Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Dry Shampoo Anti Ketombe Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) Hadhrianor, Hadhrianor; Malahayati, Siti; Alawiyah, Tuti; Budi, Setia
Sains Medisina Vol 2 No 2 (2023): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketombe terjadi pada 50% populasi orang dewasa di seluruh dunia dan banyak terjadi pada pria daripada wanita. Daun sirsak (Annona muricata L.) adalah salah satu tanaman yang mudah hidup di bagian tropis. Bagian tanaman yang sering digunakan adalah pada daun karena memiliki banyak khasiat bagi kulit, dan daun sirsak memiliki kandungan senyawa alkaloid, tanin, saponin, dan flavonoid yang memiliki fungsi sebagai antijamur. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk membuat formulasi dan evaluasi sediaan dry shampoo anti ketombe ekstrak daun sirsak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi yang optimal dan pengaruh variasi konsentrasi berdasarkan hasil evaluasi fisikokimia sediaan dry shampoo anti ketombe ekstrak daun sirsak. Eksperimental laboratorium dengan menggunakan metode quasy-experimental tanpa kelompok kontrol dengan menggunakan rancangan one-group posttest only design. Variasi konsentrasi etanol 70% berpengaruh secara signifikan terhadap daya sebar semprotan, pH, dan waktu kering sediaan. Kedua formula telah memenuhi syarat uji organoleptis dan homogenitas. Berdasarkan hasil evaluasi, formula yang lebih optimal adalah formula 2 karena hasil evaluasi daya sebar semprotan, pH, dan waktu kering mendekati nilai tengah tiap syarat yang ditentukan. Variasi konsentrasi etanol 70% tidak menunjukkan perbedaan signifikan terhadap organoleptis dan homogenitas, tetapi menunjukkan perbedaan signifikan terhadap daya sebar, pH, dan waktu kering, serta formula yang optimal adalah formula 2.
Pemberdayaan Mitra Haspan Baihaki dengan Inovasi Usaha Minuman Jamu Tradisional Imunomodulator Kurniawati, Darini; Malahayati, Siti; Hidayah, Nurul
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 2 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.668 KB) | DOI: 10.63004/mcm.v1i2.136

Abstract

Pendahuluan: Pandemi Covid-19 merubah kehidupan mitra Haspan Baihaki yaitu kehilangan usaha lamanya sebagai pengrajin batik. Mitra melihat peluang usaha baru yang banyak dicari dan dibeli masyarakat di pasar yaitu jahe merah yang diyakini masyarakat bisa meningkatkan daya tahan tubuh sebagai upaya preventif terhadap paparan virus Covid-19.Tujuan: Memberdayakan mitra Haspan Baihaki dengan inovasi produk minuman yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.Metode: Edukasi tehadap mitra tentang tanaman obat yang mempunyai khasiat bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Pelatihan pembuatan produk inovatif dari tanaman yang mempunyai khasiat meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan hibah alat-alat serta bahan. Mitra Produksi produk inovatif dan membuat Instagram sebagai sarana promosi. Mendampingi mitra mengurus perijinan usaha. Memberdayakan mitra untuk memanfaatkan lahan yang dipunyai sebagai lahan bermanfaat menyediakan bahan baku produk.Hasil: Mitra mampu membuat produk inovatif minuman bentuk serbuk siap untuk diminum dengan menambahkan air matang. Mitra juga mampu melayani pemesanan dari promosi melalui Instagram maupun grup whatshap mitra. Produk inovatif mitra sudah memiliki Nomor Ijin Berusaha. Lahan pekarangan rumah mitra telah dibudidayakan tanaman obat sebagai pendukung bahan baku usaha produktif.Simpulan: Harapan baru mitra mendapatkan penghasilan dan  peluang pekerjaan bagi orang lain.
Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pembuatan Produk Nutraseutikal Herbal Labu Kuning Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Stunting Di Kelurahan Sungai Lulut Noval, Noval; Malahayati, Siti; Dwi Salmarini, Desilestia; Mayna, Mayna; Wulan Ramadhan, Puteri; Auliyani, Nurul; Fitriah, Sita; Yuniarti, Ainun
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 1 No 4 (2023): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v1i4.257

