Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendekatan Situational Crisis Communication Theory (SCCT) Dalam Penanganan Covid-19: Turki dan Indonesia Handayani, Rahmilia; Azis, Darlis
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Vol 6, No 1 (2024): Vol 6, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimpe.v6i1.31770

Abstract

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak hanya memberikan peringatan tentang dampak risiko pandemi COVID-19, tetapi juga menekankan banyaknya informasi yang beredar di dunia maya, yang tidak dapat diverifikasi benar atau salahnya, WHO menyebut istilah tersebut sebagai 'infodemik', atau gabungan dari dua kata yaitu informasi dan pandemi. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa, di media sosial, informasi palsu lebih banyak dibagikan daripada informasi berbasis bukti. Ada beberapa penelitian sebelumnya yang menganalisis peredaran informasi palsu berbasis bukti selama keadaan darurat kesehatan. Namun masih ada yang buruk atau kurangnya sudut pandang oleh tanggapan publik terhadap reputasi lembaga pemerintah (Fungsi Hubungan Masyarakat). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan informasi yang bertanggung jawab sangat dipengaruhi oleh motivasi pengguna dalam mengarahkannya pada manfaat sosial-psikologis. Untuk menganalisis hal tersebut, peneliti berupaya melihat sejauh mana penggunaan media sosial berkontribusi terhadap penyebaran informasi dan/atau misinformasi di tengah masyarakat terkait pandemi Covid-19, dengan menggunakan metode kualitatif dengan studi komparatif menggunakan pendekatan Albert Bandura tentang Teori Kognitif Sosial (SCT) dan Teori Komunikasi Krisis Situasional (SCCT) dari beberapa sumber sekunder (Buku, Jurnal Media Sosial). Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi palsu paling banyak disebarkan oleh pengguna pada awal krisis akibat kepanikan (moral panic) yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, oleh karena itu diperlukan Pemerintah sebagai penyedia informasi yang berwenang untuk menyampaikan pesan-pesan utama. Temuan ini menunjukkan bahwa kehadiran Pemerintah untuk memberikan informasi yang benar dan akurat akan memperkuat reputasinya di mata publik.Keywords: Komunikasi Krisis, Infodemi, Teori SCT SCCT, Media Sosial, Humas dan Respon Pemerintah
PERAN STRATEGIS PENDIDIKAN DALAM MEMPERKUAT INTEGRASI GREEN-BLUE, EKONOMI DIGITAL DAN KREATIF UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Hadiyani, Rahmilia; Azis, Darlis; Khairul, Muhammad; Angkasa, Muhammad Akbar
EDUCATIONAL : Jurnal Inovasi Pendidikan & Pengajaran Vol. 5 No. 3 (2025)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/educational.v5i3.6668

Abstract

ABSTRACT Economic education has a strategic role in strengthening the integration of the Green-Blue Economy (GBE), Digital Economy (ED), and Creative Economy (CE) sectors as pillars of sustainable development in Indonesia. This research aims to analyze the structural barriers in the trisectoral integration and formulate a relevant transformative education model. Using the Systematic Literature Review (SLR) method based on the PRISMA protocol, 68 selected documents (2018-2024) were thematically analyzed using the Braun & Clarke approach. The results showed three main findings: (1) significant cross-sector competency gaps, (2) low adoption of integrative curricula in higher and vocational education, and (3) evidence of the effectiveness of project-based education approaches in improving HR competitiveness. The "Pentagon Education" conceptual model is proposed as an innovative framework based on five elements: trisectoral curriculum, experiential pedagogy, penta-helix collaboration, digital infrastructure, and impact evaluation. The model is proven to boost the growth of the green-digital-creative sector 2.3 times faster in regions that have implemented it. These findings provide an important basis for education policy reform and sustainable human capital planning in Indonesia. ABSTRAK Pendidikan ekonomi memiliki peran strategis dalam memperkuat integrasi sektor Green-Blue Economy (GBE), Ekonomi Digital (ED), dan Ekonomi Kreatif (EK) sebagai pilar pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis hambatan struktural dalam integrasi trisektoral tersebut dan merumuskan model pendidikan transformatif yang relevan. Menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) berdasarkan protokol PRISMA, sebanyak 68 dokumen terpilih (2018–2024) dianalisis secara tematik menggunakan pendekatan Braun & Clarke. Hasil menunjukkan tiga temuan utama: (1) kesenjangan kompetensi lintas sektor yang signifikan, (2) rendahnya adopsi kurikulum integratif di pendidikan tinggi dan vokasi, serta (3) bukti efektivitas pendekatan pendidikan berbasis proyek dalam meningkatkan daya saing SDM. Model konseptual “Pentagon Education” diusulkan sebagai kerangka inovatif berbasis lima elemen: kurikulum trisektoral, pedagogi experiential, kolaborasi penta-helix, infrastruktur digital, dan evaluasi berdampak. Model ini terbukti mendorong pertumbuhan sektor hijau-digital-kreatif 2,3 kali lebih cepat di wilayah yang telah mengimplementasikannya. Temuan ini menjadi dasar penting bagi reformasi kebijakan pendidikan dan perencanaan SDM berkelanjutan di Indonesia.