Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Model akuisisi kredit semester dalam implementasi kurikulum MBKM Program Studi Pendidikan IPS UNESA Imron, Ali; Prasetya, Sukma Perdana; Suprijono, Agus; Segara, Nuansa Bayu; Khotimah, Kusnul; Setyawan, Katon Galih
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 7, No. 2
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um022v7i22022p104

Abstract

Model Akuisisi Kredit Semester merupakan model kerjasama Program Studi S-1 Pendidikan IPS Unesa dalam mengembangkan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melalui kerja sama dengan prodi lain yang memiliki keterkaitan sesuai profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan sebagai guru IPS. Adapun profil tambahan lulusan adalah Pemandu Wisata Sejarah dan Budaya. Kompetensi ini sangat sesuai dengan paket mata kuliah yang ada di Program Studi S-1 Pendidikan Sejarah Unesa. Setelah melakukan analisis situasi terkait dengan kerja sama pada kurikulum MBKM antar dua program studi, dapat teridentifikasi tiga hal. Pertama, tidak ada pertukaran seimbang antara program studi yang bekerjasama. Kedua, terdapat kesetaraan jumlah SKS paket yang ditawarkan Program Studi Pendidikan Sejarah dan Program Studi Pendidikan IPS yakni 18 SKS. Ketiga, adanya persamaan waktu kegiatan yaitu pada semester ke-5. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka disusun Model Akuisisi Kredit Semester dalam kerja sama antar prodi dalam satu perguruan tinggi pada implementasi kurikulum MBKM. Target yang dihasilkan program ini antara lain, 1) Laporan hasil penyusunan Kurikulum MBKM Program Studi S-1 Pendidikan IPS beserta prosedur konversi dan pengakuan kredit; 2) Dokumen kurikulum MBKM Program Studi S-1 Pendidikan IPS; 3) Panduan implementasi kurikulum dengan Model “Akuisisi Kredit Semester”; dan  4) Nota kerjasama dengan Model Akuisisi Kredit Semester. Tahapan program ini terbagi menjadi 6 (enam) tahap yaitu: 1) Tahap pengembangan kurikulum; 2) Tahap sanctioning; 3) Uji Publik; 4) Pengajuan MoA; 5) Implementasi kerjasama kurikulum MBKM dan monev pembelajaran; dan 6) Penyusunan laporan kegiatan.
Mewujudkan Pembangunan SDGs sebagai Desa Tanggap Budaya Melalui Pendampingan Sanggar Kantong Bolong Desa Jatirejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk Sabri, Indar; Sadhana, Senyum; Jatmiko, Tutur; Nugraha, Testa Adi; Setyawan, Katon Galih
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 10 (2023): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i10.499

Abstract

Kolaborasi antara Program PKM Desa Binaan Unesa dengan Program KKN-T sangatlah strategis dan siknifikan untuk mencapai tujuan. Desa Jati Rejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu desa binaan Unesa. Desa jatirejo memiliki aset yang luar biasa di bidang seni budaya seperti: sanggar seni campur sari dan karawitan Kantong Bolong, sanggar seni dan produksi gamelan Mustika laras, sekolah, serta karangtaruna yang aktif dalam berkesenian. Melalui program PKM desa binaan unesa serta dibantu oleh mahasiswa yang menjalankan program KKN-T bersama pemerintah desa mewujudkan pembangunan SDGs (Suistainnable Development Goals) yang berkuwalitas sebagai desa tanggap budaya melalui pendampingan Seni Tari dan pelatihan Campursari di sanggar Seni Kantong Bolong. Metode pendekatan yang dipergunakan dalam pemberdayaan masyarakan adalah Asset Based Community Development (ABCD) dimana pemberdayaan masyarakat yang didasarkan pada aset lokal yang terdapat di suatu wilayah, aset tersebut dikembangkan sehingga dapat memecahkan masalah-masalah yang terdapat diwilayah lokasi pemberdayaan yang dilakukan. Hasil dari Pengabdian kepada masyarakat program desa binaan unesa ini adalah terciptanya karya tari kreasi baru milik desa Jatirejo yang diberi nama Tari “GUMREGAH JATIREJO” dimana tari tersebut Merupakan tari penyambutan untuk para tamu yang datang ke desa Jatirejo. Gumregah memberikan arti semangat para pemuda untuk membangun Jatirejo yang lebih hebat. Selain menghasilkan tarian PKM kali ini juga memberi pelatihan Perekaman musik dari musik karawitan secara live kemudian dijadikan musik karawitan digital. Seni budaya merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan desa, sebab kebudayaan menjadi penciri atau identitas suatu bangsa. terwujudnya pembangunan SDGs (Suistainnable Development Goals) yang berkuwalitas sebagai desa tanggap di Desa Jati Rejo Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk tidak terlepasa dari Partisipasi masyarakat dan pemerintah desa.
Kajian Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Paralayang Gunung Bungkuk Di Kabupaten Magetan Dhikriana, Mifta Rina; HAKIM, RAHMAN; Suwarno, Suwarno; Alfarizi, Tito; Setyawan, Katon Galih
Journal of Applied Community Engagement Vol 4 No 2 (2024): Journal of Applied Community Engagement (JACE)
Publisher : ISAS (Indonesian Society of Applied Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jace.v4i2.986

