Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KRITIK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NASKAH MONOLOG AENG KARYA PUTU WIJAYA Dian Nur Fitria Desti; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 6 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juni
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i6.2161

Abstract

Artikel ini menganalisis naskah drama Aeng karya Putu Wijaya menggunakan pendekatan kritik sosiologi sastra. Penelitian ini bertujuan mengungkap sejauh mana realitas sosial masyarakat tercermin dalam karya sastra, khususnya melalui struktur naratif, karakter tokoh, latar sosial, serta konflik sosial yang diangkat dalam drama tersebut. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan teknik analisis isi (content analysis) terhadap teks drama secara mendalam dan terstruktur. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi pola-pola sosial dan makna tersembunyi. Hasil analisis menunjukkan bahwa Aeng tidak hanya merepresentasikan kondisi sosial masyarakat Indonesia, tetapi juga menyampaikan kritik tajam terhadap ketimpangan sosial, ketidakadilan, dominasi budaya, serta tekanan psikologis yang dialami tokoh utama. Putu Wijaya menggunakan gaya bahasa satiris, simbolik, dan absurdis yang khas menggambarkan berbagai problematika sosial yang kompleks dan relevan. Dengan demikian, Aeng berfungsi tidak hanya sebagai media hiburan, melainkan sebagai cermin realitas sosial, alat kritik budaya, serta sarana penyadaran terhadap berbagai persoalan kemanusiaan yang aktual dan relevan dalam konteks Masyarakat.
ANALISIS DEKONSTRUKSI NASKAH  DRAMA " MADIKUR DAN TARKENI"KARYA ARIFIN C. NOER Dian Nur Fitria Desti; Launa Salsabila; Nur Sangadah; Eka Suryaningsih; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2472

Abstract

Penelitian ini menganalisis naskah drama Madikur dan Tarkeni karya Arifin C. Noer melalui pendekatan dekonstruksi Jacques Derrida. Tujuannya membongkar struktur makna mapan sekaligus mengungkap kontradiksi, hierarki tersembunyi, dan ambiguitas yang melekat dalam jalinan naratif. Analisis memusatkan perhatian pada oposisi biner dominan waras / gila, kaya/miskin, berkuasa/terpinggirkan untuk menunjukkan bahwa hierarki tersebut tidak absolut, melainkan saling bergantung dan rapuh. Konsep kunci seperti logosentrisme serta différance digunakan untuk menelusuri bagaimana makna senantiasa tertunda dan tak pernah hadir sepenuhnya. Hasil kajian memperlihatkan bahwa teks ini secara aktif menggoyahkan tatanan logis dan norma sosial. Elemen marginal justru menjadi pusat dinamis yang mengacaukan, menjadikan identitas tokoh serta kebenaran naratif cair dan tidak pasti. Dengan demikian, Madikur dan Tarkeni dipahami sebagai karya radikal yang menantang asumsi pembaca, memaksa mereka ikut memproduksi makna baru, serta mengafirmasi pluralitas interpretasi. Penelitian ini sekaligus menegaskan relevansi dekonstruksi bagi studi drama Indonesia kontemporer serta memperluas horizon kritik sastra poststruktural pada ranah akademik dan pedagogik nasional.
ANALISIS INTERTEKSTUAL SASTRA PADA NASKAH DRAMA “JANJI SENJA” KARYA TAOFAN NALISAPUTRA DAN “AYAHKU PULANG” KARYA UMAR ISMAIL Dian Nur Fitria Desti; Launa Salsabila; Nur Sangadah; Eka Suryaningsih; Joko Purwanto
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 7 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Juli
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v3i7.2474

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intertekstual antara naskah drama Janji Senja karya Taofan Nalisaputra dan Ayahku Pulang karya Umar Ismail. Kajian difokuskan pada tema kesetiaan, harapan, dinamika keluarga, serta simbolisme waktu. Menggunakan pendekatan intertekstualitas yang dipelopori oleh Julia Kristeva, penelitian ini mengungkap bahwa kedua teks memiliki relasi tematik dan struktural yang saling mencerminkan serta menegaskan ide-ide universal tentang cinta keluarga, pengorbanan, dan konflik antargenerasi. Janji Senja menggambarkan kesetiaan pasif yang terus dipertahankan meskipun penuh ketidakpastian, sementara Ayahku Pulang menampilkan bentuk kesetiaan yang aktif namun terhalang oleh luka masa lalu. Waktu dalam kedua drama hadir sebagai simbol penderitaan, penantian, sekaligus batas antara pengampunan dan penolakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa intertekstualitas membuka ruang tafsir yang lebih dalam, memperlihatkan bagaimana dua karya berbeda dapat saling memperkaya makna. Studi ini menegaskan pentingnya pembacaan intertekstual dalam memahami kompleksitas nilai-nilai dalam sastra drama Indonesia.