Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Sosialisasi Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dan Kesehatan Jasmani Bagi Remaja di Banjarmasin Ainah, Noor; Rusli, Rusdi; Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Arief, Muhammad Ihsanul
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 4 No. 2 Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v4i2.4011

Abstract

Kesehatan Mental di kalangan remaja Indonesia perlu menjadi sorotan bagi semua pihak. Banyak kasus akibat menurunnya mental remaja yang berujung pada depresi berat, hingga menyakiti diri sendiri. Pembinaan dan bimbingan bagi remaja harus dilakukan, baik orang tua, dan masyarakat sekitar. Kesehatan mental menjadi pendorong bagi remaja untuk meningkatkan semangat hidup, dan meningkatkan prestasi mereka guna mencapai cita-cita.   Kegiatan pengabdian masyarakat ini diikuti oleh remaja yang sedang menempuh pendidikan formal sekaligus pesantren di Arrahmatul Abadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kegiatan ini bertujuan terkait sosialisasi tentang pentingnya kesehatan mental dan fisik yang harus menjadi perhatian khusus bagi remaja mengingat masih kurangnya pemahaman untuk memperdalam hal tersebut. Selain itu hidup bersama-sama dengan jumlah santri yang banyak masih sulit mengukur apakah kesehatan mental dan fisik sudah ideal. Sasaran dari kegiatan pengabdian ini adalah remaja yang berstatus pelajar sekaligus santri di sekolah Arrahmatul Abadiyah Banjarmasin.  Metode kegiatan dilaksanakan dalam bentuk sosialisasi (ceramah) kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab. Hasil dari kegiatan sosialisasi menunjukkan bahwa antusias para remaja yang hadir mengikuti sosialisasi cukup tinggi. Selain itu materi kesehatan mental dan fisik dapat diterima dengan mudah karena menggunakan pendekatan studi kasus. Dari awal sampai akhir mereka menyimak sekaligus memberikan respon yang positif untuk diterapkan dilingkungan tempat mereka. Temuan di lapangan tidak terdapat gangguan kesehatan mental dan fisik yang signifikan dialami santri. Implementasi dari materi sosialisasi berupa aksinya dengan memperbaiki hubungan timbal balik antar sesama dan pola hidup yang sehat bagi santri.
RELIGIOUS MODERATION IN THE ACADEMIC ENVIRONMENT: A STUDY OF INTERNALISATION OF RELIGIOUS VALUES AND PATRIOTISM AT UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Rusli, Rusdi; Arief, Muhammad Ihsanul; Ainah, Noor
Psikis : Jurnal Psikologi Islami Vol 9 No 2 (2023): Psikis : Jurnal Psikologi Islami
Publisher : Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/psikis.v9i2.19979

Abstract

We are now facing a tsunami wave of social media development. Anyone and anywhere can access religious information. The impact of this correlates with the vital flow of globalization to all levels of society. The negative influence from the media development side gives a strong impetus for social insecurity. Our integrity as citizens will be at stake because of the appeal of social media. To maintain this, it is essential to strengthen and foster so as not to get out of the path of the nation's ideals. This research discusses how students establish relationships with God and each other in the frame of love for the homeland, surrounded by a plurality of religions, tribes, ethnicities, and cultures, to create an attitude of religious moderation. This type of research is included in field research with quantitative and qualitative approaches. Internalization of spiritual values and love for the homeland in students showed positive results. The results of respondent data show that the strong tendency of religious influence has a positive impact and correlates with love for the homeland. Based on the data, 60% strongly agree, and 28% agree with maintaining relationships with others regardless of anything. This reflects that students' religious understanding has shown an inclusive category, which means they can openly accept differences irrespective of religion, ethnicity, and culture, which is necessary in the Republic of Indonesia.
Pengabdian Kepada Masyarakat “Moderasi Beragama Untuk Penguatan Karakter Bangsa Di Tingkat Remaja Pada SMAN 2 Martapura Kalimantan Selatan” Arief, Muhammad Ihsanul; Maisarah, Maisarah; Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Mailita, Mailita; Ainah, Noor; Yusuf, Muchamad; Ramadhan, Hisyam
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 2 No. 2 Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v2i2.1458

