Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

MODIFIKASI MESIN PENGIRIS KERIPIK SINGKONG OTOMATIS DENGAN SYSTEM MOTOR LISTRIK Andi Wahyudi; Suhardi Hafid; Djupri Juma Pabeta
Al-Gazali Journal Of Mechanical Engineering (AJME) Vol. 3 No. 01 (2025): Volume 3, No 1, April, 2025
Publisher : Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Singkong merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak dan busuk dalam jangka waktu kira-kira dua sampai lima hari setelah panen, bila tidak mendapatkan perlakuan pasca panen dengan baik. Beberapa perlakuan pasca panen antara lain dibuat keripik singkong. Di pasaran sudah banyak di jual mesin pengiris singkong tetapi belum terlalu efisien karena pada proses setelah pemotongan, pencuciannya masih harus di cuci secara manual menggunakan tangan. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode observasi dan studi literatur : 1. Observasi Pada perancangan alat ini, tahap pertama yang dilakukan adalah mencari informasi dan data berkaitan dengan alat yang akan dibuat. 2. Studi Literatur Studi literatur merupakan kegiatan untuk mendapatkan referensi dan teori pendukung yang dapat digunakan untuk penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, buku dan sumber lainnya. Hasil dari modifikasi alat pengiris singkong otomatis ini menggunakan sistem pencucian otomatis dan memiliki Transmisi yang menarik karena sumber tenaga penggerak untuk mesin pengiris singkong dan pencucian otomatisnya menggunakan satu motor penggerak. Setelah di lakukan perancangan alat pengiris keripik singkong otomatis. Maka selanjutnya akan di gambar menggunakan Aplikasi Autodesk Inventor Profesional 2020, penulis memperoleh kesimpulan mengenai perancangan alat pengiris singkong otomatis Dari hasil penelitian yang kami lakukan mengenai prancangan alat pengiris singkong otomatis bahwa dapat di simpulkan motor penggerak utamanya menggunakan motor listrik dengan kapasitas daya 1 Hp dan memiliki dimensi rangka 1150 mm x 596 mm x 750 mm yang kemudian hari perancangan ini bisa jadikan acuan untuk melakukan proses rancang bangun alat pengiris singkong otomatis.
ANALISA KEKUATAN TARIK KOMPOSIT SERAT DAUN NANAS DENGAN PENAMBAHAN KULIT TELUR Feri Setiawan; Ashraf Restu Ilahi Al Azhar; Obet Ranteallo; Suhardi Hafid
Al-Gazali Journal Of Mechanical Engineering (AJME) Vol. 3 No. 01 (2025): Volume 3, No 1, April, 2025
Publisher : Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karakteristik komposit serat yang kuat dan memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan dengan logam, maka terus-menerus diteliti dan ditingkatkan untuk menjadi alternatif pengganti bahan logam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan Tarik komposit serat daun nanas dengan variasi sudut penganyaman yang berbeda dengan penambahan kulit telur. Penelitian dilakukan di Balai Latihan Kerja Makassar, Jl. Taman Makam Pahlawan No.4, Paropo, Kec. Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Metode penganyaman sudut serat yang dilakukan adalah sudut penganyaman 45? dan sudut penganyaman 90?. Spesimen yang dibuat adalah 3 buah pada masing-masing penganyaman sehingga total spesimen yang dibuat adalah 6 buah spesimen. Dimana semua spesimen yang dibuat bertujuan hanya untuk mengetahui kekuatan Tarik. Pengujian tarik menggunakan mesin uji Tarik TENSILON dengan komputer pengendali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai tegangan maka kekuatan tarik semakin tinggi. Dimana pada pengujian tarik perbandingan spesimen antara sudut penganyaman 45? dan 90? di dapatkan nilai tegangan terbesar yaitu pada penganyaman sudut 45? di mana nilai tegangan sebesar 15,49 N/mm2 dan regangan sebesar 6,45%, sedangkan komposit serat nanas dengan nilai terkecil di dapatkan pada penganyaman sudut 90? di mana nilai tegangannya sebesar 14,33 N/mm2 dan regangannya sebesar 4,27%. Hal ini dipengaruhi karena serat pada penganyaman sudut 45? memiliki kemiringan yang lebih kuat menahan tegangan dari pada penganyaman sudut 90? Dari pengujian Tarik yang dilakukan, penambahan kulit telur pada komposit serat daun nanas memiliki pengaruh yang kecil terhadap kekuatan Tarik komposit. Hal ini dipengaruhi oleh kehalusan kulit telur yang digunakan sehingga daya rekat pada spesimen kurang dan penambahan kulit telur yang hanya 20%.
RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BAYU MENGGUNAKAN TURBIN SPIRAL Asmil Mustamin; Iyan Adrian; Djupri Juma Pabeta; Suhardi Hafid
Al-Gazali Journal Of Mechanical Engineering (AJME) Vol. 2 No. 02 (2024): Volume 2, No 2, Oktober, 2024
Publisher : Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia khususnya energi listrik sementara ketersedian energi listrik dari fosil yang sifatnya terbatas jelas tidak mampu memenuhi kebutuhan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem perancangan dan daya kinetik yang dihasilkan turbin spiral. Cara kerja turbin spiral, energi angin menggerakkan rotor kemudian diteruskan gearbox menuju generator untuk diubah menjadi energi listrik. metode yang digunakan adalah experimental yaitu menguji hubungan sebab akibat antara varibel satu dengan lainnya. metode pengujian di ketahui Massa jenis udara : 1.20 kg/m3, Diameter turbin :42 cm = 0,42 m, Luas area sapuan rotor(A) : 0,6594m2, kecepatan angin : 6,5m/s mengasilkan daya kinetik turbin 108,652W. energi kinetik yang dihasilkan turbin mengalami penambahan kenaikan rata-rata 30% pada kenaikan kecepatan angin 0,5 m/s.
PENGARUH PENAMBAHAN GAS OKSIHIDROGEN (HHO) TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BENSIN LAKONI FORZA 5.5 BERBAHAN BAKAR PERTALITE Muh Takdir Ilham; Suhardi Hafid; Djupri Juma Pabeta
Al-Gazali Journal Of Mechanical Engineering (AJME) Vol. 2 No. 02 (2024): Volume 2, No 2, Oktober, 2024
Publisher : Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ada berbagai macam cara yang dapat dilakukan bagi pengguna Motor Bensin untuk menyiasati kenaikan hargaBBM diantaranya adalah pemanfaatan gas oksihidrogen (HHO) yang dapat diperoleh dengan cara melakukan elektrolisa Air (H2O) sebagai suplemen BBM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gas Oksihidrogen terhadap Unjuk kerja Mesin menggunakan bahan bakar Pertalite sebagai bahan bakar utama. Sebuah generator HHO sederhana dibuat dan mampu menghasilkan gas HHO. Perhitungan prestasi mesin diperoleh berdasarkan pengukuran data hasil eksperimen pada alat uji prestasi mesin (lakoni vorza 5.5) di Laboratorium. Pada Pengujian standar, dimana digunakan bahan bakar Pertalite tanpa suplemen gas HHO pada putaran 2400 RPM pada mesin uji menghabiskan bahan bakar sebesar 8 ml dengan durasi waktu yang dibutuhkan 57,32 detik, konsumsi bahan bakar per jamnnya adalah sebesar 500,4ml. Pada pengujian selanjutnya dengan penambahan gas HHO yang diperoleh ddari generator HHO dengan konsumsi daya aki adalah sebesar 12 volt pada putaran 2400 RPM dengan menghabiskan bahan bakar 8 ml dengan durasi waktu yang dibutuhkan 58,01 detik, konsumsi bahan bakar per jamnya dengan penambahan gas HHO adalah sebesar493,2 ml. disimpulkan bahwa dengan penambahan gas HHO yang diperoleh dari proses elektrolisis dapat meminimalisir penggunaan bahan bakar pertalite sebesar 2%.
ANALISIS EFISIENSI BOILER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR CANGKANG SAWIT DAN BATUBARA Fadhli Rahman; Suhardi Hafid; Jamaluddin; Muh Shulhan Priyatno; Irfan Jabir
Al-Gazali Journal Of Mechanical Engineering (AJME) Vol. 2 No. 01 (2024): Volume 2, No 1, April, 2024
Publisher : Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biomassa sebagai bahan bakar alternatif yang idealnya berasal dari energi yang bisa di perbarui salah satunya limbah kelapa sawit. Limbah yang dimaksud adalah cangkang kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler ialah media cangkang dari kelapa sawit itu sendiri. Maka dari itu cangkang sawit dapat digunakan sebagai bahan bakar boiler, untuk meminimalisir penggunaan energi fosil.Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif, sebagaimana tujuan dari penelitian kuantitaif adalah untuk mengembangkan model matematis dengan cara melakukan pengukuran. Dalam penelitian ini banyak dilakukan pengukuran dan pengambilan data dan diolah sesuai model matematis. Cangkang Sawit 512?C - 32?C 480?C Batubara 512?-34?C 478?C Jadi diperlukan 420.003 Kj/Kg energi panas untuk meningkatkan suhu 416,67 Kg/jam cangkang sawit dari suhu 32?C ke suhu 512?C batubara memerlukan energi panas yang cukup besar untuk sampai ke suhu 512 ?C, dengan perubahan suhu sebesar 478 ?C. Dimana boiler dengan nilai efisiensi yang tinggi dihasilkan oleh boiler dengan jenis bahan bakar batubara dengan nilai efisiensi 88,7%. Batubara memerlukan jumlah energi panas yang besar untuk menaikkan suhu boiler dari 34?C ke suhu 512?C, dengan jumlah kebutuhan energi panas 2.489.543 Kj/Kg dengan kalori yang dihasilkan sebesar 595.000.777 Kcal/kg. HHV dan LHV tertinggi dihasilkan dari uji coba perbandingan panas boiler, HHV yang dihasilkan dari bahan bakar batubara sebesar 223.067,824 Kj/Kg dengan LHV sebesar 221.937,789 Kj/Kg