Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

EDUKASI MANFAAT LATIHAN PEREGANGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DESA MOJOREJO PONOROGO Mohammad Muslih; Rindang Diannita; Nuraini; Lathiefa Rusli; Bambang Setyo Utomo; Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit; Maya Tsuroya Alfadla
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Musculoskeletal Disorders (MSDs) are disorders related to the nervous system, ligaments, muscle tissue, tendons, cartilage, bone structure and blood vessels. Musculoskeletal Disorders (MSDs) are an occupational disease whose symptoms can include pain, swelling, and even numbness. The aim of this Community Service is an effort to increase craftsmen's understanding of the risks of Musculoskeletal Disorders (MSDs), as well as education on the urgency of stretching exercises as a preventive measure to prevent work-related diseases. The method used in this Community Service is Participatory Action Research (PAR) which was carried out on bamboo woven craftsmen in Mojorejo Village, Jetis District, Ponorogo Regency, East Java. The Community Service activity program includes stretching exercises together with Mojorejo Village Bamboo weaving craftsmen, as well as Occupational Safety and Health training. The results of this Community Service are increased understanding regarding Musculoskeletal Disorders (MSDs) and Occupational Safety and Health, as well as education regarding stretching exercises, so that craftsmen can stretch independently to improve physical fitness and prevent work-related diseases. Keywords: Occupational Safety and Health, Stretching Exercises, Musculoskeletal Disorders (MSDs) Abstrak Musculoskeletal Disorders (MSDs) adalah gangguan yang berkaitan dengan sistem syaraf, ligamen, jaringan otot, tendon, kartilago, struktur tulang, dan pembuluh darah. Musculoskeletal Disorders (MSDs) merupakan salah satu penyakit akibat kerja dengan gejalanya dapat berupa nyeri, bengkak, bahkan mati rasa. Tujuan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah sebagai upaya meningkatkan pemahaman pengrajin terhadap risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs), serta edukasi urgensi dari latihan peregangan sebagai salah satu langkah preventif mencegah penyakit akibat kerja. Metode yang digunakan pada Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah Participatory Action Research (PAR) yang dilakukan pada pengrajin anyaman bambu di Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Program kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat antara lain latihan peregangan bersama dengan pengrajin anyaman bambu Desa Mojorejo, serta pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah peningkatan pemahaman terkait Musculoskeletal Disorders (MSDs) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta edukasi terkait latihan peregangan, agar pengrajin dapat secara mandiri melakukan peregangan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan mencegah penyakit akibat kerja. Kata Kunci: Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Latihan Peregangan, Musculoskeletal Disorders (MSDs)
Kompos Digital: Revolusi Pengelolaan Sampah Berbasis Teknologi Rindang Diannita; Mohammad Muslih; Yuangga Kurnia Yahya; Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit; Umma Fatayati
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPermasalahan sampah di Indonesia menghadapi tantangan utama dalam pengelolaan sampah khususnya wilayah dengan masyarakat pedesaan yang memegang tradisi membakar sampah. Proses pembakaran sampah menimbulkan masalah lain berupa risiko kebakaran, adanya polusi udara, mengakibatkan penyakit mata, asapnya mengandung zat beracun seperti dioksin, furan, karbon monoksida, serta partikel halus (PM2.5) yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan, kanker, gangguan hormone. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkenalkan inovasi Kompos Digital sebagai solusi pengolahan sampah berkelanjutan berbasis teknologi. Metode pelaksanaan meliputi sosialisasi dan pendampingan penggunaan sistem digital yang terintegrasi dengan sensor Internet of Things (IoT) merupakan konsep dimana perangkat berupa aplikasi mobile Blynk IoT yang memiliki fungsi untuk memantau suhu serta mengetahui kadar kelembapan secara real-time. Selain itu, sebagai sarana edukasi dan monitoring masyarakat dalam proses pengomposan secara mandiri. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan warga dalam mengelola sampah secara efisien, serta terciptanya produk kompos berkualitas tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian berupa kompos dan untuk peternakan sebagai pakan ternak. Dengan adanya Kompos Digital, masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat ekonomi melalui pengurangan biaya pupuk, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan penciptaan lingkungan yang lebih bersih. Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara teknologi serta partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan. AbstractIndonesia's waste management challenges are significant, particularly in rural areas where burning is a common practice. The burning process poses additional challenges, including fire risks, air pollution, and eye diseases. The smoke contains toxic substances such as dioxins, furans, carbon monoxide, and fine particulate matter (PM2.5), which can cause respiratory illnesses, cancer, and hormonal disruption. This community service program aims to introduce the Digital Compost innovation as a technology-based, sustainable waste management solution. The implementation method includes socialization and mentoring on the use of digital systems integrated with Internet of Things (IoT) sensors. This concept is where the device is in the form of a Blynk IoT mobile application that has the function to monitor temperature and determine humidity levels in real-time. In addition, it serves as a means of education and monitoring the community in the independent composting process. The results of the activity show an increase in community knowledge and skills in managing waste efficiently, as well as the creation of high-quality compost products that can be used for agriculture in the form of compost and for livestock as animal feed. With the Digital Compost, the community not only gains economic benefits through reduced fertilizer costs, but also contributes to reducing carbon emissions and creating a cleaner environment. This program emphasizes the importance of collaboration between technology and community participation in realizing sustainable waste management.
