Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perancangan Tata Letak Fasilitas Tempat Produksi Oleoresin Dengan Metode ALDEP Dan CRAFT Untuk Meminimasi Material Handling Cost Di Pabrik Ekstraksi Polyface Nambo Salsabila, Diana; Anugraha, Rino Andias; Suryadhini, Pratya Poeri
eProceedings of Engineering Vol. 10 No. 2 (2023): April 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Polyface Nambo bekerja sama dengan masyarakat setempat di Klapanunggal, Bogor untuk mengembangkan metode proses produksi dari proses penyulingan menjadi ekstraksi solvent. Perubahan dilakukan untuk meningkatkan nilai rendemen sehingga keuntungan meningkat. Perusahaan perlu merencanakan perancangan tata letak fasilitas untuk menunjang proses produksi pada metode baru dengan tujuan minimasi ongkos material handling. Berdasarkan permasalahan yang ada, metode yang digunakan adalah automated layout design (ALDEP) dan computerized relative allocation of facilities (CRAFT). Metode ALDEP merupakan metode konstruksi yang mempertimbangkan hubungan kedekatan antar fasilitas dan metode CRAFT merupakan metode yang mempertimbangkan ongkos material handling. Berdasarkan metode ALDEP, alternatif yang dipilih adalah alternatif 1-C dengan nilai TCR 416 dan ongkos material handling Rp242,271. Berdasarkan metode CRAFT alternatif yang dipilih adalah iterasi 0 dengan ongkos material handling Rp197,879. Hasil akhir yang diambil berdasarkan ongkos material handling yang paling rendah adalah metode CRAFT dengan harga Rp197,879. Ongkos material handling yang didapat ditambah dengan ongkos material handling menuju area ekstraksi dan dipisahkan biayanya berdasarkan jenis bahan baku yang diolah. Sehingga, ongkos material handling yang didapatkan untuk bahan baku jahe adalah Rp169,394 dan bahan baku serai Rp96,613.Kata kunci— Perancangan tata letak fasilitas, ALDEP, CRAFT.
Implementasi Pengendalian Penyakit Anggrek Alam di Kebun Raya Liwa Melalui Uji Antagonistik dan Induksi Ketahanan Mikoriza Endofit Mahfut, Mahfut; Syarif, Admi; Wahyuningsih, Sri; Salsabila, Diana; Asmanto, Budi; Rahardi, Agus
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i3.20480

Abstract

Pendahuluan: Anggrek alam merupakan salah satu koleksi flora asli di Kebun Raya Liwa yang merupakan flora endemik di Sumatera bagian selatan. Berdasarkan analisis situasi, diketahui beberapa individu anggrek alam menunjukkan gejala terinfeksi penyakit. Pengendalian penyakit sampai saat ini masih menggunakan pestisida yang membahayakan lingkungan. Hasil penelitian kami sebelumnya telah menghasilkan metode dan solusi baru dalam pengendalian infeksi penyakit pada anggrek alam melalui uji antagonistik induksi ketahanan mikoriza endofit. Metode tersebut dinilai terbukti sangat efektif dalam perlindungan anggrek alam melalui penurunan infeksi dan penyebaran penyakit.  Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat-Diseminasi Hasil Riset (PkM-DHR) ini bertujuan untuk mengimplimentasikan hasil penelitian kami sebelumnya yaitu implementasi pengendalian infeksi penyakit pada anggrek alam melalui uji antagonistik induksi ketahanan mikoriza endofit yang lebih ramah lingkungan, murah, efektif, dan efisien. Metode: Metode rumusan pemecahan masalah dilakukan melalui sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi. Hasil:  Hasil kegiatan ini menunjukkan menunjukkan rata-rata peningkatan kemampuan peserta sebesar 23%, dengan peningkatan tertinggi pada materi Pemberdayaan Masyarakat dalam Konservasi Anggrek (26%), diikuti Keanekaragaman dan Penyakit Anggrek (20%), Pengendalian Hayati dengan Uji Antagonistik (19%), dan Peran Mikoriza Endofit dalam Ketahanan Anggrek (18%). Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam upaya konservasi anggrek alam dan pemberdayaan masyarakat sekitar, yang ke depannya memerlukan pendampingan berkelanjutan baik secara luring maupun daring untuk memastikan penerapan metode pengendalian ini secara optimal dan mandiri. Kesimpulan: Kegiatan ini terbukti pengendalian penyakit ramah lingkungan, sehingga direkomendasikan adanya pelatihan lanjutan untuk memastikan penerapan metode ini dapat dilakukan secara optimal, mandiri, dan berkelanjutan sebagai upaya konservasi anggrek alam di Kebun Raya Liwa.