Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Dynamics of Students Religion in Lambung Mangkurat University Sarbaini, Sarbaini; Husin, Gusti Muhammad Irhamna; Arief, M Ihsanul; Ainah, Noor
SYAMIL: Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education) SYAMIL VOL. 8 NO. 2, 2020
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sy.v8i2.2679

Abstract

One of the visible forms of worship is reading, studying and practicing the contents of the Koran. The ability to read the Koran properly that is owned by a person will increase the enthusiasm to deepen it. Thus, fluency and accuracy in reciting the recitation of the Koran is very important for everyone, because it will lead to validity and failure of one's prayers, and also an encouragement to deepen the study of the Koran. This research was conducted at Lambung Mangkurat University in the Teaching and Education Faculty (FKIP), the Faculty of Economics and Business (FEB) and the Faculty of Medicine (FK). The focus of research on students' religious behavior is assessed by their ability to read the Koran by the behavior they display in their daily lives. The method used is a qualitative approach with descriptive analysis techniques. Data were collected using participant observation and dept interview techniques. The interview approach used was structured interviews and free interviews. The research was conducted for two months, (October-November, 2019). Data checking was carried out through focus group discussions. There are three categories that this research produces: first, students who have high quality; second, students who have medium quality; and third, have low quality in reading the Koran. The factors that become the difference in quality are caused by the influence of the family environment, the influence of the previous educational environment, and the influence of the community environment.
PEMIKIRAN TENTANG SISTEM DAN KELEMBAGAAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASA RASULULLAH PADA PERIODE MEKKAH DAN PERIODE MADINAH Gusti Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 11, No. 24, Juli-Desember 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.735 KB) | DOI: 10.35931/aq.v0i0.11

Abstract

Sistem pendidikan Islam dimulai ketika diutus Nabi Muhammad Saw menjadi Rasul. Pendidikan Islam merupakan sistem tersendiri di antara berbagai sistem yang ada di dunia ini. Pendidikan pada zaman Rasulullah terbagi dua periode yaitu periode Mekkah selama 13 tahun dan periode Madinah selama 10 tahun. Pendidikan pada zaman Rasulullah diwarnai beberapa lembaga yaitu dar Arqam, Kuttab, Mesjid dan Suffah. Setiap lembaga mempunyai karakteristik masing-masing. Lembaga pendidikan pad periode Mekkah berpusat pada pendidikan aqidah dan dilaksanakan di Dar Arqam. Sedangkan lembaga pendidikan Kuttab menitikberatkan pada pendidikan baca tulis.  Lembaga pendidikan periode Madinah berpusat pada pendidikan ibadah dan muamalah (sosial). Mesjid pada zaman Rasulullah menjadi central pada lembaga pendidikan. Sedangkan Suffah sebagai pendidikan menghafal Alquran sekaligus basehome  bagi kaum Muhajirin yang masih belum memiliki rumah sendiri di kota Madinah. Model pengajaran pada saat itu berbentuk Teacher Center. Model Teacher Center adalah proses pembelajaran dan pengajaran berpusat pada guru karena Nabi Muhammad SAW langsung menerima wahyu dari Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril. metode yang digunakan diantaranya: Istima’, domonstrasi, cerita, peneladanan, nasehat, pembiasaan dan hadiah dan hukuman. Lembaga yang ada pada zaman Rasulullah diteruskan dan dikembangkan oleh para sahabat dan penerusnya sehingga kita bisa merasakan pendidikan Islam pada zaman sekarang
DINAMIKA KEBERAGAMAAN MAHASISWA FKIP UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Noor Ainah; M. Ihsanul Arief; Gusti Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 14, No. 1, Januari-Juni 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (493.742 KB) | DOI: 10.35931/aq.v14i1.332