Abstract

Indonesia adalah negara yang multiagama dan multietnis. Keragaman negara ini memberi gambaran bahwa negara kepulauan ini memiliki kekayaan yang tidak dimiliki negara lain. Hubungan harmoni antar masyarakat harus kita jaga sebaik-baiknya agar jati diri bangsa ini memiliki marwah di mata dunia Internasional. Potensi ancaman kelompok ekstrim yang mengarah pada sikap radikal harus diantisipasi sejak dini. Para remaja harus dipersiapkan agar menjadi bagian yang mampu membentengi paham radikal yang tidak sejalan dengan ajaran agama yang moderat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim dosen merupakan bentuk sosialisasi dengan tema “Moderasi Beragama Untuk Penguatan Karakter Bangsa Di Tingkat Remaja Pada SMA Negeri 2 Martapura, Kalimantan Selatan”, yang memberikan kontribusi pemahaman terhadap siswa/siswi tingkat remaja. Pemahaman moderasi beragama bukan hanya sekeder konsep, tetapi.harus mengarah pada pengamalan dalam hidup sehari-hari. Ukuran keberhasilan dari kegiatan pengabdian ini dapat terukur dari hasil respon siswa dan siswi terhadap kemudahan dalam memahami materi dibuktikan dengan 32.8% menjawab sepakat atau bisa mereka pahami dengan baik. Dan sebanyak 25.4% menjawab sangat sepakat atau sangat mudah mereka pahami. Berikutnya respon terkait seberapa besar potensi materi yang telah disampaikan dapat diterapkan  melalui hasil respon jawaban “ya” sebanyak 77.7%. Terkait relevansi materi siswa dan siswi menjawab setuju sebanyak 33.4%, dan partisipan yang menjawab sangat setuju sebanyak 34.1%. Terakhir, respon siswa dan siswa terkait manfaat kegiatan, katagori sangat setuju yaitu sebanyak 64.1% . Siswa dan siswi yang menjawab setuju 23.3%. Semua respon jawaban memberikan kesimpulan materi moderasi beragama dapat dipahami dan diamalkan siswa dan siswi kalangan remaja. Hal demikian memberikan energi positif untuk selalu dilaksanakan kegiatan ini. Selain itu mereka pada hakikatnya penerus bangsa ini pada generasi selanjutnya. Jika tidak sekarang mereka dipupuk dengan paham cinta tanah air dan berbangsa yang setia, maka sulit kita banyangkan bagaimana Indonesia di masa depan.
Peran Agama Islam untuk Menghadapi Kerawanan Sosial pada Generasi Z di SMAN 2 Martapura Maisarah, Maisarah; Mailita, Mailita; Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Arief, Muhammad Ihsanul; Ainah, Noor; Rusdiansyah, Rusdiansyah
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 3 No. 1 Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v3i1.2066

