The Deling Studio and Roemah Bamboe Bamboo Craft Centers in Ponorogo Regency face challenges in the bamboo weaving production process in the form of work accidents that hamper work efficiency and productivity. The production process at the bamboo weaving stage results in work accidents in the form of cuts, tears, scratches, punctures, pinches, and exposure to bamboo dust that interferes with breathing. This process is carried out manually using a knife that has the potential for work accident risks. This Community Service aims to be a step to control the risk of work accidents by implementing the use of Appropriate Technology in the form of a 0.5 Hp Bamboo Weaving Machine. The Community Service program includes counseling and mentoring on the safe use of Appropriate Technology by implementing a risk control hierarchy in the form of the use of personal protective equipment. The method used is Asset Based Community Development (ABCD) which focuses on utilizing assets, strengths, and potentials at the Deling Studio and Roemah Bamboe Bamboo Craft Centers. The results of this Community Service program include a reduction in workplace accidents over the past two years following the use of Appropriate Technology,which has significantly improved occupational safety and health, supporting the development of the bamboo craft industry and creating a safe and healthy work environment. Abstrak Sentra Kerajinan Bambu Studio Deling dan Roemah Bamboe di Kabupaten Ponorogo menghadapi tantangan dalam proses produksi anyaman bambu berupa insiden kecelakaan kerja yang menghambat efisiensi dan produktivitas kerja. Proses produksi pada tahapan mengirat bambu mengakibatkan kecelakaan kerja berupa luka sayat, luka sobek, tergores, tertusuk, terjepit, serta paparan debu bambu yang mengganggu pernapasan. Proses ini dilakukan secara manual menggunakan pisau yang berpotensiterjadi risiko kecelakaan kerja. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan sebagai langkah pengendalian risiko kecelakaan kerja dengan menerapkan penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa Mesin Irat Bambu 0,5 Hp. Program kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat antara lain berupa penyuluhan dan pendampingan penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang aman dengan menerapkan hierarki pengendalian risiko berupa penggunaan alat pelindung diri. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) yang berfokus pada pemanfaatan aset, kekuatan, potensi yang ada di Sentra Kerajinan Bambu Studio Deling dan Roemah Bamboe. Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa penurunan insiden kecelakan kerja dalam kurun waktu dua tahun terakhir setelah penggunaan Teknologi Tepat Guna dan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja guna mendukung pe