Karakteristik komposit serat yang kuat dan memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan logam, maka terus-menerus diteliti dan ditingkatkan untuk menjadi alternatif pengganti bahan logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan Tarik komposit serat daun nanas dengan variasi sudut penganyaman yang berbeda dengan penambahan kulit telur. Penelitian dilakukan di Balai Latihan Kerja Makassar, Jl. Taman Makam Pahlawan No.4, Paropo, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Metode penganyaman sudut serat yang dilakukan adalah sudut penganyaman 45? dan sudut penganyaman 90?. Spesimen yang dibuat adalah 3 buah pada masing-masing penganyaman sehingga total spesimen yang dibuat adalah 6 buah spesimen. Dimana semua spesimen yang dibuat bertujuan hanya untuk mengetahui kekuatan Tarik. Pengujian tarik menggunakan mesin uji Tarik TENSILON dengan komputer pengendali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tegangan maka kekuatan tarik semakin tinggi. Dimana pada pengujian tarik perbandingan spesimen antara sudut penganyaman 45? dan 90? di dapatkan nilai tegangan terbesar yaitu pada penganyaman sudut 45? di mana nilai tegangan sebesar 15,49 N/mm2 dan regangan sebesar 6,45%, sedangkan komposit serat nanas dengan nilai terkecil di dapatkan pada penganyaman sudut 90? di mana nilai tegangannya sebesar 14,33 N/mm2 dan regangannya sebesar 4,27%. Hal ini dipengaruhi karena serat pada penganyaman sudut 45? memiliki kemiringan yang lebih kuat menahan tegangan dari pada penganyaman sudut 90? Dari pengujian Tarik yang dilakukan, penambahan kulit telur pada komposit serat daun nanas memiliki pengaruh yang kecil terhadap kekuatan Tarik komposit. Hal ini dipengaruhi oleh kehalusan kulit telur yang digunakan sehingga daya rekat pada spesimen kurang dan penambahan kulit telur yang hanya 20%.