Kamal Muara Fish Market, North Jakarta has experienced a decline in quality in terms of the environment and the number of visitors who come to buy seafood. Major problems are scattered throughout the market area, such as seafood waste, wet and dirty road conditions, and periodic flooding. This indicates an irregularity in the spatial program and the flow of activities that take place. This research aims to explore the appropriate architectural design approach in redesigning Kamal Muara Fish Market, to support the sustainability of the building's function and life cycle. Changes are made thoroughly in terms of architecture, but still rooted in the daily patterns and activities of local communities as elements that are maintained and become the basis of design. This research questions the principle of regenerative architecture integrated with the concept of daily life in the comprehensive redesign of Kamal Muara Fish Market. The research method used is a qualitative method with a case study approach, which emphasizes on understanding the strategy to solve the problem of physical degradation of Kamal Muara Fish Market. The research steps include identifying potential and problems, mapping everydayness and activities of residents, and selecting and analyzing relevant case studies. This research reveals that an everydayness-based approach that observes the way humans adapt and interact with their environment can produce designs that are not only functional but also contextual and humanistic. The transprogramming strategy is used as an adaptive and innovative design tool to comprehensively redesign Kamal Muara Fish Market. The addition of new programs rooted in the potential of the environment also strengthens the attractiveness of the area ecologically, socially, and economically. Keywords: everydayness; Kamal Muara Fish Market; regenerative architecture; transprogramming Abstrak Pasar Ikan Kamal Muara, Jakarta Utara mengalami penurunan kualitas dari segi lingkungan dan jumlah pengunjung yang datang untuk membeli hasil laut. Permasalahan utama tersebar di sepanjang area pasar, seperti limbah hasil laut, kondisi jalan yang basah dan kotor, serta banjir yang terjadi secara berkala. Hal ini menunjukkan adanya ketidakteraturan dalam program ruang dan alur kegiatan yang berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pendekatan perancangan arsitektural yang tepat dalam melakukan perancangan kembali Pasar Ikan Kamal Muara, guna mendukung keberlanjutan fungsi dan siklus hidup bangunan. Perubahan dilakukan secara menyeluruh dari segi arsitektural, namun tetap berakar pada pola keseharian dan aktivitas masyarakat lokal sebagai elemen yang dipertahankan dan menjadi dasar perancangan. Penelitian ini mempertanyakan prinsip arsitektur regeneratif yang diintegrasikan dengan konsep keseharian dalam redesain menyeluruh Pasar Ikan Kamal Muara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang menekankan pada pemahaman terhadap strategi untuk memecahkan masalah degradasi fisik Pasar Ikan Kamal Muara. Langkah-langkah penelitian meliputi identifikasi potensi dan permasalahan, pemetaan keseharian (everydayness) dan kegiatan penduduk, pemilihan serta analisis studi kasus relevan. Penelitian ini mengungkapkan bahwa pendekatan berbasis keseharian yang mengamati cara manusia beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dapat menghasilkan rancangan yang tidak hanya fungsional tetapi juga kontekstual dan humanistik. Strategi transprogramming digunakan sebagai alat perancangan adaptif dan inovatif untuk merancang ulang Pasar Ikan Kamal Muara secara komprehensif. Penambahan program baru yang berakar dari potensi lingkungan turut memperkuat daya tarik kawasan secara ekologis, sosial, dan ekonomi.