Abstract

Agama merupakan sistem kepercayaan yang bersifat mengatur, sekaligus sebagai solusi bagi pertanyaan-pertanyaan manusia tentang kehidupan setelah mati. Agama Islam selain mengatur hubungan dengan sang pencipta Allah SWT, dalam Islam juga sangat kompleks mengatur hubungan antar manusia. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan mampu menjalankan kehidupan tanpa bantuan orang lain, dalam kehidupan sosial manusia tidak selalu berjalan positif, tentunya ada beberapa hal negatif yang pasti kita temui dikehidupan ini, seperti masalah perbedaan pendapat antar manusia dan beberapa kejahatan lain yang terjadi di masyarakat atau sering disebut dengan istilah kerawanan sosial. Pada generasi-Z kerawanan sosial kerap terjadi di lingkungan sekolah seperti tawuran antar pelajar, bullying atau terkait degeradasi moral lainnya. Oleh karena itu perlu kiranya dilaksanakan sosialisasi untuk Kembali mengingatkan para peserta didik tentang peran agama Islam dalam membentengi diri dari kerawanan sosial, baik sebagai pelaku atau korban dari kerawanan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan di SMAN 2 Martapura dan dihadiri oleh 242 peserta yang terdiri dari siswa dan siswi SMAN 2 Martapura.  Metode yang digunakan dalam artikel ini yaitu metode kualitatif, dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif yang mana mendeskripsikan hasil pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kegiatan, dari hasil evaluasi kegiatan yang dibagikan melalui elektronik kuesioner (G-form) diperoleh data terkait materi yang disampaikan 41 persen menyatakan jelas dan 29 persen sangat jelas. Kemudian 72 persen peserta menyatakan bahwa materi dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun manfaat kegiatan ini lebih dari 60 persen peserta menyatakan sangat bermanfaat. Dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan dapat menguatkan peran Agama Islam dalam menghadapi kerawanan sosial pada generasi-Z.
Fenomena Kajian Dakwah di Media Sosial untuk Pencegahan Bullying dan Kesehatan Mental pada Remaja Arief, Muhammad Ihsanul; Rusli, Rusdi; Husin, Gt. Muhammad Irhamna; Ainah, Noor
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 19, No. 1 : Al Qalam (Januari 2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v19i1.4722

Abstract

Pada beberapa tahun terakhir, kasus bulliying muncul kepermukaan publik. Pihak yang menjadi korban banyak terdapat di lembaga pendidikan. Selain itu dampak dari hal tersebut akan menurunkan mental korban yang berujung pada phobia bertemu orang-orang sekitar. Media sosial salah satu sumber mendorong upaya pencegahan bullying dan peningkatan kesehatan mental, faktor pendorongnya melalui konten kajian dakwah yang menginspirasi hubungan baik antar sesama. Tulisan ini fokus tentang fenomena kajian dakwah di media sosial untuk pencegahan bulliying dan kesehatan mental pada mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses timbal balik dari media sosial yang mereka konsumsi sehari-hari dari konten yang tersedia. Salah satunya adalah konten kajian dakwah yang menginspirasi untuk melakukan pencegahan bullying. Selain itu faktor apa saja meningkatkan kesehatan mental di kalangan generasi Z. Penelitian ini termasuk mix research yaitu gabungan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif dalam bentuk penelitian lapangan “field research” melalui angket, observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Target khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendiskripsikan tingkat kesadaran terhadap pencegahan bulliying dan kesehatan mental di kalangan mahasiswa yang merupakan generasi Z. Berdasarkan Temuan hasil respon yang disampaikan responden menunjukkan media sosial memberikan dorongan kuat untuk bentuk pemahaman dan sikap generasi Z. Terdapat 47%, sangat setuju, dan 45,6% setuju media sosial menginspirasi remaja untuk berperilaku baik, Media sosial juga melalui konten ceramah agama menjadi inspirasi terhadap peningkatan ibadah, peduli sesama, dan sikap inklusif terhadap perbedaan. Responden setuju sebanyak 57,2% yang menegaskan praktek bulliying bentuk kekerasan fisik harus dicegah jika terjadi. Dan terakhir kesehatan mental akan terjaga bagi remaja jika dekat dengan Tuhan, dan selalu harmonis hubungan dengan keluarga.
IMPLEMENTASI BIMBINGAN KEAGAMAAN REMAJA DALAM MEMBENTUK MENTAL SPIRITUAL DI PANTI PERLINDUNGAN DAN REHABILITASI SOSIAL ANAK DAN REMAJA (PPRSAR) MULIA SATRIA KOTA BANJARBARU Mahmudatuzzahra, Mahmudatuzzahra; Mahfuz, Ahmad; Arief, Muhammad Ihsanul
ADDABANA: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 8, No 2 (2025): AUGUST
Publisher : Program Studi PAI STAI Al Falah Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47732/adb.v8i2.797

