Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Orang Tua dalam Membangun Kesiapan Sekolah Anak Usia Dini Fahmi Hanifa; Gilang Ramadhan
TIFLUN : JURNAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Vol 1 No 1 (2024): MARCH - AUGUST 2024
Publisher : CV Pola Intan Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61992/tiflun.v1i1.79

Abstract

Kesiapan sekolah pada usia dini merupakan tahap kritis dalam perkembangan anak yang mempengaruhi kemampuan belajar dan adaptasi sosialnya di masa depan. Peran orang tua dalam membantu membangun kesiapan sekolah pada anak usia dini menjadi hal yang sangat penting dan relevan untuk diinvestigasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran orang tua dalam membantu mempersiapkan anak-anak mereka untuk memulai pendidikan formal. Penelitian ini menggunakan metode gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan beberapa orang tua anak usia dini dari berbagai latar belakang sosial dan budaya. Sementara itu, data kuantitatif dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar kepada orang tua di beberapa sekolah anak usia dini di wilayah tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orang tua dalam membangun kesiapan sekolah anak usia dini mencakup beberapa aspek penting. Pertama, melalui interaksi sehari-hari, orang tua berperan dalam merangsang perkembangan bahasa dan kognitif anak, sehingga mereka memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan keterampilan kognitif dasar sebelum memasuki sekolah. Kedua, dukungan emosional yang diberikan oleh orang tua membantu anak mengembangkan kepercayaan diri dan rasa percaya pada diri sendiri untuk beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru. Ketiga, orang tua juga berperan sebagai mediator sosial, mengajarkan anak tentang norma-norma dan nilai-nilai sosial yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa tantangan yang dihadapi oleh orang tua dalam memainkan peran mereka secara efektif. Beberapa orang tua mungkin menghadapi kesulitan dalam menyediakan lingkungan stimulatif untuk perkembangan anak karena keterbatasan sumber daya atau pengetahuan. Selain itu, tuntutan pekerjaan dan gaya hidup modern seringkali dapat mengurangi waktu yang dapat dihabiskan orang tua dengan anak-anak mereka, membatasi kesempatan untuk interaksi yang bermakna. Dalam kesimpulannya, peran orang tua dalam membangun kesiapan sekolah pada anak usia dini memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak. Oleh karena itu, upaya dari pihak sekolah dan masyarakat untuk mendukung orang tua dalam memenuhi peran ini menjadi sangat penting. Dengan kerjasama yang baik antara orang tua, sekolah, dan masyarakat, anak-anak usia dini dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal dan siap menghadapi tantangan pendidikan di masa depan.
ANALISIS PENGGUNAAN KATA SERAPAN BAHASA INGGRIS DALAM PERCAKAPAN MAHASISWA Riyan Maulana; Fahmi Hanifa
ALDILAL : Jurnal Ilmu-Ilmu Kebahasaan Vol 2 No 1 (2025): MARCH - AUGUST 2025
Publisher : CV Naskah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61992/aldilal.v2i1.233

Abstract

Fenomena globalisasi telah mempercepat masuknya kata serapan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, khususnya di kalangan mahasiswa yang intensif berinteraksi dengan teknologi dan media global. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, frekuensi, dan konteks penggunaan kata serapan bahasa Inggris dalam percakapan mahasiswa, sekaligus menganalisis faktor-faktor sosiolinguistik yang memengaruhinya serta implikasinya terhadap identitas linguistik dan penguasaan bahasa. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan analisis transkrip percakapan. Data dianalisis dengan model Miles dan Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kata serapan bahasa Inggris tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga sebagai penanda identitas sosial, akses akademik, dan adaptasi terhadap lingkungan multikultural. Faktor-faktor utama yang mendorong fenomena ini meliputi pengaruh media digital, kebutuhan akademis, serta persepsi prestise bahasa Inggris. Implikasi penelitian menegaskan perlunya strategi pedagogis dan kurikulum bahasa yang adaptif, agar mahasiswa mampu menguasai bahasa Indonesia dan Inggris secara seimbang, sekaligus menjaga vitalitas bahasa nasional di tengah arus globalisasi.