Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Gambaran Pemeriksaan Serologi IgM dan IgG Dengue dengan Limfosit Plasma Biru pada Pasien Demam Berdarah Dengue di RSUD Pesawaran Lampung Ayu, Putu Ristyaning; Karima, Nisa
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 2 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i2.2495

Abstract

Infeksi dengue merupakan penyakit yang penyebarannya sangat cepat di dunia. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya pada provinsi Lampung yang penyebarannya semakin luas dan cenderung meningkat sehingga berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Kunci keberhasilan penanganan pasien dengan infeksi dengue, salah satunya adalah melakukan pemeriksaan darah lengkap. Diagnosis infeksi Dengue dapat dilakukan secara tepat setelah melalui uji serologi di laboratorium, yaitu pemeriksaan immunoglobulin G (IgG) dan immunoglobulin M (IgM). Dalam penegakan diagnosis infeksi dengue juga dapat dengan pemeriksaan Limfosit Plasma Biru (LPB). Pemeriksaan LPB merupakan cara yang sederhana, murah dapat dilakukan di Puskesmas. Pemeriksaan tersebut dapat membantu dignosis terutama di daerah dengan fasilitas laboratorium yang sederhana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional laboratorik dengan desain cohort study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, yaitu semua pasien dengan diagnosis klinis infeksi dengue di RSUD Pesawaran yang memenuhi kriteria penelitian pada bulan Mei sampai Agustus 2019. Pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil pada penelitian ini adalah LPB positif sebanyak 34,4% dan LPB positif 65,6%. Pada pasien yang ditemukan LPB, jumlah pasien yang mempunyai nilai IgG positif lebih banyak dua kali daripada nilai positif IgM.Kata kunci: infeksi dengue, IgG, IgM, LPB
Obstructive Sleep Apnea (OSA) pada Usia Produktif Annisarahma, Lyvia; Karima, Nisa; Sangging, Putu Ristyaning Ayu; Rudiyanto, Waluyo
Medula Vol 14 No 1 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i1.951

Abstract

Obstructive sleep apnea (OSA) is a sleep disorder which characterized by cessation of breathing for more than 10 seconds. A blockage in the upper respiratory tract may be the cause of OSA. One known risk factor for OSA is smoking. Moreover, the degree of physical activity might also influence OSA risk. This article is a literature review with a variety of the latest sources that are relevant to the topic. The sources used were obtained from the search engine for health journals. The prevalence of OSA in the productive age community in Asia is 4.1 - 7.5%. Some factors that affect the symptoms of OSA, especially in productive age, namely obesity, male sex, old age, genetic, smoking habits, and small upper airway diameter. OSA is characterized by snoring, periodic apnea, hypoxemia during sleep and hypersomnolence during the day. Some symptoms of OSA are snoring hard and annoying, stopping repeated breathing during sleep at night, insomnia, fatigue, and drowsiness during the day. Death from OSA in productive age is usually caused by complications after having OSA in the long period ahead.
Hubungan Antara Pengetahuan Tenaga Kesehatan Puskesmas Dengan Perilaku Pengolahan Limbah Medis Setiawan, Muhamad Rizky; Oktarlina, Rasmi Zakiah; Karima, Nisa; Sutarto, Sutarto
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 2 (2025): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i2.19206

