Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENANGANAN DEGRADASI LAHAN GAMBUT MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR REGENERATIF DI PONTIANAK Horis, Ivonne Nelvina; Carina, Nina
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa) Vol. 7 No. 2 (2025): OKTOBER
Publisher : Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/stupa.v7i2.35594

Abstract

Peatlands are critical ecosystems with a strategic role in carbon storage and global climate balance. However, the condition of peatlands in Pontianak, West Kalimantan, has suffered serious degradation due to fires and improper land management, threatening their ecological functions and the socio-economic well-being of local communities. This study aims to formulate a regenerative architectural approach that can restore the ecological functions of peatland ecosystems while also addressing the need for adaptive and sustainable spaces. The literature review refers to regenerative design theory, which goes beyond sustainable and restorative design by emphasizing the synergy between humans and nature to create healthy and productive ecological systems. The methods used include literature studies, analysis of peatland characteristics, and conceptual design based on regenerative principles, including efficient water management and the use of lightweight materials and construction techniques responsive to peat conditions. The results indicate that regenerative architectural design can minimize ecological damage by maintaining groundwater levels, supporting biodiversity recovery, and creating educational spaces for communities to understand the importance of peatland conservation. This approach allows for a balanced integration of environmental, social, and economic needs in the sustainable development of degraded peatland areas. Keywords: land degradation; peatland; pontianak; regenerative architecture Abstrak Lahan gambut merupakan ekosistem penting dengan peran strategis dalam penyimpanan karbon dan keseimbangan iklim global, namun kondisi lahan gambut di Pontianak, Kalimantan Barat, mengalami degradasi serius akibat kebakaran dan pengelolaan yang tidak sesuai, yang mengancam fungsi ekologis dan sosial ekonomi masyarakat setempat. Penelitian ini bertujuan merumuskan pendekatan arsitektur regeneratif yang mampu mengembalikan fungsi ekosistem lahan gambut sekaligus memenuhi kebutuhan ruang yang adaptif dan berkelanjutan. Kajian literatur mengacu pada teori desain regeneratif yang melampaui desain berkelanjutan dan restoratif, menekankan pada sinergi antara manusia dan alam untuk menciptakan sistem ekologi yang sehat dan produktif. Metode yang digunakan adalah studi literatur, analisis karakteristik lahan gambut, dan perancangan konseptual dengan prinsip regeneratif, termasuk pengelolaan air yang efisien dan penggunaan material serta teknik bangunan yang ringan dan responsif terhadap kondisi gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain arsitektur regeneratif diharapkan dapat meminimalkan kerusakan ekologis dengan mempertahankan kadar air tanah, mendukung pemulihan biodiversitas, dan menciptakan ruang edukatif bagi masyarakat tentang pentingnya konservasi gambut. Pendekatan ini memungkinkan terciptanya keseimbangan antara kebutuhan lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pembangunan berkelanjutan di kawasan gambut yang terdegradasi.
TELAAH TERHADAP PANDUAN RANCANG KOTA, KAWASAN PONDOK INDAH: SUB KAWASAN DI RUAS 1 Ariaji, Priscilla Epifania; Salim, Justine; Horis, Ivonne Nelvina; Sutrisno, Jennifer
Jurnal Serina Abdimas Vol 2 No 3 (2024): Jurnal Serina Abdimas
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jsa.v2i3.32387

Abstract

The dynamic changes and development of Jakarta have actually been considered and anticipated through the creation of Urban Design Guidelines (UDGL), which are usually evaluated every five years. Pondok Indah area is one of the areas that holds significance in its development in the southern part of Jakarta and already has the Pondok Indah Area Urban Design Guidelines, last revised in 2012. This PKM (Community Service Program) aims to contribute by participating in the evaluation of the implementation of existing Urban Design Guidelines in Jakarta. The focus of observation taken from the UDGL is the Pondok Indah Area UDGL established by Governor Regulation number 185 of 2012. The area's vision as an integrated business center serving domestic and international businesses needs to be assessed for its development. The evaluation of the Pondok Indah Area UDGL will be divided into three PKM proposals focusing on sub-areas in Sections 1, 2, and 3. This proposal will focus on the sub-area in Section 1. The method used is descriptive-analytical-comparative, comparing government plans outlined in the UDGL with actual conditions in the field. Data collection is conducted through literature review and field surveys, followed by a comparative analysis method, evaluating the actual occurrences to draw conclusions. The main questions focus on "How and to what extent has the UDGL been realized in the field?" and "What problems arise if the plans are not implemented?" Through this PKM, it is hoped that an evaluation book will be produced to provide input for the future development of the Pondok Indah Area UDGL. ABSTRAK Perubahan dan perkembangan Kota Jakarta sebenarnya sudah dipikirkan dan diantisipasi dengan dibuatnya Panduan Rancang Kota (PRK) atau sering disebut Urban Design Guideline (UDGL) yang biasanya di evaluasi setiap 5 tahun sekali, Kawasan Pondok Indah merupakan salah satu kawasan yang memiliki arti penting dalam perkembangannya di selatan Kota Jakarta, dan sudah memiliki PRK Kawasan Pondok Indah yang terakhir direvisi pada tahun 2012. PKM ini mencoba berkontribusi dengan cara ikut serta mengevaluasi realisasinya Panduan Rancang Kota yang ada di Jakarta. Fokus amatan PRK yang diambil adalah PRK Kawasan Pondok Indah yang ditetapkan oleh Pergub nomor 185 tahun 2012. Visi kawasasan sebagai Kawasan terpadu pusat bisnis yang melayani bisnis domestik maupun international perlu dilihat perkembangannya. Evaluasi PRK Kawasan Pondok Indah ini nantinya akan dibagi menjadi 3 proposal PKM yang fokus pada sub Kawasan di Ruas 1; Sub Kawasan di Ruas 2 dan Sub Kawasan di Ruas 3. Proposal ini akan fokus pada Sub Kawasan di Ruas 1. Metode yang digunakan adalah deskriptif-analisis-komparatif dengan membandingkan rencana pemerintah dalam muatan PRK dengan kondisi nyata di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kajian literatur dan survai ke lapangan untuk kemudian dilanjutkan metode analisis komparatif, mengevaluasi kebenaran yang terjadi sehingga nantinya bisa ditarik kesimpulan-kesimpulan. Pertanyaan fokus pada `Bagaimana dan seperti apa atau sudah samapi manakah realisasi PRK di lapangan, serta `Apa permasalahan yang terjadi jika sampai rencana tadi belum terealisasi. Melalui PKM ini diharapkan akan dapat menghasilkan buku evaluasi sebagai yang berguna sebagai masukan untuk pengembangan PRK Kawasan Pondok Indah nantinya.