Abstract

Abstract: In today's era, strong mental fortitude among Generation Z is highly essential in facing the demands of various aspects of life. One way to strengthen their mental resilience is through spiritual avenues. Such efforts require specific approaches tailored to Generation Z to guide them, considering the challenges and opportunities in achieving success. The focus of this study is on how the implementation of religious guidance for adolescents shapes their spiritual mentality at the Mulia Satria Social Protection and Rehabilitation Center for Children and Adolescents (PPRSAR) in Banjarbaru city, as well as the supportive and inhibiting factors involved. In data collection, the researcher utilized interview techniques, observation, and documentation. The findings reveal that the implementation of religious guidance for adolescents in shaping their spiritual mentality at the Mulia Satria PPRSAR in Banjarbaru city is progressing well. This includes the presence of religious guidance objectives, content, and methods. Supportive factors include leadership support, well-managed time, complete facilities, and experienced religious instructors. Inhibiting factors include the diverse backgrounds of the foster children. Keywords: Foster Children, Guidance, Religious. Abstrak: Di zaman saat ini mental generasi Z yang kuat sangat diperlukan dalam menghadapi tuntutan aspek kehidupan. Salah satu yang dapat menguatkan mental adalah melalui jalan spritual. Upaya demikian perlu cara khusus untuk generasi Z dalam melakukan bimbingan mengingat tantangan dan peluang untuk mencapai keberhasilan. Fokus kajian membahas bagaimana implementasi bimbingan keagamaan remaja dalam membentuk mental spiritual di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria kota Banjarbaru serta apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Di dalam penggalian data, peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil temuan bahwa implementasi bimbingan keagamaan remaja dalam membentuk mental spiritual di Panti Perlindungan dan Rehabilitasi Sosial Anak dan Remaja (PPRSAR) Mulia Satria kota Banjarbaru sudah berjalan dengan baik, meliputi adanya tujuan bimbingan keagamaan, materi bimbingan keagamaan serta metode bimbingan keagamaan. Faktor pendukung adalah dukungan pimpinan, waktu yang termanajemen, sarana dan prasarana yang lengkap, serta ustadz atau pembimbing keagamaan yang berpengalaman dan faktor penghambatnya adalah latar belakang anak asuh yang berbeda beda. Kata Kunci: Anak Asuh, Bimbingan, Keagamaan.
Religious Moderation of Generation Z: Attitude of Students’ Religious Tolerance in Strengthening the Character of the Nation Rusli, Rusdi; Ainah, Noor; Arief, Muhammad Ihsanul; Husin, Gusti Muhammad Irhamna
el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies el Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 5(1), 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Center for Research and Community Services), Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/el-buhuth.v5i01.4934

Abstract

The complex Indonesian society requires the residents to always maintain good relations to realize a harmonious life with each other. Peaceful and conflict are the potential two poles presenting in human life. Maintaining stable community conditions is a shared responsibility, from the government to the small community level. Besides, the level of the role of academics, especially students, becomes important as an object of research. Religious moderation is a wise attitude toward one's self during the conditions of a multicultural and multireligious society. Researchers focus on how the attitude of religious moderation in the form of tolerance of students representing generation Z, Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, can be questioned. The students who are the object of their research are studying at FKIP, FK, and FEB. The results of research findings based on a standard of tolerance indicators that correspond to students’ response are more likely to be in an attitude of mutual respect, mutual help among each other, focus on equality, and always tolerance for all communities. In addition, the researchers classified the research findings based on the response of the answers on three categories of students: pluralist, inclusive, and exclusive. Potential attitudes tend to make students enter the pluralist category up to 53%. The type thus shows that students are more receptive to differences by supporting each other's good in the teachings of religions. Next, there are 41% enter the inclusive category. This category tends students to welcome differences in beliefs, but they still hold more of what is within the religions. The last category is exclusive, with 6% of the student classification results. This third catalog fully believes that goodness and truth are only in the person of his religion. Therefore, the three classifications' results show that Lambung Mangkurat University students tend to be more open to each other in the difference of beliefs. It will give positively impact on collaborative affairs in solving specific problems that need to be solved together, especially regarding the issues of this nation.