Abstract

Pendahuluan: Stunting, masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang, tetap menjadi perhatian serius di Indonesia. Meskipun terjadi penurunan, prevalensi stunting masih tinggi, mencapai 30,8% pada tahun 2018. Data terbaru menunjukkan prevalensi stunting di Kalimantan Selatan, khususnya Kota Banjarmasin, masih tinggi, yakni 24,6% dan 22,4%. Salah satu kelurahan yang menghadapi tantangan serius dalam menangani stunting adalah Sungai Lulut di Kota Banjarmasin. Solusi dalam masalah ini, pendekatan inovatif digunakan dalam bentuk edukasi dan pelatihan pembuatan produk nutraseutikal herbal, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi balita.Tujuan: Tujuan dan fokus kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader mengenai pembuatan produk nutraseutikal herbal untuk pencegahan dan pengendalian stunting, serta memberikan pelatihan kepada kader mengenai pembuatan produk nutraseutikal herbal biskuit dan permen gummy dari labu kuning.Metode: Tahapan metode kegiatan yang dilakukan yaitu survey lapangan dan koordinasi langsung. Diawali dengan persiapan dan koordinasi kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan meliputi pendidikan kepada kader, pelatihan pembuatan produk nutraseutikal herbal kepada kader, edukasi dan pelayanan kepada masyarakat oleh kader, serta evaluasi kegiatan.Hasil:  Pada kegiatan edukasi produk nutraseutikal herbal kepada kader didapatkan hasil rata-rata peningkatan nilai sebesar 6,67. Kemudian dilanjutkan mengenai pembuatan produk nutraseutikal herbal berupa biskuit dan permen gummy dari labu kuning didapatkan hasil rata-rata peningkatan nilai sebesar 10,39. Kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar sehingga terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan baik kader maupun masyarakat, performa kader dalam melakukan edukasi kepada masyarakat termasuk dalam kategori sangat baik, terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan posyandu sehingga juga menimbulkan kesadaran dan motivasi masyarakat dalam mengikuti posyandu.Simpulan: Program ini dapat meningkatkan pengetahuan kader terkait produk nutraseutikal herbal. Meningkatkan keterampilan kader dalam memasak sesuai asupan gizi yang seimbang serta pembuatan produk nutraseutikal herbal biskuit dan permen gummy dari labu kuning untuk pencegahan dan pengendalian stunting. Sehingga kebermafaatannya semakin dirasakan baik kader khususnya di posyandu BS 1, BS 6 dan BS 7.
Formulasi Dan Uji Stabilitas Sediaan Toner Anti Jerawat Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac L.) Karami, Muhammad Rian Al Nafis; Malahayati, Siti; Hidayah, Nurul; Budi, Setia
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v1i2.235

Abstract

Toners can prevent residue and sebum from absorbing into facial pores which can cause various kinds of skin problems such as acne. Jasmine flowers contain ingredients that can inhibit Staphylococcus epidermidis bacteria and Shigella flexneri bacteria at a concentration of 10%, which are bacteria that cause acne. Objective to analyzing the effect of varying concentrations of surfactants on the stability of anti-acne toner preparations of jasmine flower extract and identifying the optimal formulation based on the evaluation results of anti-acne toner preparations of jasmine flower extract. Methods the laboratory experiment used a quasy-experimental method without a control group with a one-group posttest only design. Jasmine flower extract was formulated in 2 formulas with variations in polysorbate 20 concentration of 5% and 5.65%, then a stability test was carried out using the cycling test method for 12 days for 6 cycles by evaluating before and after stability testing, including organoleptic, homogeneity, viscosity, and pH. The results showed that toner preparations of jasmine flower extract (Jasminum sambac L) with various surfactant concentrations showed differences in organoleptic, homogeneity, pH, and viscosity. The pH test is not stable (p 0,000). Test viscosity formula I (p 0.081) stable, formula II (p 0.400). Conclusion from the two formulas in the manufacture of toner preparations of jasmine flower extract with variations in surfactant concentration from the results of all cycles in the cycling test, the evaluation results were physically stable but chemically unstable so that there was no optimal formula.
Compliance of Pharmacy Service Standards at The Phcussia of Banjarmasin City Nufus, Hayatun; Aryzki, Saftia; Malahayati, Siti; Kurniawati, Darini
Berkala Kedokteran Vol 20, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v20i2.20596