Abstract

This research is a feasibility study for the development of a paragliding tourism village in Gunung Bungkuk, Magetan, with the primary objective of determining the strategic development plan for paragliding destinations in the area. This study utilizes the SWOT method for identification and formulation of strategic plans, alongside the guidelines provided by the Ministry of Tourism and Creative Economy for pilot tourism villages. The results of this research can serve as the basis for decisions regarding the continuation of the development of the paragliding tourism village, including the formulation of management strategies, risk mitigation efforts, and enhancement of economic, social, and environmental potential in the area. Therefore, this research is expected to make a significant contribution to sustainable tourism development in the region.
Makna Simbol-Simbol Dalam Tradisi Mbeleh Golekan Di Desa Kandangan, Kabupaten Kediri Fisabilillah, Aqillah; Adelya Dewi; Tri Naryawant, Eric Rayfaido o; Septianingrum, Eka Lutviana; Sugiantoro, Sugiantoro; Setyawan, Katon Galih
SEUNEUBOK LADA: Jurnal ilmu-ilmu Sejarah, Sosial, Budaya dan Pendidikan Vol 11 No 2 (2024): JURNAL SEUNEUBOK LADA
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jsnbl.v11i2.10645

Abstract

The country is known for its various traditions and rituals that have deep values in the lives of its people. Mbeleh golekan is a ritual practice rich in meaning and symbols, involving the slaughter of dolls as a tribute to ancestors as well as the use of elements such as brown sugar, seven-figure flowers, cows, and ingkung, each of which reflects gratitude, salvation, and cultural identity. The data collection techniques in this study used qualitative methods with an ethnographic approach, literature studies, and interviews to explore the meanings and experiences of the informants related to mbeleh golekan. The literature study involved collecting data from journals that discuss local culture, customary rituals, and traditions of communities in Indonesia, especially in the context of East Java. Data from the interviews were then compared with the literature review to ensure the validity and consistency of the findings. Through a structural theory approach, this article analyses how the symbols interact and create a network of meanings that strengthen social relations within the community. By maintaining the mbeleh golekan tradition, the community not only preserves cultural heritage, but also strengthens solidarity and understanding of the values passed down from generation to generation. This research is expected to provide insight into the importance of maintaining cultural diversity and the meanings behind traditional practices in the context of modern society.
The Role of Friends Againts Juvenile Delinquency Based on Social Learning Perspective Khotimah, Kusnul; Setyawan, Katon Galih
SHAHIH: Journal of Islamicate Multidisciplinary Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/shahih.v5i1.2534

