obstacles in order to fulfill their dreams and hopes. Factors that shape teenagers' learning motivation include internal factors and external factors. Internal factors are needs and aspirations, while external factors are social support from family and peers. It is hoped that this research will provide an understanding regarding learning motivation and the factors that shape learning motivation in female adolescent survivors of sexual violence. The conclusion of this research is that even though sexual violence has an impact on the physical and psychological impact of adolescent girls, adolescents still have good motivation to study because of the internal and external factors that support adolescents.
Kesehatan Mental Emosional dan Penyelesaian Konflik Perkawinan Pada Pasangan Menikah di Kota Makassar Murdiana, Sitti; Ismail, Ismalandari; Djoeddawi, Siti Naga Uleng Purnama Sari; Haq, Izzul
INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities Vol 5, No 2 (2025): INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities
Publisher : INSIGHT: Indonesian Journal Social Studies and Humanities

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/.v5i2.81267

Abstract

Abstrak. Pada umumnya pernikahan tidak selalu bahagia dan berjalan normal seperti yang diharapkan. Kenyataannya pada sehari-hari akan terdapat perbedaan pendapat, tantangan finansial, konflik kecil hingga besar yang dapat mengakibatkan perceraian jika tidak diselesaikan dengan baik. Sehingga setiap pasangan menikah membutuhkan penyelesaian konflik perkawinan sebagai fondasi untuk mempertahankan stabilitas rumah tangga. Namun ternyata salah satu hal yang mempengaruhi penyelesaian konflik perkawinan yaitu kondisi kesehatan mental emosional pada pasangan menikah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara penyelesaian konflik perkawinan dilihat dari kondisi kesehatan mental emosional pada pasangan menikah di Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan skala General Health Questionnaire (GHQ-12) dan skala Penyelesaian Konflik Perkawinan (PKP-26) yang terbagi menjadi dua dimensi yaitu konstruktif dan destruktif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan angket untuk mengumpulkan data. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 105 orang dewasa berusia 24 – 56 tahun berdomisili di Kota Makassar. Data yang terkumpul kemudian dilakukan uji analisis deskriptif dan uji hipotesis menggunakan SmartPLS 3.29. Hasil penelitian menemukan nilai path coefficients antara GHQ dan Konstruktif PKP yaitu -0,631 yang berarti terdapat pengaruh negatif dan kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa ketika kondisi kesehatan mental memburuk, berarti semakin menurun pula penyelesaian konflik konstruktif (positif) pada pasangan menikah. Sedangkan nilai path coefficients antara GHQ dan Destruktif PKP yaitu 0,646 yang berarti terdapat pengaruh positif dan kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin kondisi kesehatan mental memburuk, maka semakin tinggi penyelesaian konflik destruktif (negatif). Kesimpulannya yaitu semakin tinggi skor GHQ berarti kondisi kesehatan mental bermasalah, maka semakin rendah konstruktif PKP, dan semakin tinggi destruktif PKP. Penelitian ini diharapkan mampu memberi edukasi pasangan menikah untuk menjaga kesehatan mental emosional agar lebih baik dalam menyelesaikan konflik perkawinan. Kata Kunci: Kesehatan mental emosional, Penyelesaian konflik perkawinan, Pasangan menikah.