Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan setara. Namun, ABK masih menghadapi berbagai hambatan dalam mengakses hak-hak mereka, baik dalam aspek pendidikan, layanan publik, maupun kehidupan sosial. Hambatan ini meliputi kurangnya akses informasi ramah disabilitas, keterbatasan sarana prasarana pendidikan, dan stigma sosial yang masih ada. Pendidikan inklusif, yang memungkinkan ABK belajar bersama dengan anak-anak lainnya tanpa diskriminasi, menjadi solusi yang diusulkan. Namun, penerapan pendidikan inklusif menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman guru tentang kebutuhan ABK, terbatasnya fasilitas pendidikan yang mendukung, dan rendahnya kesadaran masyarakat serta orang tua. Artikel ini menganalisis hambatan yang dihadapi dalam implementasi pendidikan inklusif dan menawarkan solusi melalui pelatihan guru, peningkatan fasilitas pendidikan, dukungan kebijakan, serta pemanfaatan media sosial sebagai alat edukasi dan advokasi. Dengan kerjasama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan orang tua, pendidikan inklusif dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan ABK.