Abstract

Seorang muslim dalam menjalankan ibadah yang tampak dilakukan, dinilai sebagai ukuran taat dan tidaknya seseorang. Walau banyak lagi ukuran lainnya salah satunya konsistensi mengerjakan shalat Selain shalat ada lagi ritual ibadah yang sangat penting bagi seorang muslim yakni membaca al-Quran. Kemampuan membaca al-Quran dengan baik yang dimiliki seseorang akan menambah semangat untuk memperdalamnya. Al-Quran bukan hanya untuk dilafalkan saja, tetapi harus dipahami agar kita bisa belajar darinya. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik analisa diskriptif. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik participant observation dan dept interview. Pendekatan wawancara yang digunakan dengan wawancara terstruktur dan wawancara bebas (semi terstruktur). Dilaksanakan dua bulan, Nopember 2019-Januari 2020. Pengecekan data dilakukan melalui focus group discussion. Artikel ini mendapatkan bahwa 1800 mahasiswa angkatan 2019 jika diangkakan hanya 10 % yang benar-benar bagus bacaan al-Qurannya. Untuk kebiasaan shalat mahasiswa angkatan 2019 dari tes bacaan dan gerakan shalat 1-2 pertemuan dan kebiasaan shalat selama 1 semester mahasiswa bervariasi, ada yang sangat rajin dan alhamdulillah tidak ada yang buruk. Rata-rata mahasiswa sudah baik bacaan shalatnya, hanya saja ada beberapa yang masih kurang hapal bacaan tasyahhud akhir dan doa qunut. 
REPRESENTASI BIAS GENDER DALAM KITAB FIQH (STUDI TERHADAP KITAB AT-TAQRIB KARYA ABU SYUJA AL ISFAHANI) Gusti Muhammad Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 13, No. 1, Januari-Juni 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.668 KB) | DOI: 10.35931/aq.v0i0.129

Abstract

Fiqh yang termuat dalam Kitab klasik dan modern merupakan hasil pemahaman, penyimpulan, dan interpretasi para fuqaha terhadap Alquran dan al-Hadits sebagai respons atas tantangan zamannya saat ini. Wajar apabila kemudian dalam konstruk fiqh terjadi banyak perbedaan dikalangan fuqaha selain masalah-masalah yang telah diketahui dari ajaran agama secara pasti (al-umur al-mulumah min ad-din bi al-darurah). Perbedaan tersebut sesungguhnya merupakan konsekuensi logis dari adanya perbedaan tempat, kondisi sosial-kultural, tantangan zaman, dan latar belakang intelektual serta metodologi yang digunakan oleh seorang faqih. pokok masalah dalam kajian ini adalah : 1) representasi bias gender apa saja yang terdapat dalam kitab at-Taqrib, dan 2) bias gender dalam kitab tersebut dibaca dan dipahami sesuai dengan konteks zamannya dan sekarang. Kajian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bias gender dalam kitab at-Taqrib serta berusaha membaca dan memahaminya sesuai dengan konteks zamannya dan sekarang. Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai cara pembacaan yang tepat terhadap kitab-kitab klasik khususnya kitab-kitab fiqh, yang sesuai dengan kondisi zaman.
Umrah Pra Dan Era Pandemi: Perubahan Sosial Dan Sikap Keberagamaan Muhammad Ihsanul Arief; Gt. Muhammad Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 5: Al Qalam (September 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i5.1244

Abstract

Umrah merupakan ibadah sunnah yang menjadi alternatif bagi masyarakat yang sedang menunggu giliran berangkat menunaikan ibadah haji. Ibadah ini tidak perlu menunggu lama untuk mengantri sebagaimana haji. Jika seseorang sudah cukup memiliki uang, maka dia bisa berangkat di tahun itu. Namun dorongan melaksanakan umrah bagi seseorang ternyata sangat bervariasi. Selain motivasi pengaruh agama, dampak sosial dan bentuk sikap keberagamaan yang terjadi sangat luar biasa. Apalagi setelah Kerajaan Saudi membuka kembali pintu bagi jamaah yang sebelumnya tidak dizinkan karena pandemi, menambah angin segar bagi masyarakat Indonesia yang telah menunggu sekitar kurang lebih dua tahun. Agama memberikan pengaruh besar pada diri seseorang yang akan membawa perubahan sosial dan sikap seseorang dalam beragama. Artikel ini mendiskripsikan fenomena masyarakat yang termotivasi kembali untuk melaksanakan umrah. Dorongan kuat ibadah ini terlaksana pertama karena dari ajaran agama Islam sendiri. Kedua dorongan untuk memperbaiki status sosial seseorang yang ingin menjadi lebih baik. Ketiga dorongan pragmatis  demi kepentingan-kepentingan tertentu. Sikap kebragamaan tentu akan terlihat beriringan dari perubahan sosial yang terjadi sebab tiga dorongan tersebut. Antusias masyarakat untuk melaksanakan umrah menjadi lahan subuh bagi pelaku bisnis biro keberangkatan haji dan umrah.
Konstruksi Teologis Remaja Islam Banjar perspektif Prophetic Intelligence Hamdani Bakran Adz-Dzakiey Ali Akbar; Syaifuddin Sabda; Ani Cahyadi; Gt. Muhammad Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 2 : Al Qalam (Maret 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i2.1971

