Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Intelek Insan Cendikia

PEREMPUAN DAN AL-QUR'AN: MODEL PENAFSIRAN AMINA WADUD DALAM Q.S AN-NISA Firda Firda; Syifa Nurkholilah; Andi Rosa
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 10 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perempuan di dalam al-Qur’an sesungguhnya memiliki kedudukan yang dimuliakan. Berbagai keyakinan yang umum di masyarakat muslim meyakini perempuan dianggap memiliki kedudukan satu tingkat di bawah laki-laki. Hal ini salah satunya muncul karena konstruksi tafsir klasik yang bias gender, sehingga seringkali penafsiran tersebut mengakibatkan perempuan tidak bisa berada dalam ruang publik. Maka dari itu, seringkali perempuan termarginalkan oleh laki-laki, hak-hak kebebasan perempuan terikat oleh laki-laki. Berbeda dengan metode penafsiran klasik, seorang mufasir perempuan progresif, Amina Wadud, menggunakan metode hermeneutika dalam menafsirkan perempuan di dalam bingkai al-Qur’an. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Amina Wadud mengkritik para mufasir klasik yang menyatakan bahwa perempuan tidak sebanding dengan laki-laki. Bagi Amina Wadud, perempuan dengan laki-laki itu adalah sama. Perempuan juga bisa seperti laki-laki, dia juga bisa berada di dalam ruang publik. Sehingga, saat ini perempuan juga bisa berperan, baik itu di dalam urusan politik, masyarakat bahkan hal lainnya
SYAIKH ABDUR RAUF SINGKEL:  KITAB TAFSIR TARJUMAN AL-MUSTAFID Syifa Nurkholilah; Alfian Yogi Kurniawan; Rohmadi; Andi Rosa
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 10 (2024): Desember 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tafsir Tarjuman al-Mustafid adalah salah satu tafsir yang berbahasa Arab Jawi (Melayu) yang dianggap sebagai tafsir paling awal dan lengkap di Nusantara. Tafsir ini ditulis oleh Syekh Abdur Rauf al-Singkili, pada masa pemerintahan Ratu Safiyatuddin. Ada dua pandangan mengenai sumber penulisan tafsir ini adalah pertama sebagai terjemahan dari tafsir Baidhawi, kedua sebagai terjemahan dari kitab Jalalain dan Al-Khazin. Metode yang diterapkan dalam penulisan tafsir ini adalah dapat ditinjau dari sudut penafsiran dan makna. Dari sudut cara penafsiran adalah tahlili (analisis) karena menjelaskan ayat secara berurutan dan kandungan ayat dari berbagai aspek. Sedangkan ijmali (global) adalah karena menjelaskan maknanya sesuai dengan arti ayat yang dijelaskan.