Abstract

Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan primer menyelenggarakan berbagai layanan termasuk perawatan rawat inap dan menghasilkan limbah medis dari berbagai aktivitas perawatan. Masalah limbah medis yang ditemukan meliputi kelalaian dalam penyimpanan sampah infeksius, penumpukan sampah di fasilitas kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dengan perilaku pengolahan limbah medis di Puskesmas Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kota Bandar Lampung. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan jumlah responden sebanyak 77 tenaga kesehatan. Kriteria inklusi, yang mencakup tenaga kesehatan di Puskesmas Gedong Air Kota Bandar Lampung dan bersedia menandatangani lembar persetujuan penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi α=0,05. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik (89,6%) dan perilaku pengolahan limbah medis yang baik (55,8%). Uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tenaga kesehatan dengan perilaku pengolahan limbah medis (ρ=0,009). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan tenaga kesehatan memiliki kontribusi penting dalam membentuk perilaku pengolahan limbah medis yang baik.
Screening of Endosymbion Fungus Potential on The Stem of Avicennia sp. from Shore of Bandar Lampung City as an Antibacterial Susanti, Oktora; Harpeni, Esti; Efendi, Eko; Karima, Nisa; Muamar, Aslam
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 2 (2024): April - Juni
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i2.7141

Abstract

Mangroves scattered in the shore of Lampung have considerable potential to be used as medicines and antibiotics, because the distribution of various mangroves on almost every shore of Lampung is overgrown with various mangrove plants. Mangroves have a symbiotic relationship with microbes, so that mangrove endosymbion microbes generally have the same bioactive compounds as their hosts. Mangrove Avicennia sp. is one of the mangrove species that has the ability to be antibacterial. Mangrove endosymbion microbes can also have the ability to inhibit antibacterial pathogens that cause disease. Diseases whose cases are found in the community, one of which is caused by Staphylococcus aureus bacteria and Escherichia coli. The purpose of this study is to screen the potential isolate of the endosymbion fungus Avicennia sp. as an antibacterial against S.aureus and E.coli bacteria. Isolation results of Avicennia sp. 12 isolates of endosymbion fungi were obtained that have inhibitory activity against S. aureus and E. coli. and 5 isolates (WBJ-R01, WBJ-R04, WBJ-R05, WBJ-R09, and WBJ-R12) that had the best inhibitory zone activity. Extracts from the five endosymbion fungi isolates have inhibitory zones in both pathogenic bacteria. It is proven that the five extracts at the highest concentration are in a strong inhibition zone. WBJ-R01, WBJ-R04, WBJ-R05, WBJ-R09, and WBJ-R12 isolates had inhibition zones of 11.4 mm, 11 mm, 11.73 mm, 12.3 mm, and 13.23 mm, against S.aureus bacteria respectively. and against E.coli bacteria 14.03 mm, 10.3 mm, 13.13 mm, 9.73 mm, and 6.5 mm.
Dampak Asap Rokok terhadap Kadar SGPT Nirwana HR, Herlingga; Tjiptaningrum, Agustyas; Karima, Nisa
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.3284

Abstract

Indonesia adalah negara ketiga yang paling tinggi terhadap kejadian merokok di dunia, menurut data WHO (World Health Organization). Menghirup asap rokok secara rutin dapat memicu sejumlah penyakit, termasuk kerusakan hati. Meningkatnya kadar SGPT dalam aliran darah menandakan adanya kerusakan hati. Enzim SGPT merupakan komponen umum sel hati dan berguna dalam diagnosis kerusakan hepatoseluler. Dengan menelusuri berbagai majalah nasional dan internasional, tinjauan pustaka ini berupaya mengetahui dampak asap rokok terhadap kadar SGPT. Artikel yang digunakan berkisar pada tahun 2014–2023 menggunakan kata kunci “merokok” dan “kadar SGPT”. Dua puluh makalah yang memenuhi kriteria ditemukan di database Pubmed, NCBI, dan Google Scholar. Selanjutnya, temuan penelitian dirangkum dan makalah diperiksa dan dievaluasi. Kadar SGPT diketahui meningkat sebagai respons terhadap paparan asap rokok.
Hubungan Indeks Massa Tubuh, Usia, dan Jenis Kelamin dengan Kejadian Fibroma Mole Sari, Mahala Ramah; Anggraini, Dwi Indria; Karima, Nisa; Sibero, Hendra Tarigan
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 5 (2024): Oktober 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i5.4304