Abstract

Kecerdasan profetik pada hakekatnya adalah konsep-konsep yang terkandung dalam Al-Qur'an dan as-Sunnah. Kecerdasan profetik juga dapat dikatakan sebagai penelitian baru dalam bidang psikologi Islam. Kajian ini dilakukan sebagai upaya untuk menjawab berbagai permasalahan umat, berdasarkan penelaahan yang mendalam terhadap Kitab Suci dan juga kajian, pemahaman dan penerimaan terhadap prototipe kehidupan para nabi dan rasul. Nabi Muhammad secara khusus melihat dirinya terselubung dalam kaca tasawuf, memperkuat teori-teori kecerdasan kenabian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana konstruksi teologis remaja Islam Banjar kemudian dianalisis dengan perspektif Prophetic Intelligence yang dikenalkan oleh Hamdani Bakran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma fenomenologi, penelitian berlangsung secara alami (sesuai) dalam lingkungan alamiah dari fenomena yang diteliti, prosesnya bersifat siklus, peneliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Penelitian ini dilakukan di Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan dari November hingga Desember 2022 dalam tiga tahap: Persiapan, pengumpulan data dan analisis data. Hasil dari penelitian ini telah ditemukan konstruksi teologis remaja Islam masyarakat Banjar dimulai dari memilih pasangan hidup, Ketika hamil sampai kelahiran dan juga pada Pendidikan anak. Beberapa aspek tersebut membentuk perilaku remaja Banjar yang dikenal luas menjadi sosok yang agamis.
Trend Hijrah dan Imagined Communities Mahasiswa Aktifis Dakwah Kampus PTU dan PTKI Terhadap Relevansi Moderasi Beragama di Kalimantan Selatan Muhammad Ihsanul Arief; Gt. Muhammad Irhamna Husin
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 2 : Al Qalam (Maret 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i2.1972

Abstract

Komunitas hijrah di Indonesia memiliki dampak luar biasa  bagi masyarakat. Eksistensi komunitas tersebut memberikan perubahan sosial, khususnya bagi para mahasiswa yang diharapkan menjadi agen of change di masa akan datang. Di sisi lain tantangan besar bagi Negara Republik Indonesia adalah muncul gerakan radikal yang tentunya mengancam stabilitas negara.  Artikel ini  penulis fokuskan terkait bagaimana trend hijrah dan pengaruh dari komunitas aktifis dakwah dalam pola seperti apa berpengaruh pada sikap beragama seseorang. Selain itu penuli ingin mendalami  trend hijrah yang berada di lingkungan komunitas dakwah antara satu dan lain apakah saling memberikan dampak satu sama lain. Pertemuan dari dua arus ini nantinya akan peneliti perdalam lagi apakah membentuk komunitas yang terintegrasi dalam bayang-bayang pikiran yang sama di antara mereka yang akan melahirkan sikap beragama yang moderat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa aktivis dakwah kampus di PTU dan PTI dalam proses hijrah banyak di dorong oleh lingkungan. Lingkungan keluarga berperan penting dalam membentuk, membina dan menjaga jadi diri seseorang, apalagi saat dia berbaur di lingkungan yang lebih heterogen. Secara umum  aktivis dakwah menganggap bahwa Lembaga dakwah kampus sebagai tempat komunitas hijrah bagi mereka. Selain itu hijrah bagi mereka merupakan perubahan dalam wujud pemahaman agama, pakaian, dan perilaku. Namun yang terlihat kecendrungan adalah dari pakaian. Komunitas hijrah menghadirkan juga persaudaraan yang terbayang-banyang, dan itulah yang membuat semangat dakwah terus terjaga. Relevansi trend hijrah aktivis dakwah menunjukkan bahwa mereka telah berkesesuain dengan indikator moderasi beragama. Kalau dimasukkan pada tipologi beragama, aktivis dakwah masuk katagori pluralis.
Pengaruh Literasi, Reference Group dan Orientasi Keberagamaan Terhadap Sikap Keberagamaan Mahasiswa di Kalimantan Selatan Gt. Muhammad Irhamna Husin; Muhammad Ihsanul Arief
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 2 : Al Qalam (Maret 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i2.1973