Abstract

Pharmaceutical work carried out in the acquisition, production, distribution and maintenance of drugs must be carried out by health workers who have the appropriate knowledge and authority for that. Based on the description above, researchers are very interested in knowing whether or not there is a conformity of pharmaceutical service activities in all Banjarmasin city health centers based on Permenkes RI No. 26 of 2020 related to Pharmaceutical Service Standards. The purpose of this study was to determine the suitability of Pharmaceutical Services at public health center in Banjarmasin City against Permenkes No. 26 of 2020 concerning Pharmaceutical Service Standards at public health center. The research design method used is observation, namely making direct observations accompanied to obtain information on the Management of Pharmaceutical Supplies and Consumable Medical Materials, as well as Clinical Pharmacy Services. There are 26 health centers in Banjarmasin City. All health centers have met the suitability of pharmaceutical preparation management and Medical Consumables (BMHP) in accordance with the Minister of Health Regulation No. 26 of 2020. However, 10 public health center in Banjarmasin City have not met the requirements of clinical pharmacy services, such as Counseling, Monitoring Drug Side Effects, Monitoring Drug Therapy, and Evaluating Drug Use. This is influenced by limited human resources at these health centers. 26 health centers in Banjarmasin City are appropriate in managing pharmaceutical preparations and Consumable Medical Materials (BMHP) and 16 health centers are appropriate in implementing clinical pharmacy services.
Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Kondisioner Ekstrak Etanol 96% Daun Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) Sebagai Anti Hair Loss Perdana, Ratna Dewi Wulandari Putri; Audina, Mia; Kurniawati, Darini; Malahayati, Siti
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Ekstrak daun pegagan memiliki kandungan metabolit sekunder antara lain flavonoid, alkaloid, triterpenoid bermanfaat mencegah rambut rontok. Ekstrak daun pegagan dibuat sediaan kondisioner untuk mencegah rambut rontok. Sediaan kondisioner diformulasikan dengan variasi konsentrasi cetil alkohol 6% dan karagenan 0,5%. Tujuan: Mengetahui formulasi yang optimal dan menganalisis pengaruh variasi konsentrasi terhadap stabilitas sediaan kondisioner ekstrak daun pegagan. Metode: Eksperimental dengan rancangan pre-eksperimental. Ekstrak daun pegagan dibuat 3 formulasi dengan variasi konsentrasi cetil alkohol 6%, karagenan 0,5% dan kombinasi keduanya, dilakukan uji stabilitas dengan metode cycling test, pengujian stabilitas meliputi organoleptis, homogenitas, uji tipe emulsi, uji pH, viskositas dan uji hedonik. Hasil: Stabilitas organoleptis dari formula I dan Formula III stabil memiliki tekstur yang lembut warna hijau muda dan bau khas pegagan sedangkan formula II tidak stabil memiliki tekstur yang kurang kental, warnya hijau kecoklatan. Formula I dan formula III stabil homogen, sedangkan formula II tidak stabil dan tidak homogen. Nilai viskositas formula I p-value 0,010 dan formula II nilai p-value 0,000 tidak stabil. Nilai pH formula I p-value 0,021 dan II nilai p-value 0,004 tidak stabil, pH formula III nilai p-value 0,312 stabil. Simpulan: Pada ketiga formula hanya formula III yang optimal daripada formula I dan II.
Upaya Peningkatan Pengetahuan Terhadap Permasalahan Penyakit Hipertensi di Desa Tambak Baru Ilir Kabupaten Banjar Rizki, Muhammad Ikhwan; Triyasmono, Liling; Hadi, Samsul; Normaidah, Normaidah; Ratnapuri, Prima Happy; Izma, Hayatun; Mahdi, Nur; Malahayati, Siti; Buih, Putri Helena Junjung; Agustina, Ni Kadek Ayu
Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea Vol 2, No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Panacea
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jpmp.v2i4.13964