Abstract

The city of Blitar, also known as Patria City, was legally established on April 1st , 1906. In its development, the momentum was then declared as Blitar City anniversary. In this city place lies Bung Karno, the Proclaimer, first President of Indonesia, the great ideologist and thinker of the world who is admired by boot Indonesian society and the world community. The city of Blitar is also one of the historic places for the Indonesian Nation, where prior to the proclamation of this place has been called for the independence of Indonesia followed by raising the red and white which then led to PETA rebellion by Sudanco Soeprijadi. Nevertheles, the number of juvenile delinquency jumped high in SMPN 5 Blitar ias a complex school adjacent to school SMPN 3, 5 and 6 often do deviant acts on a daily basis. The acts of deviation referred to here is an act that violates the rules or regulations in school such as smooking, ditching during class hours, and fighting on a daily basis. The method used in this research by using qualitative research approach. The results showed that Bandura, friends who stated that friend have a very big impact on one’s behaviour because one can learn everything comes from the observation of others (observational learning).
Penerapan Media Pembelajaran Monopoli Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS dan Keterampilan Sosial Siswa SMP Isnaini, Miladiyati; Nurirrohmah, Miftahul Fithri; Muslim, Moh. Khoirul; Anam, Mokhamad Misbakhul; Bashiruddin, Muhammad; Setyawan, Katon Galih; Sukarti, Sukarti
Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2025): Oktober 2025
Publisher : Mitra Edukasi dan Publikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58706/jipp.v4n2.p1-12

Abstract

Kurangnya antusias siswa pada pembelajaran IPS di salah satu SMP di Surabaya membuat suasana kelas membosankan. Metode ceramah yang masih mendominasi berdampak pada rendahnya hasil belajar serta kurang berkembangnya keterampilan sosial siswa. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran menarik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Media edukatif Monopoli dirancang sebagai strategi interaktif dan menyenangkan yang dapat meningkatkan hasil belajar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerapan media pembelajaran Monopoli dalam meningkatkan hasil belajar IPS dan keterampilan sosial siswa SMP. Metode penelitian menggunakan PTK yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Data dihimpun  melalui observasi, wawancara, dan tes kemudian dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji N-Gain dan secara kualitatif melalui analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media pembelajaran Monopoli mampu meningkatkan hasil belajar dan keterampilan sosial siswa. Persentase ketuntasan klasikal siswa semula 75% di siklus I meningkat menjadi 92,86% di siklus II. Selain itu, keterampilan sosial siswa, yang mencakup kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan pemecahan masalah, juga mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis permainan seperti Monopoli dapat menjadi alternatif strategi pembelajaran yang interaktif, menyenangkan, dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran serta mengembangkan aspek sosial siswa.
Penguatan Pemahaman Siswa terhadap Tiga Dosa Besar Dunia Pendidikan dengan Pendekatan Emotional Demonstration di Community Learning Centre HANIM Setyawan, Katon Galih; Khotimah, Kusnul; Imron, Ali; Stiawan, Agung; Niswatin, Niswatin
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v3i1.398

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan guru di Community Learning Centre (CLC) Hanim, Kota Kinabalu, Malaysia, mengenai tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yaitu perundungan (bullying), intoleransi, dan kekerasan seksual. Sasaran kegiatan adalah siswa jenjang SMP dan guru yang bertugas di CLC tersebut. Metode pelaksanaan PKM dilakukan secara partisipatif dan edukatif melalui pendekatan emotional-demonstratif (emodemo), yang dikemas dalam rangkaian kegiatan berupa pretest, pemberian materi tematik, praktik emodemo, dan posttest. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan konsep tiga dosa besar pendidikan, pelatihan mengidentifikasi kasus yang relevan, dan ajakan untuk menghapus praktik-praktik kekerasan dalam konteks pendidikan, termasuk isu pekerja anak. Hasil pretest menunjukkan tingkat pemahaman awal siswa masih relatif rendah dengan rata-rata skor 32,6. Setelah mengikuti kegiatan, hasil posttest menunjukkan peningkatan signifikan dengan rata-rata skor 73,6. Peningkatan ini menunjukkan bahwa pendekatan yang digunakan berhasil dalam menyampaikan materi dan membangun kesadaran siswa. Kegiatan PKM ini menyimpulkan bahwa penyampaian nilai-nilai pendidikan antikekerasan melalui metode emodemo mampu membentuk pemahaman dan sikap positif siswa terhadap isu-isu krusial dalam dunia pendidikan. Selain itu, keterlibatan guru dalam kegiatan ini berpotensi mendorong keberlanjutan program melalui integrasi materi ke dalam proses pembelajaran reguler. PKM ini memberikan kontribusi nyata terhadap penguatan budaya sekolah yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.