Program pendampingan pembuatan kreasi ornamental khas Lombok berbasis limbah bulu ayam bagi karang taruna Desa Kesik dilaksanakan untuk menjawab rendahnya kapasitas pemuda serta belum termanfaatkannya potensi limbah lokal. Jumlah anggota karang taruna yang mengikuti program ini sebanyak 9 orang. Mayoritas pemuda karang taruna Desa Kesik berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi sederhana dan bekerja pada sektor informal yang tidak memiliki kepastian pendapatan. Tingkat pendidikan yang beragam serta keterampilan kerja yang masih terbatas menjadikan mereka kurang memiliki daya saing dalam mengakses peluang usaha yang lebih luas. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan, kreativitas, dan pemahaman ekonomi kreatif. Metode pelaksanaan kegiatan ini melalui serangkaian tahapan, meliputi perizinan, sosialisasi, pelatihan teknis, pembentukan kelompok mitra, monitoring, dan evaluasi. Pelaksanaan program menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan peserta dalam proses pembersihan, sterilisasi, pewarnaan, dan perakitan produk, sehingga menghasilkan tiga jenis ornamen—gantungan kunci, kemoceng mini, dan cermin hias—yang bernilai estetika dan berpotensi pasar. Hambatan terkait kualitas bahan dan lamanya proses sterilisasi dapat diatasi melalui penyesuaian metode dan kolaborasi kelompok. Temuan tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah bulu ayam layak dikembangkan sebagai model pemberdayaan berbasis potensi lokal. Prospek pengembangan kegiatan mencakup diversifikasi produk, penguatan pemasaran, dan penelitian lanjutan terkait efisiensi proses serta kelayakan usaha.