Teknologi Tepat Guna sebagai Strategi Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja pada Pengrajin Anyaman Bambu di Sentra Kerajinan Bambu Ponorogo Mohammad Muslih; Rindang Diannita; Nuraini; Lathiefa Rusli; Bambang Setyo Utomo; Maya Tsuroya Alfadla; Ahmad Ma’ruf Muzaidin Arrosit; Dimas Abdillah Azzam; Syahdul Iman
Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT - SNPPM2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Deling Studio and Roemah Bamboe Bamboo Craft Centers in Ponorogo Regency face challenges in the bamboo weaving production process in the form of work accidents that hamper work efficiency and productivity. The production process at the bamboo weaving stage results in work accidents in the form of cuts, tears, scratches, punctures, pinches, and exposure to bamboo dust that interferes with breathing. This process is carried out manually using a knife that has the potential for work accident risks. This Community Service aims to be a step to control the risk of work accidents by implementing the use of Appropriate Technology in the form of a 0.5 Hp Bamboo Weaving Machine. The Community Service program includes counseling and mentoring on the safe use of Appropriate Technology by implementing a risk control hierarchy in the form of the use of personal protective equipment. The method used is Asset Based Community Development (ABCD) which focuses on utilizing assets, strengths, and potentials at the Deling Studio and Roemah Bamboe Bamboo Craft Centers. The results of this Community Service program include a reduction in workplace accidents over the past two years following the use of Appropriate Technology,which has significantly improved occupational safety and health, supporting the development of the bamboo craft industry and creating a safe and healthy work environment. Abstrak Sentra Kerajinan Bambu Studio Deling dan Roemah Bamboe di Kabupaten Ponorogo menghadapi tantangan dalam proses produksi anyaman bambu berupa insiden kecelakaan kerja yang menghambat efisiensi dan produktivitas kerja. Proses produksi pada tahapan mengirat bambu mengakibatkan kecelakaan kerja berupa luka sayat, luka sobek, tergores, tertusuk, terjepit, serta paparan debu bambu yang mengganggu pernapasan. Proses ini dilakukan secara manual menggunakan pisau yang berpotensiterjadi risiko kecelakaan kerja. Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan sebagai langkah pengendalian risiko kecelakaan kerja dengan menerapkan penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa Mesin Irat Bambu 0,5 Hp. Program kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat antara lain berupa penyuluhan dan pendampingan penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang aman dengan menerapkan hierarki pengendalian risiko berupa penggunaan alat pelindung diri. Metode yang digunakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) yang berfokus pada pemanfaatan aset, kekuatan, potensi yang ada di Sentra Kerajinan Bambu Studio Deling dan Roemah Bamboe. Hasil dari Pengabdian kepada Masyarakat ini berupa penurunan insiden kecelakan kerja dalam kurun waktu dua tahun terakhir setelah penggunaan Teknologi Tepat Guna dan memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja guna mendukung pe