Albahi, Muhammad
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NILAI FILOSOFI HARTA DAN KEPEMILIKAN DALAM EKONOMI SYARIAH Afifah, Dhiya Dwi; Indrayani, Sufi; Albahi, Muhammad; Syahpawi, Syahpawi
AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam Jurnal At-Tawassuth | Vol. IX | No. 2 | 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/ajei.v9i2.22539

Abstract

Konsep harta dan kepemilikan dalam ekonomi syariah menekankan bahwa harta bukan sekadar alat untuk memenuhi kebutuhan materi, melainkan amanah dari Allah SWT yang harus dikelola dengan tanggung jawab sosial. Pemahaman ini menggabungkan hak individu atas harta dengan batasan yang ditetapkan oleh syariat Islam, termasuk larangan terhadap riba, gharar, dan maisir. Harta juga berperan dalam mencapai kesejahteraan umat melalui instrumen zakat, infak, sedekah, dan wakaf yang bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial. Filosofi ini mendorong distribusi kekayaan yang adil, menghindari konsentrasi harta pada segelintir orang, serta menciptakan keseimbangan ekonomi yang berkelanjutan dan beretika. Dengan menggunakan metode kualitatif dan desain penelitian studi pustaka, penelitian ini mengkaji bagaimana filosofi harta dan kepemilikan dalam Islam dapat diterapkan untuk mengatasi ketimpangan sosial dan tantangan ekonomi modern
Prinsip Dasar Dan Aspek Filosofis Dalam Konsumsi Ekonomi Syariah Anjelina, Juwita; Fadhil, Muhammad; Albahi, Muhammad; Syahpawi, Syahpawi
AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam Jurnal At-Tawassuth | Vol. IX | No. 2 | 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/ajei.v9i2.22865

Abstract

Artikel ini membahas prinsip utama dan landasan filosofis dalam konsumsi ekonomi syariah, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara kebutuhan material dan spiritual sesuai dengan ajaran Islam. Konsumsi dalam ekonomi syariah memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan ekonomi konvensional karena berorientasi pada tujuan ibadah serta mengedepankan nilai-nilai maqasid al-shariah, yaitu perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta benda. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif-analitis untuk menggali konsep kebutuhan manusia yang dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama: dharuriyat (kebutuhan primer), hajiyat (kebutuhan sekunder), dan tahsiniyat (kebutuhan tersier). Prinsip etika konsumsi dalam ekonomi syariah mendorong pola hidup yang adil, sederhana, sesuai dengan aturan halal, serta menghindari sifat boros, dengan fokus pada kemaslahatan dan keberlanjutan. Penekanan pada konsumsi yang berkualitas dan pemenuhan kebutuhan secara seimbang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan masyarakat, sekaligus menjaga harmoni sosial dan kelestarian lingkungan.
PARADIGMA KARAKTERISTIK EKONOMI SYARIAH Yunilhamri, Muhammad Syauqi; Wahyudi, Wahyudi; Syahpawi, Syahpawi; Albahi, Muhammad
AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam Jurnal At-Tawassuth | Vol. IX | No. 2 | 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/ajei.v9i2.22989

Abstract

Ekonomi Syariah merupakan sistem ekonomi yang berlandaskan pada prinsip-prinsip ajaran Islam, dengan tujuan utama mencapai keadilan sosial, kesejahteraan, dan moralitas dalam setiap aktivitas ekonomi. Berbeda dari ekonomi konvensional, ekonomi Syariah menolak praktik riba, gharar, dan maisir, serta mendorong distribusi kekayaan yang adil melalui zakat, infak, dan sedekah. Ekonomi Syariah juga menekankan pentingnya keberkahan, transparansi, dan etika dalam setiap transaksi ekonomi. Secara ontologis, ekonomi Syariah bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis, yang menjelaskan bahwa kekayaan alam cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia, dengan konsumsi dan produksi yang diatur secara proporsional untuk kemaslahatan bersama. Dari sisi epistemologi, ilmu ekonomi Syariah bersandar pada wahyu Ilahi dan akal sebagai metode untuk memperoleh pengetahuan yang sahih, sedangkan aksiologinya menekankan tujuan akhir berupa kemaslahatan (maslahah) bagi umat manusia. Pendekatan ekonomi ini tidak hanya bertujuan untuk mencapai kesejahteraan di dunia, tetapi juga di akhirat, dengan menjaga keharmonisan alam dan mencegah segala bentuk eksploitasi yang merugikan. Penelitian ini memberikan tinjauan komprehensif mengenai teori, ontologi, epistemologi, dan aksiologi ekonomi Syariah dalam konteks pembangunan sistem ekonomi yang lebih adil, etis, dan berkelanjutan.