Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGELOLAAN SAMPAH DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN AEK MANIS KECAMATAN SIBOLGA SELATAN KOTA SIBOLGA Fuady Dharma Harahap, Andes; Safri Hasibuan, Iskandar; Endang Nasution, Fery; Sormin, Darlina; Sari, Novila; Isnaini Harahap, Fitri; Hasibuan, Nadia; Pulungan, Nurpadilah; Khoiuruddin, Khoiruddin; Riski Ananda, Ihwan; Halimatussakdiyah, Halimatussakdiyah; Alwi, Ahmad; Sihombing, Novi; Daulay, Delfina; Lestari Koto, Putri; Bukhori, Ahmad; Sauri Nasution, Sofyan; Alam Sani, Fajri; Simatupang, Juli; Salamah, Siti; Sandi, Gunawan; Sukma, Dewi; Akbar, Machmul; Dodi Saputra, Muhammad; Silviyani Siregar, Sindi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4761-4772

Abstract

Kuliah Kerja Nyata  (KKN) adalah suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat yang merupakan salah satu bagian Tri Dharma Perguruan Tinggi. Diharapkan dengan adanya program KKN menjadikan pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan dan profesionalisme mahasiswa serta sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan. Pengalaman lain yang didapat oleh mahasiswa adalah saat menghadapi kehidupan masyarakat sebenarnya, memahami pola pikir masyarakat yang bervariasi. Melalui kegiatan KKN ini, mahasiswa mampu mengenal kondisi sosial di suatu daerah secara langsung dengan segala permasalahan yang ada yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Dengan kehadiran mahasiswa di desa tersebut menjadi jalan bagi masyarakat setempat dalam mencari solusi dan memecahkan permasalahan yang ada. Kuliah Kerja Nyata ini juga didukung oleh lembaga pemasyarakatan setempat. Dimana dengan hadirnya mahasiwa ditengah-tengah masyarakat akan membantu masyarakat setempat. Dengan harapan agar mampu meningkatkan taraf kualitas hidup dan perekonomian warga setempat. Dan melahirkan sumber daya manusia yang bekualitas yang mampu bersaing di era globalisasi. Karena adanya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat agar terwujudnya masyarakat yang kreatif dan edukatif. Mahasiswa KKN ini melakukan kegiatan di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan kota Sibolga. Masyarakat Kelurahan Aek Manis pada umum nya menyambut baik kedatangan mahasiswa untuk membawa perubahan melalui Pengelolaan sampah dan peningkatan kesejahteraan Masyarakat
KESERASIAN SOSIAL DAN POLITIK DALAM MASYARAKAT “BERBILANG KAUM” DI KOTA SIBOLGA Fuady Dharma Harahap, Andes; Husein Nst, Ahmad; Pulungan, Darmasyah; Sari, Novila; Fadillah, Anggun; Isnaini Harahap, Fitri; Hasibuan, Nadia; Pulungan, Nurpadilah; Khoiruddin, Khoiruddin; Riski Ananda, Ihwan; Halimatussakdiyah, Halimatussakdiyah; Alwi, Ahmad; Sihombing, Novi; Daulay, Delfina; Lestari Koto, Putri; Bukhori, Ahmad; Sauri Nasution, Sofyan; Alam Sani, Fajri; Simatupang, Juliana; Salamah, Siti; Sandi, Gunawan; Sukma, Dewi; Akbar, Machmul; Dodi Saputra, Muhammad; Silviyani Siregar, Sindi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 12 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i12.2023.5414-5427

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk melihat sejauh mana implementasi konstruksi keragaman masyarakat Indonesia di Kota Sibolga yang dikenal sebagai “Negeri Berbilang Kaum”.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahasa pesisir sebagai bahasa pemersatu diantara etnis yang berbeda, sehingga keberadaan bahasa pesisir tersebut dapat mendukung terciptanya masyarakat yang serasi dan rukun. Kondisi keserasian sosial ini juga terlihat dari adanya Adat Sumando sebagai adat pemersatu dalam setiap perkawinan yang dilakukan. Adat Sumando adalah pertambahan atau percampuran satu keluarga dengan keluarga lain yang seagama, yang diikat dengan tali pernikahan menurut hukum Islam dan disahkan dengan suatu acara adat Pesisir. Adat ini merupakan campuran dari hukum Islam, adat Minangkabau, dan adat Batak. Keberadaan Adat Sumando inilah yang membuat kota ini menjadi lebih unik, dimana ketika etnis Batak yang sudah masuk ke dalam Adat Sumando yang notabene beragama Islam, maka marga yang ada tetap dipakai. Hal inilah membuat masyarakat yang bermarga Batak tetapi beretnis Pesisir. Dari hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa ada beberapa faktor pendukung terciptanya keserasian sosial dalam masyarakat multi etnis di Kota Sibolga sebagai berikut: Pertama; faktor historis, dimana sejak berdirinya kota ini telah ramai di kunjungi oleh pendatang dari berbagai daerah dan beragam etnis yang terjalin dalam interaksi sosial yang harmonis sehingga menjadikan kota ini sebagai kota yang dinamis dan terbuka serta menjadi kota yang mapan dalam mengelola masyarakat yang harmonis dalam keberagaman (harmony in diversity). Kedua; faktor adaptasi, dimana kemampuan masyarakat yang tinggal di kota ini dalam menguasai bahasa Pesisir dalam berinteraksi sehari-hari, sehingga kemampuan adaptif inilah yang membuat masyarakat hidup serasi dan rukun. Ketiga; faktor demografi dan pola pemukiman, dimana dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi di kota ini mengakibatkan pola pemukiman membaur yang cenderung meniadakan garis pemisah (border line) atau mereduksi komunikasi yang terbatas, sehingga dapat meningkatkan interaksi dan kontak sosial yang semakin intens.