Abstract

Zaman sekarang sangat penting bagi insan akademisi untuk menelusuri, mengkaji dan mendesiminasikan hasil kajian mengenai realitas pemahaman agama aktivis dakwah kampus di perguruan tinggi, sebab remaja merupakan sasaran empuk yang dibidik oleh jaringan Islam Radikal adalah mahasiswa yang dikatakan sebagai simbol perubahan bangsa (Agent of Change). Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif. Adapun populasi dari penelitian ini adalah 1000 mahasiswa dan sampel sebesar 286 mahasiswa yang tersebar dibeberapa daerah Kalimantan Selatan. Adapun temuan penelitian ini berdasarkan data bahwa Pertama, literasi mahasiswa dalam mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan syariat Islam tidak mempunyai pengaruh terhadap sikap keberagamaan mahasiswa di Kalimantan Selatan. Kedua, reference group yang berperan sebagai jenis kelompok sosial yang menjadi acuan beberapa mahasiswa mempunyai pengaruh namun tidak signifikan terhadap sikap keberagamaan mahasiswa di Kalimantan Selatan.Ketiga, orientasi keberagamaan aktor sebagai bagian dari system sosial yang mempunyai kehendak sendiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sikap keberagamaan mahasiswa di Kalimantan Selatan.
The Relationship Between Islamic Diversity And The Economic Ethos Of Communities In The Mining Industry Area Slicy Stones Of South Kalimantan Wahyudin; Ridhahani Fidzi; Gt. Muhammad Irhamna Husin
IJGIE (International Journal of Graduate of Islamic Education) Vol. 4 No. 2 (2023): September
Publisher : Master of Islamic Studies Masters Program in the Postgraduate Institute of Islamic Studies Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/ijgie.v4i2.2642

Abstract

Batulicin city is known for its abundant nature. Various industries have been established with the rapid development of the area, characterized by adequate infrastructure. As social growth and changes occur, religion cannot be separated from these changes. The existing phenomenon shows that the religious life of the people in Batulicin is still strong. They enthusiastically carry out various religious rituals, and still firmly hold religious beliefs or convictions in their daily lives. The aim of this research is to explore the relationship between Islamic religion and the economic ethos of the community in the mining industry area in Batulicin. This research was designed using a qualitative approach with a phenomenological paradigm. Based on informants, it was found that there is a strong relationship between religion and economic ethos in the community in the Batulicin mining area.
The Dynamics of Students Religion in Lambung Mangkurat University Sarbaini, Sarbaini; Husin, Gusti Muhammad Irhamna; Arief, M Ihsanul; Ainah, Noor
SYAMIL: Journal of Islamic Education Vol 8 No 2 (2020): SYAMIL: Journal of Islamic Education
Publisher : Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/sy.v8i2.2679

Abstract

One of the visible forms of worship is reading, studying and practicing the contents of the Koran. The ability to read the Koran properly that is owned by a person will increase the enthusiasm to deepen it. Thus, fluency and accuracy in reciting the recitation of the Koran is very important for everyone, because it will lead to validity and failure of one's prayers, and also an encouragement to deepen the study of the Koran. This research was conducted at Lambung Mangkurat University in the Teaching and Education Faculty (FKIP), the Faculty of Economics and Business (FEB) and the Faculty of Medicine (FK). The focus of research on students' religious behavior is assessed by their ability to read the Koran by the behavior they display in their daily lives. The method used is a qualitative approach with descriptive analysis techniques. Data were collected using participant observation and dept interview techniques. The interview approach used was structured interviews and free interviews. The research was conducted for two months, (October-November, 2019). Data checking was carried out through focus group discussions. There are three categories that this research produces: first, students who have high quality; second, students who have medium quality; and third, have low quality in reading the Koran. The factors that become the difference in quality are caused by the influence of the family environment, the influence of the previous educational environment, and the influence of the community environment.