Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Anemia Larasati, Ta; Perdani, Roro Rukmi Windi; Wulan, Anggraini Janar; Ferdiansyah, Ahmad Irzal
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 5 No. 1 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v5i1.2815

Abstract

Remaja merupakan tahap transisi menuju dewasa dengan pertumbuhan pesat yang terkait dengan pemenuhan zat besi. Asupan zat besi yang kurang dapat menyebabkan anemia. Kejadian anemia nasional pada usia ≥ 1 tahun, 5-11 tahun, dan 15-24 tahun adalah masing-masing sebesar 21,7%, 26,4%, dan 18,4%. Kejadian anemia pada remaja putri di Bandar Lampung khusunya kecamatan Tanjungkarang Pusat mencapai 43,1%. Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada remaja putri adalah kurangnya kosumsi makanan yang mengandung zat besi, menstruasi, konsumsi tablet tambah darah (TTD), dan konsumsi teh setelah makan. Pemberian TTD merupakan salah satu upaya penting untuk mencegah serta menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengatasi masalah anemia remaja putri berdasarkan hasil penelitian kualitatif analisis faktor penyebab masalah rendahnya pemberian tablet Fe di Tanjungkarang Pusat. Kegiatan ini telah dilakukan di Bandar Lampung dengan sasaran siswi-siswi SMP,SMA, dan SMK di Tanjungkarang Pusat sebagai duta pencegahan anemia. Strategi Community empowerment telah dilakukan berupa sosialisasi, FGD kepala sekolah serta pelatihan duta dan pembentukan komunitas penccgahan anemia, hingga akhirnya tercapai : 1) menumbuhkan kesadaran masyarakat, dalam hal ini sekolah dan siswi SMP,SMA, SMK se Tanjungkarang Pusat tentang pentingnya pencegahan anemia, 2) kemudian memotivasi dan memampukan masyarakat dengan proses edukasi dan pelatihan pencegahan anemia pada remaja putri, 3) Untuk menjamin keberlanjutan program, dibentuk komunitas penegahan anemia pada remaja putri yang beranggotakan perwakilan siswi dari tiap sekolah serta dibentuk juga komitmen dari stakeholder terkait, yang dicapai dengan deklarasi komitmen bersama dan Puskesmas Simpur dan Puskesmas Palapa sebagai leader.Kata Kunci: anemia, pemberdayaan masyarakat, pencegahan, remaja putri
Pemberdayaan Ibu Balita Untuk Meningkatkan Penggunaan Layanan Kesehatan Puskesmas Dalam Rangka Pencegahan Stunting Di Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Larasati, TA; Wahyuni, Ari; Karima, Nisa; Ferdiansyah, Ahmad Irzal
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 6 No. 1 (2021): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v6i1.2968

Abstract

Indonesia menempati posisi ke 5 tertinggi balita stunting setelah India, . Lampung Selatan ditetapkan sebagai “Kabupaten/Kota prioritas Intervensi penurunan stunting tahun 2020” oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional. Puskesmas Karang Anyar kecamatan Jati Agung memiliki insiden stunting tertinggi di Lampung Selatan, yang terbnyak di Desa Jati Mulyo. Cakupan Pelayanan Anak Balita yang meliputi pemeriksaan pertumbuhan minimal 8x/tahun, pemeriksaan perkembangan minimal 2x/tahun, pemberian vitamin A 2x/tahun dan Imunisasi lengkap di Puskesmas Karang Anyar sebesar 44,9% dari target 100%. Oleh karena itu, penting dilakukan upaya peningkatan cakupan pelayanan anak Balita di Puskesmas Karang Anyar, khususnya desa Jati Mulyo. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengedukasi ibu balia untuk pemanfaatan layanan kesehatan balita dan mengedukasi ibu balita tentang pencegahan stunting dan pemberian makan bayi dan anak yang benar. Kegiatan yang diikuti oleh 35 orang peserta ini dilakasanakan dengan 2 metode yaitu ceramah- tanya jawab, dan pelatihan keterampilan dalam kelompok-kelompok kecil tentang pemberian makanan bayi dan anak, pemilihan bahan makanan untuk pemenuhan gizi seimbang dalam kelompok kecil dengan simulasi dan peragaan dengan food model. Evaluasi peningkatan pengetahuan dengan pretest postest menggunakan 20 pertanyan pilihan ganda dan diuji dengan dependent t test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan secara signifikan, p < 0,05. Keterampilan peserta dinilai dalam kelompok kecil, belum diobservasi satu per satu, menunjukkan semua kelompok mampu melakukan keterampilan yang dilatihkan dengan baik. Pelatihan penyusunan menu makanan gizi seimbang dan pemilihan bahan makanan dengan food model perlu dilanjutkan lagi dengan intensitas lebih sering fokus pada keterampilan individu dan mengutamakan sumber bahan makanan lokal terutama pada ibu baduta stunting. Kata Kunci: Pemberdayaan Ibu, Stunting, Pelayanan Kesehatan Balita
Pendampingan Desa Jatimulyo Untuk Pencegahan Stunting Melalui Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) Larasati, TA; Ferdiansyah, Ahmad Irzal; Nusadewiarti, Azelia
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 7 No. 2 (2022): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v7i2.3047

Abstract

Stunting ialah gangguan tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan mereka terhadap usia lebih dari dua deviasi standar di bawah median standar pertumbuhan anak. Indonesia menempati posisi ke 5 tertinggi balita stunting yaitu 3,9 %, dengan sekitar 7 juta kasus atau 30,8%. Prevalensi stunting Provinsi Lampung 2018 sebanyak 27,28% danLampung Selatan sebanyak 29,08%. Puskesmas Karang Anyar kecamatan Jati Agung memiliki insiden stunting tertinggi di Lampung Selatan yaitu 459 balita, dengan jumlah yang terbanyak di Desa Jatimulyo dengan 166 balita. Selain itu, Desa Jatimulyo kecamatan Jati Agung juga merupakan desa dengan keluarga terbanyak berpotensi risiko stunting di kabupatenLampung Selatan dengan 3158 keluarga dari 6368 keluarga (49%). Meningkatkan kemampuan pencegahan stunting masyarakat Desa Jati Mulyo melalui program DASHAT ( Dapur Sehat atasi Stunting), menguatkan wewenang dan peran Desa untuk DASHAT, khususnya penyediaan pangan bernutrisi bagi keluarga berisiko stunting melalui dana desa. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui advokasi pemerintah desa untuk penguatan wewenang optimalisasi dana  desa, edukasi keluarga berisiko stunting dan penggerakan masyarakat untuk DASHAT dan pelatihan pembuatan makanan berprotein tinggi dan sayuran pada keluarga berisiko stunting. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menilai peningkatan pemahaman tentang pencegahan stunting di rumah, dan peningkatan keterampilan membuat makanan lauk/camilan bergizi tinggi menggunakan kuisioner dan observasi. Pemahaman masyarakat mengenai stunting dan cara pencegahannya meningkat secara signifikan. Hasil pretest rata-rata bernilai 78,12 dan hasil post-test rata-rata bernilai 84,82. Peserta dapat mempraktikkan secara langsung pembuatan makanan camilan bergizi tinggi  dalam program dapur sehat atasi stunting (DASHAT).Pendampingan Desa Jatimulyo untuk pencegahan stunting melalui DASHAT telah dilakukan dan perlu dilakukan pengulangan secara periodik dan bervariasi. Kata  Kunci: stunting, DASHAT, Desa Jatimulyo.