Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS PEMETAAN DAERAH RAWAN BANJIR DI KOTA MEDAN “KARTOGRAFI” Rachel Tobing; Valerina Sinaga; Sahala Fransiskus Marbun; Escha Purba; Ester Siagian
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di wilayah perkotaan, termasuk Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan daerah-daerah yang rawan banjir serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya banjir di Kota Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan data sekunder yang diperoleh dari studi literatur dan kajian pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sepuluh kecamatan yang tergolong rawan banjir, yaitu Kecamatan Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Maimun, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Baru, Medan Amplas, dan Medan Tuntungan. Penyebab utama banjir di wilayah tersebut antara lain adalah curah hujan yang tinggi, meluapnya sungai, sistem drainase yang buruk, serta pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan. Penelitian ini menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi seperti perencanaan tata ruang yang baik, pembangunan infrastruktur drainase yang memadai, penerapan pola hidup bersih, serta peningkatan koordinasi antar pihak terkait untuk mengurangi risiko dan dampak banjir di Kota Medan.
ANALISIS GEOSPASIAL KESESUAIAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DENGAN LUAS PERMUKIMAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN 2024 Sahala Fransiskus Marbun; Goklas Sihombing; Daniel Try; Escha Purba; Dwi Aulia Purba
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 11 (2025): November 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan permukiman yang pesat di Kota Medan memberikan tekanan signifikan terhadap ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian RTH terhadap perkembangan permukiman dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis spasial berbasis citra Sentinel-2A tahun 2024. Hasil digitasi menunjukkan dominasi kawasan terbangun yang mencapai 74% dari total wilayah kota, sedangkan RTH hanya mencakup 26,1%. Analisis per kecamatan memperlihatkan bahwa hanya tiga kecamatan yang memenuhi standar RTH minimal 30% menurut UU No. 26 Tahun 2007, yaitu Medan Tuntungan, Medan Belawan, dan Medan Polonia. Sebaliknya, 18 kecamatan lainnya masih mengalami defisit luas RTH yang signifikan. Selain itu, perhitungan kebutuhan RTH per kapita menunjukkan ketimpangan akses yang tajam, di mana sebagian besar kecamatan pusat kota memiliki ketersediaan kurang dari 5 m²/jiwa, jauh di bawah standar ideal 20 m²/jiwa. Temuan ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan struktural antara perkembangan permukiman dan penyediaan ruang ekologis yang berpotensi mengancam kualitas lingkungan perkotaan. Penelitian ini menegaskan pentingnya intervensi kebijakan tata ruang berbasis data spasial sebagai upaya mewujudkan kota yang berkelanjutan, adaptif, dan ekologis