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) merupakan suatu penyakit yang tidak bisa menular dari satu orang ke orang lainnya. Salah satu PTM yang cukup banyak diderita oleh masyarakat adalah hipertensi. PTM dapat disebabkan pola hidup maupun pola makan yang tidak berimbang menyebabkan angka kejadian penyakit ini terus meningkat dari waktu ke waktu. Tingkat penyakit hipertensi pada masyarakat Desa Tambak Baru Ilir masih tinggi dan diketahui masyarakat desa ini masih memiliki pengetahuan yang minim termasuk keterampilan pengelolaan manajemen hipertensi. Tujuan pengabdian yang telah dilakukan yaitu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan penyakit hipertensi di Desa Tambak Baru Ilir. Kegiatan pengabdian dilakukan pada bulan agustus 2024. Secara umum kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi kegiatan pada kepala desa. Selanjutnya tim pengbadian masyarakat membuat media edukasi berupa leaflet tentang hipertensiMasyarakat yang akan diberikan edukasi sebelumnya diminta mengisi pretest, selanjutnya diakhir kegiatan mengerjakan posttest. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan pengabdian masyakat diikuti oleh 13 orang yang terdiri atas perempuan, usia 38-70 tahun, dan pekerjaan didominasi ibu rumah tangga. Nilai pretest dari skala 0-10 yang didapatkan rata-rata 7,08 dan nilai posttest rata-rata 9,23. Kesimpulannya yaitu terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang hiprtensi secara signifikan sebelum dan sesudah edukasi pada kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tambak Baru Ilir. Kata Kunci: Edukasi, Hipetensi, Masyarakat, Pengetahuan, Banjar Non-communicable diseases (NCDs) cannot be transmitted from one person to another. One of the NCDs that is quite common in the community is hypertension. NCDs can be caused by an unbalanced lifestyle or diet, causing the incidence of this disease to continue to increase over time. The level of hypertension in the Tambak Baru Ilir village community is still high and it is known that the people of this village still have minimal knowledge, including hypertension management skills. The purpose of the community service that has been carried out is to increase public knowledge about hypertension in Tambak Baru Ilir village. Community service activities were carried out in August 2024. In general, community service activities began with the socialization of activities to the village head. Furthermore, the community service team made educational media through leaflets about hypertension. The community who would be given education were previously asked to fill out a pretest, then at the end of the activity, they did a posttest. The results of community service activities showed that community service was attended by 13 people consisting of women, aged 38-70 years, and jobs dominated by housewives. The pretest score on a scale of 0-10 obtained an average of 7.08 and the average posttest score was 9.23. The conclusion is that there was a significant increase in public knowledge about hypertension before and after education in community service activities in Tambak Baru Ilir village.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Gel Cleanser Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac) Sebagai Antijerawat Claudia, Yovi; Malahayati, Siti; Melviani
Sains Medisina Vol 3 No 3 (2025): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jerawat atau acne vulgaris merupakan peradangan kronis pada kulit dengan patogenesis kompleks. Pencegahan jerawat dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit wajah dengan menggunakan cleanser sebagai langkah awal untuk membersihkan wajah dari paparan debu, kotoran kosmetik pada kulit. Kandungan zat aktif cleanser salah satunya bunga melati yang memiliki kandungan eugenol dan linaloon sebagai antibakteri penyebab jerawat. Tujuan penelitian ini memformulasikan dan menganalisis pengaruh konsentrasi Karbopol terhadap hasil evaluasi fisik dan kimia formulasi sediaan gel cleanser yang optimal. Metode yang digunakan quasi experimental dengan rancangan penelitian onegrup posttest-only, evaluasi fisik sediaan meliputi uji organoleptik, daya sebar, pH, daya busa, homogenitas dan viskositas. Hasil evaluasi dari keempat formulasi sediaan gel cleanser ekstrak bunga melati (Jasminum sambac), variasi konsentrasi Karbopol mempengaruhi hasil evaluasi fisik dan kimia sediaan gel cleanser. Hasil evaluasi organoleptik formula IV memenuhi spesifikasi, daya sebar formula IV memenuhi spesifikasi rentang 5-7 cm, pH formula I, II, III dan IV memenuhi spesifikasi rentang 4,5-7, daya busa I, II, III dan IV memenuhi spesifikasi rentang 3-10 cm, homogenitas I, II, III dan IV memenuhi spesifikasi homogen dan pada viskositas formula IV memenuhi spesifikasi rentang 2000-4000 cps. Kesimpulan formula yang paling optimal adalah formula IV karena memenuhi spesifikasi semua hasil evaluasi.
REVIEW ARTIKEL : TEKNOLOGI DALAM PENGELOLAAN GUDANG INDUSTRI FARMASI Isnani, Nazhipah; Malahayati, Siti; Junjung Buih, Putri Helena
Jurnal Kajian Ilmiah Kesehatan dan Teknologi Vol 7 No 1 (2025)
Publisher : Politeknik Unggulan Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52674/jkikt.v7i1.203