Abstract

46-50% individu memiliki satu FM (FM), terutama pada usia pertengahan hingga usia lanjut dan pada jenis kelamin perempuan. FM juga sering dihubungkan dengan Indeks Massa Tubuh(IMT), dilaporkan kasus FM banyak terjadi pada individu dengan obesitas. FM merupakan salah satu dampak obesitas pada kulit namun kurang diperhatikan, padahal setiap tahunnya angka obesitas terus meningkat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan Indeks massatubuh , usia dan jenis kelamin dengan kejadian FM di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendetakan cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien FM sebanyak 47, keratosis seboroik sebanyak 14 dan 40 pasien veruka vulgaris yang diperoleh melalui sumber data sekunder berupa rekam medis dan dengan teknik total sampling. Analisis statistik yang digunakan yaitu uji chi-square. Hasil Penelitian: Hasil uji chi-square antara indeks massa tubuh dengan kejadian FM didapatkan p value 0,091 sehingga tidak terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan kejadian FM. Pada uji variabel usia dan jenis kelamin dengan kejadian FM didapatkan p value 0,002, hal ini diartikan terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan usia dan jenis kelamin dengan kejadian FM. Simpulan: Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian FM. Terdapat hubungan antara usia dan jenis kelamin dengan kejadian FM.
Pengelolaan Potensi Bahaya dan Risiko Kerja pada Pekerja Kampung Maggot Bandar Lampung Berawi, Khairun Nisa; Karima, Nisa; Zahra, Tsurayya Fathma; Siregar, Maulana Irfan Hazairin; Safira, Ditya Ananda; Nurhaliza, Suci; Rahmah, Azizah Nur; Padmadisastra, Jauzaa Faishal Ahmad; Shiddiq, Haikal; Christy, Angelica Philia; Murfi, Syahrani Alya
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/pjpm.v4i4.2801

Abstract

Kampoeng Maggot is a subsidiary of Green Gunter Farm which operates in the livestock and fisheries sector which focuses on the BSF (Black Soldier Fly) maggot cultivation sector. The aim of this PKM is to identify potential hazards at Green Gunter Farm and increase workers' understanding of the importance of protective equipment and work compliance by providing interventions to control these potential hazards. The PKM method is carried out by identifying potential hazards and intervention in the form of counseling and creating work SOPs. The identification results show that the greatest risk of work hazards comes from potential ergonomic hazards due to the uneven terrain. Apart from that, workers are also not used to using complete personal protective equipment due to the lack of adequate SOPs. PKM results show an increase in workers' knowledge and attitudes about personal hygiene, PPE, and the work environment, as well as the availability of SOPs that guide safe work flows to minimize potential hazards and work risks.
MIGRAIN DENGAN AURA: TINJAUAN PUSTAKA Oktarlina, Rasmi Zakiah; Setiawan, Muhamad Rizky; Karima, Nisa; Sutarto, Sutarto
Medula Vol 14 No 10 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i10.1451

Abstract

Migraine is a neurovascular disorder characterized by recurrent headaches with symptoms such as nausea, phonophobia and photophobia. Factors related to migraine include food, psychosocial and environmental factors. The purpose of this article is to identify migraine trigger factors. The type of research is a literature review. Migraines can occur due to trigger factors including foods with certain ingredients (such as tyramine, chocolate), menstrual cycle, weather, sleep patterns, bright light, and screen time. The prevalence of migraine in the world reaches 10-14% with the highest incidence in North America, Central America and South America. In Indonesia alone, the prevalence of migraine has reached 3.5 million people with the highest coming from individuals aged 15-24 years. Until now, the exact cause of migraines is not known. However, there are many risk factors that can influence the occurrence of migraines. The diagnosis of migraine can be made through the results of the history and physical examination, and if necessary, supporting examinations can also be carried out to rule out other secondary causes that may influence migraine. Efforts to prevent migraines from occurring by controlling and avoiding trigger factors and living a healthy lifestyle. Migraine prevention can be done by avoiding trigger factors and adopting a healthy lifestyle, such as maintaining a regular sleep pattern, managing stress, and consuming a balanced nutritious diet.
Faktor Gangguan Ginjal dan Diabetes Melitus yang Mempengaruhi Mortalitas Penderita Sindrom Koroner Akut di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Tahun 2020–2021 Fadhlurrahman, Fadhlurrahman; Yonata, Ade; Karima, Nisa; Kurniati, Intanri
Medula Vol 15 No 3 (2025): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v15i3.1676

