Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Posyandu Bina Sejahtera dalam Pencegahan dan Pengendalian Stunting melalui pendekatan kesehatan Ibu dan Anak di Kelurahan Sungai Lulut Salmarini, Desilestia Dwi; Noval, Noval; Malahayati, Siti; Mayna, Mayna; Ramadhan, Puteri Wulan; Auliyani, Nurul; Fitriah, Sita; Yuniarti, Ainun
Indonesia Berdaya Vol 4, No 4 (2023)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2023606

Abstract

Stunting is a chronic nutritional problem caused by a lack of nutrition in the long term, resulting in impaired growth in children. Stunting is also one of the causes of stunted children's height, so that it is lower than children of their age. The prevalence of stunting under-fives in South Kalimantan province based on data from the survey on the nutritional status of Indonesia in 2022 is 24.6% and in the city of Banjarmasin it is 22.4%. It is necessary to empower Posyandu Bina Sejahtera Cadres in the Prevention and Control of Stunting through a maternal and child health approach in Sungai Lulut Village. Some of the activities include increasing the knowledge and skills of cadres through education and training, providing anthropometric kit grants to support Posyandu activities, evaluating the performance of cadres related to education and service to the community by cadres. Activities can be carried out smoothly so that there is an increase in the knowledge of both cadres and the community, the performance of cadres in conducting education and posyandu services is included in the very good category, there is an increase in the quality of implementation of posyandu activities so that it also raises awareness and motivation of the community in participating in posyandu. It is hoped that the activity will continue to create stunting care cadres who can indirectly contribute to efforts to prevent stunting in toddlers. Abstrak: Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya. Prevalensi balita stunting provinsi Kalimantan Selatan berdasarkan data hasil survei status gizi Indonesia tahun 2022 sebesar 24,6% dan pada kota Banjarmasin sebesar 22,4%. Perlu dilakukan kegiatan Pemberdayaan Kader Posyandu Bina Sejahtera dalam Pencegahan dan Pengendalian Stunting melalui pendekatan kesehatan Ibu dan Anak di Kelurahan Sungai Lulut. Beberapa kegiatan diantaranya Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader melalui Pendidikan dan pelatihan, pemberian hibah antropometri kit sebagai penunjang kegiatan posyandu, penilaian performa kader terkait edukasi dan pelayanan kepada masyarakat oleh kader. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar sehingga terjadi peningkatan pengetahuan baik kader maupun masyarakat, performa kader dalam melakukan edukasi dan pelayanan posyandu termasuk dalam kategori sangat baik, terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan posyandu sehingga juga menimbulkan kesadaran dan motivasi masyarakat dalam mengikuti posyandu. Kegiatan diharapkan terus berlanjut sehingga tercipta kader peduli stunting yang secara tidak langsung dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan terjadinya stunting pada balita.
Uji Stabilitas Sediaan Gel Deodoran Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum basilicum) Dan Ekstrak Daun Teh (Camellia sinensis L.) Ramadhan, Puteri Wulan; Budi, Setia; Audina, Mia; Noval, Noval
JFM (Jurnal Farmasi Malahayati) Vol 8, No 1 (2025)
Publisher : Jurnal Farmasi Malahayati (JFM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jfm.v8i1.18455

Abstract

kulit, yang dapat mengganggu kenyamanan diri sendiri serta orang di sekitar. Minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) memiliki kandungan antibakteri yang efektif terhadap bakteri penyebab bau badan S.epidermidis dan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) memiliki kandungan astringen yang dapat menghambat munculnya keringat. Kedua bahan ini dapat diformulasikan menjadi sediaan gel deodoran dengan variasi konsentrasi Carbopol 940 yang kemudian dievaluasi dan diuji stabilitas dipercepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi basis Carbopol 940 dan menganalisis formulasi yang paling stabil pada sediaan gel deodoran kombinasi minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) dan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) berdasarkan hasil evaluasi fisikokimia dan uji stabilitas dipercepat. Penelitian ini menggunakan metode quasy experimental dengan desain pretest-posttest control group design. Hasil penelitian menunjukkan ketiga formulasi sediaan memenuhi persyaratan seluruh evaluasi fisikokimia. Sediaan mengalami perubahan warna, penurunan daya sebar dan bobot sediaan, terjadi peningkatan pH, viskositas, dan daya lekat setelah pengujian stabilitas dipercepat. Berdasarkan analisis statistik, variasi konsentrasi Carbopol 940 berpengaruh terhadap pH, daya sebar, dan daya lekat sediaan sebelum dan sesudah sediaan diuji stabilitas. Terdapat pengaruh variasi konsentrasi Carbopol 940 terhadap hasil evaluasi pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat sediaan deodoran gel kombinasi minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) dan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.) dan formula yang paling stabil adalah formula 1.