Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

REKONSTRUKSI STRUKTURAL DAN INTERPRETASI SIMBOLIK ALAT MUSIK SASANDO DALAM KONTEKS EKOLOGI BUDAYA NUSA TENGGARA TIMUR Muhammad Aprizal; Muhammad Brilian Setyaditama; Muhammad Alffan; Azzahra Putri Syahbani; Nida Siyadati; Syahirul Bahar; Farkhan Abdurochim Alfarauq
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 6 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i6.7145

Abstract

Pelestarian alat musik tradisional Sasando di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, menghadapi tantangan besar di tengah arus modernisasi dan perubahan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Sasando sebagai simbol identitas budaya melalui pendekatan integratif yang menggabungkan teori strukturalisme Lévi-Strauss, fungsionalisme Malinowski, dan teori evolusi budaya White. Temuan menunjukkan bahwa Sasando memiliki struktur simbolik yang mencerminkan hubungan manusia dengan alam, serta fungsi sosial yang memperkuat kohesi komunitas dan transmisi nilai budaya. Inovasi teknologi, seperti pengembangan Sasando elektrik, memperlihatkan transformasi yang mendukung kelestarian instrumen ini tanpa mengurangi nilai tradisionalnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun minat generasi muda terhadap Sasando rendah, ada peluang untuk memperkenalkan inovasi yang relevan dengan perkembangan musik kontemporer. Pelestarian Sasando memerlukan pendekatan yang mencakup pelatihan budaya, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, serta penghormatan terhadap prinsip tradisional dan inovasi kreatif.
PERAN ALAT MUSIK POLOPALO DALAM KEHIDUPAN SOSIAL DAN TRADISI MASYARAKAT GORONTALO: Alat musik popalo Dimas Tri Purtanto; Muhammad Rizki As Sidiq; Sabrina Fidzah Kahlaa; Salsa Noviandani; Sulis Nur Adyanti; Syahirul Bahar; Farkhan Abdurochim Alfarauq
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 6 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i6.7228

Abstract

The traditional Polopalo musical instrument is one of the cultural heritages of the Gorontalo people that serves more than just a medium of entertainment. This study aims to analyze the role of the Polopalo musical instrument in the social life and traditions of the Gorontalo people. The methods used are literature study and cultural observation to see how Polopalo is used in various social contexts, such as traditional ceremonies, art performances, and interactions between community members. The results of the analysis show that Polopalo plays a role as a medium of cultural expression, strengthening local identity, and strengthening social relations through shared activities such as playing folk music. In addition, Polopalo has historical and symbolic value that reflects the harmonious and communal character of the Gorontalo people. Thus, the existence of Polopalo is not only part of traditional art, but also an important element in maintaining social values ​​and traditions passed down from generation to generation.  
Matatou sebagai Media Ekspresi Seni dan Identitas Budaya Kamal Aminullah; Indri Dwi Lestari; Syahnia Dwi Arianti; Hasan, Faqihah Putri; Shifa Fauziah; Syahirul Bahar; Farkhan Abdurochim Alfarauq
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 2 No. 6 (2025): Desember
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v2i6.7311

Abstract

Penelitian ini membahas Matatou sebagai salah satu warisan budaya masyarakat Muna yang memiliki nilai filosofis, fungsi sosial, serta peran penting dalam kehidupan masyarakat masa kini. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif interpretatif, penelitian ini menggali makna Matatou melalui observasi langsung dan wawancara mendalam di Rumah Adat Sulawesi Tenggar, Taman Mini Indonesia Indah, serta ditunjang oleh studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Matatou bersama variasi penyebutan Latatou di wilayah Buton merupakan alat musik tradisional berbahan kayu yang diwariskan secara turun-temurun dan memiliki fungsi sebagai media ekspresi, sarana komunikasi, hingga penenangan jiwa dalam aktivitas keseharian masyarakat Muna. Selain itu, Matatou memiliki peran simbolis yang kuat, tidak hanya sebagai instrumen kesenian, tetapi juga sebagai identitas budaya yang mencerminkan hubungan masyarakat Muna dengan alam dan sejarah leluhur mereka. Keberadaannya yang mulai terpinggirkan oleh perkembangan zaman menunjukkan perlunya upaya pelestarian agar nilai-nilai filosofis, estetis, dan sosial yang terkandung di dalamnya tetap hidup dan diteruskan kepada generasi berikutnya. Penelitian ini menegaskan bahwa Matatou bukan sekedar alat musik, melainkan artefak budaya yang mempresentasikan kedalaman tradisi, sistem pengetahuan, dan praktik sosial masyarakat Muna.