Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FOLK MUSIC PROTECTION (FOLMUTION): STRATEGI DIGITAL PELINDUNGAN LAGU DAERAH SEBAGAI MEDIA PENGELOLAAN ROYALTI Amelia Pingkan Nur Fitriana; Hilda Fridatul Jannah; Shafira Ramadhani; Muhammad Adymas Hikal Fikri
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/3ktxkw04

Abstract

Penelitian ini membahas strategi perlindungan hak cipta lagu daerah Indonesia melalui pemanfaatan aplikasi digital sebagai instrumen pengelolaan royalti. Permasalahan utama yang diidentifikasi meliputi rendahnya tingkat pendaftaran hak cipta karya lagu daerah, minimnya literasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI), serta lemahnya mekanisme penarikan dan pendistribusian royalti yang berimplikasi pada rentannya pelanggaran hak ekonomi pencipta. Kerangka hukum yang berlaku dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2021, pada praktiknya belum sepenuhnya mampu melindungi karya lagu daerah secara efektif. Merespons kondisi tersebut, penelitian ini menawarkan inovasi aplikasi digital bernama Folmution (Folk Music Protection) sebagai platform terintegrasi untuk mengarsipkan, mendistribusikan, serta mengelola royalti lagu daerah. Aplikasi ini dirancang dengan berbagai fitur, seperti kurasi musik berbasis wilayah, sistem unggah dan verifikasi karya, peta musik daerah, serta dashboard monitoring royalti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa digitalisasi melalui Folmution berpotensi memperkuat ekosistem musik daerah dengan meningkatkan transparansi, efisiensi pengelolaan royalti, serta aksesibilitas publik, sekaligus memastikan perlindungan hak ekonomi pencipta. Dengan demikian, Folmution menjadi model strategis yang relevan dalam menjaga keberlanjutan warisan musik Nusantara di era modern.
PENERAPAN DENDA PADA SHOPEE PAYLATER DALAM PERSPEKTIF MASLAHAAH MURSALAH Irma Juliana Zahwa; Hilda Fridatul Jannah; Muhammad Rizky Firdaus Syahputra; Amelia Pingkan Nur Fitriana; Shafira Ramadhani; Baidhowi
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 3 No. 11 (2025): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi November
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/ta4r6q25

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan denda pada layanan Shopee PayLater (SPayLater) dalam perspektif Ushul Fiqih dengan pendekatan Maslahah Mursalah. Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) seperti SPayLater memudahkan konsumen dalam transaksi digital, namun menimbulkan persoalan hukum terkait denda keterlambatan yang dianggap menyerupai riba. Penelitian ini menggunakan metode hukum normatif-analitis melalui studi kepustakaan, dengan sumber hukum primer berupa Al-Qur’an, Hadis, Ijma’, dan Qiyas, serta literatur sekunder terkait hukum Islam dan perlindungan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan denda SPayLater belum sepenuhnya sejalan dengan prinsip syariah, karena denda dijadikan bagian dari keuntungan perusahaan, bukan sebagai sanksi edukatif. Berdasarkan kaidah al-darar yuzāl (segala bentuk kemudaratan harus dihilangkan) dan konsep Maslahah Mursalah, denda hanya dapat dibenarkan jika bersifat mendisiplinkan, tidak eksploitatif, serta digunakan untuk kepentingan sosial. Dari sisi hukum positif, perlindungan konsumen diatur melalui UU No. 8 Tahun 1999 dan POJK No. 77/2016, namun implementasinya masih menghadapi tantangan seperti rendahnya literasi hukum dan ketidakseimbangan posisi antara konsumen dan pelaku usaha