., Sarmini
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Dalam Penguatan Sikap Pluralisme Siswa Di SMPN 4 Kediri Masruroh, Siti; Setyawan, Katon Galih; Suprijono, Agus; ., Sarmini
Jurnal Dialektika Pendidikan IPS Vol. 3 No. 1 (2023)
Publisher : Program Studi S1 Pendidikan IPS, Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/penips.v3i1.51460

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan karena kurangnya rasa saling menghargai dan bertoleransi pada siswa terutama dengan teman sebaya yang berbeda latar belakang agama akibat dari adanya pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19, maka dari itu peran guru ilmu pengetahuan sosial sangat diperlukan untuk menguatkan sikap pluralisme siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran guru ilmu pengetahuan sosial dalam penguatan sikap pluralisme siswa, faktor apa saja yang mendukung bagimana peran guru ilmu pengetahuan sosial, dan faktor apa yang menghambat hal tersebut. Penelitian dilaksanakan di SMPN 4 Kediri. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru telah cukup baik dalam mendidik dan memotivasi siswa guna menguatkan sikap pluralisme. Terdapat beberapa hal yang dilakukan oleh guru ilmu pengetahuan sosial agar terbentuk sikap saling menghargai dan toleransi antarsiswa. Hal ini juga didukung oleh beberapa faktor diantaranya adalah lingkungan sekolah yang kondusif agar siswa dapat secara langsung belajar bagaimana bersikap pluralisme. Akan tetapi disamping itu terdapat faktor penghambat guru ilmu pengetahuan sosial dalam penguatan sikap pluralisme, diantaranya jam belajar yang terbatas akibat adanya pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Indonesia dan hal ini membuat kegiatan pada sektor pendidikan masih sangat terbatas.