Abstract

Acute Coronary Syndrome (ACS) is one of the leading causes of cardiovascular mortality worldwide and in Indonesia. Various risk factors have been investigated, yet two important comorbidities that frequently worsen the prognosis are diabetes mellitus and kidney disorders. Diabetes mellitus accelerates atherosclerosis and promotes plaque instability, whereas kidney disorders exacerbate cardiovascular metabolism and restrict therapeutic options due to impaired drug elimination. This study aimed to analyze the influence of diabetes mellitus and kidney disorders on the mortality of ACS patients at Dr. H. Abdul Moeloek General Hospital. An analytic observational study with a cross-sectional design was conducted involving 71 patients diagnosed with ACS during the 2020–2021 period. The main independent variables were diabetes mellitus and kidney disorders, while mortality served as the dependent variable. Data were analyzed using the Chi-Square test, Fisher’s Exact Test, and Odds Ratio (OR) calculations, with a significance level of p < 0.05. The study found an overall mortality rate of 25.3% among ACS patients. A significant relationship was observed between diabetes mellitus and mortality (p = 0.012; OR = 3.1) as well as between kidney disorders and mortality (p = 0.019; OR = 4.0). This indicates that ACS patients with diabetes mellitus have approximately three times higher risk of death, and those with kidney disorders have about four times higher risk compared to those without these comorbidities. In conclusion, diabetes mellitus and kidney disorders are significant predictors of mortality among ACS patients, highlighting the importance of comprehensive management for patients with these conditions in clinical cardiovascular care.
Penyuluhan Penggunaan Spill kit untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran AS, Putu Ristyaning; Karima, Nisa; Vi, Nur Ayu; TP, Giska
JPM (Jurnal Pengabdian Masyarakat) Ruwa Jurai Vol. 4 No. 1 (2019): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT RUWA JURAI
Publisher : FK Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmrj.v4i1.2533

Abstract

Penyakit Infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healtcare Associated Infections(HAIs) merupakan suatu masalah kesehatan di berbagai negara didunia, termasuk Indonesia. Angka kejadian HAIs menurut data dari WHO, 9% di UK tahun 2006, di Italy tahun 2005 6,7%, di Perancis tahun 2006 6,7-7,4%. Sementara, angka kejadian HAIs di Indonesia diambilkan dari 10 RSU Pendidikan yang mengadakan surveilan aktif didapatkan angka 6–16% dengan rerata 9,8%. Penggunaan Spill kit merupakan salah satu cara yang paling sederhana dan efektif untuk mencegah terjadinya HAIs di lingkungan rumah sakit. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan pegawai dan tenaga kesehatan akan pentingnya penggunaan alat Spill kit untuk pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan rumah sakit. Metode yang digunakan adalah pendidikan kesehatan dengan menggunakan teknik penyuluhan menggunakan alat peraga. Peserta yang ikut adalah pegawai dan tenaga medis di RSUD Pesawaran. Evaluasi menggunakan metode predan posttest. Terdapat peningkatan rerata nilai test yang dilakukan terhadap peserta yang semula pada pretest adalah rerata nilainya 41,25 menjadi 58,75 pada saat post test dengan pertanyaan yang sama. Kesimpulan kegiatan ini adalah penyuluhan Spill kit meningkatkan pengetahuan pegawai dan tenaga medis di RSUD Pesawaran.Kata kunci: HAIs, Spill kit, Peningkatan pengetahuan