Abstract

Application of technology in pharmaceutical industry warehouse management, focusing on warehouse management systems such as Warehouse Management System (WMS), Radio-frequency Identification (RFID), and Reorder Point (RO). This study shows that WMS facilitates real-time stock management and storage arrangements, although it requires significant investment. RFID improves product identification efficiency, but is susceptible to frequency interference. Reorder Point systems help in inventory control, but rely on the accuracy of historical data. In addition, artificial intelligence (AI) has the potential to improve operational efficiency, although it requires high-quality data and large investments. The application of these technologies is expected to improve the effectiveness of pharmaceutical warehouse management, ensure product quality and safety, and optimize inventory management. The latest trends such as Agile, Supply Chain 4.0, and Digital Twin are also discussed as methods that are increasingly popular in industry practice. This study is expected to contribute to the development of science and practice in the pharmaceutical field.
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Serum Gel Ekstrak Bunga Melati (Jasminum sambac L.) Hikmah, Fitria Noor; Malahayati, Siti; NUgraha, Dyan Fitri
Sains Medisina Vol 2 No 3 (2024): Sains Medisina
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/snsmed.v2i3.29

Abstract

Serum merupakan produk perawatan kulit yang memiliki konsentrasi bahan aktif yang tinggi namun dengan viskositas yang rendah. Serum wajah dikenal memiliki kemampuan penyerapan di kulit yang cukup baik, sehingga pelepasan zat aktifnya berlangsung optimal dan mudah diaplikasikan pada permukaan wajah. Bunga melati (Jasminum sambac L.) diketahui mengandung senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Shigella flexneri pada konsentrasi 12%, di mana kedua bakteri ini merupakan salah satu penyebab munculnya jerawat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi yang sesuai dari sediaan serum gel ekstrak bunga melati serta dampak variasi konsentrasi hydroxyethyl cellulose terhadap evaluasi fisik sediaan serum gel tersebut. Metode yang digunakan adalah quasi experimental dengan variasi konsentrasi hydroxyethyl cellulose masing-masing 1 gram, 2 gram, dan 2,5 gram. Evaluasi fisik serum gel meliputi pengujian secara organoleptis, homogenitas, daya sebar, waktu kering, daya lekat, pH, dan viskositas. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada uji organoleptis diperoleh cairan kental, dan pada uji homogenitas didapatkan sediaan yang homogen. Formulasi 1 memberikan hasil paling optimal pada uji daya sebar, waktu kering, dan daya lekat, sedangkan hasil uji pH optimal ditemukan pada formula 2. Seluruh formula memenuhi kriteria optimal pada uji viskositas. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa serum gel ekstrak bunga melati yang paling optimal adalah formulasi 1 dengan konsentrasi hydroxyethyl cellulose sebesar 1 gram.