Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PENDEKATAN BRAIN-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KEDIRI Yulianti, Rina; Muntari, Muntari; Haris, Mukhtar
Jurnal PIJAR Vol 10, No 1 (2015)
Publisher : Jurnal PIJAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning terhadap hasil belajar kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur pada siswa kelas X SMAN 1 Kediri. Penelitian ini merupakan quasi experimental, dengan bentuk non-equivalent control group design with proxy pretest. Sampel terdiri atas dua kelas yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Kelas XB sebagai kelas kontrol menggunakan metode konvensional (ceramah dan diskusi kelompok) dan kelas XC sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning. Posttest yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa tes pilihan ganda. Berdasarkan hasil posttest pada kelas XB diperoleh nilai rata-rata 68 dengan ketuntasan klasikal 43,75% sedangkan pada kelas XC nilai rata-rata adalah 54 dengan ketuntasan klasikal 15,78%. Berdasarkan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikalnya, model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode konvensional (ceramah dan diskusi) terhadap hasil belajar kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur pada siswa kelas X SMAN 1 Kediri. Hal ini terjadi karena beberapa hal, yakni faktor internal dan fakor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar, baik berupa keseriusan, minat dan perhatian, maupun penguasan siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DENGAN PENDEKATAN BRAIN-BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR PADA SISWA KELAS X SMAN 1 KEDIRI Rina Yulianti; Muntari Muntari; Mukhtar Haris
Jurnal Pijar Mipa Vol. 10 No. 1 (2015): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.845 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v10i1.19

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning terhadap hasil belajar kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur pada siswa kelas X SMAN 1 Kediri. Penelitian ini merupakan quasi experimental, dengan bentuk non-equivalent control group design with proxy pretest. Sampel terdiri atas dua kelas yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Kelas XB sebagai kelas kontrol menggunakan metode konvensional (ceramah dan diskusi kelompok) dan kelas XC sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning. Posttest yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa berupa tes pilihan ganda. Berdasarkan hasil posttest pada kelas XB diperoleh nilai rata-rata 68 dengan ketuntasan klasikal 43,75% sedangkan pada kelas XC nilai rata-rata adalah 54 dengan ketuntasan klasikal 15,78%. Berdasarkan nilai rata-rata dan ketuntasan klasikalnya, model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray (TSTS) dengan pendekatan brain-based learning tidak memberikan pengaruh yang lebih baik daripada metode konvensional (ceramah dan diskusi) terhadap hasil belajar kimia materi pokok struktur atom dan sistem periodik unsur pada siswa kelas X SMAN 1 Kediri. Hal ini terjadi karena beberapa hal, yakni faktor internal dan fakor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar, baik berupa keseriusan, minat dan perhatian, maupun penguasan siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.Kata kunci : Two Stay Two Stray (TSTS), Brain-Based Learning, Hasil Belajar Kimia Abstract: This study is a quasy experimental that purposing to know the effect of Two Stay Two Stray cooperative learning using brain-based learning approach towards the students’ chemistry learning achievements on atomic structure and elements periodic system for  X grade students of SMAN 1 Kediri. The learning result used are cognitive aspect. The instrument uses for data collecting are a multiple choice test. Based on the class XB posttest results obtained average value 68 with classical completeness 43.75% while the XC-class average value is 54 with a classical completeness 15.78%. Based on the average value and classical completeness, cooperative learning model two stay two stray (TSTS) with brain-based learning approach does not give a better effect than the conventional method (lecture and discussion) on learning outcomes chemistry subject matter of atomic structure and systems periodic elements in class X of SMAN 1 Kediri. This happens for several reasons, namely internal factors and external factors that affect learning outcomes, either in the form of seriousness, interest and attention, as well as students' mastery learning methods applied. Keywords: Two Stay Two Stray (TSTS), Brain-Based Learning, chemistry learning achievements.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERPADU NUMBERD HEAD TOGETHER DAN TWO STAY TWO STRAY DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA MEMAHAMI KONSEP-KONSEP KIMIA Mukhtar Haris; Muntari Muntari; I Nyoman Loka Loka
Jurnal Pijar Mipa Vol. 9 No. 1 (2014): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.695 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v9i1.40

Abstract

Abstrak: Telah dilakukan penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep-konsep kimia dan mengembangkan perangkat pembelajaran kimia dengan model  pembelajaran kooperatif terpadu Numberd Head Together dan Two Stay Two Stray.  Kegiatan ini dilakukan pada siswa kelas X di SMAN 3 Mataram dan SMAN 7 Mataram semester gasal tahun 2013. Hasil penelitian tentang kesulitan belajar yang diperoleh adalah terdapat beberapa kesulitan belajar siswa dalam memahami konsep-konsep kimia terutama lebih dari 50% siswa mengalami kesulitan belajar. Pada materi struktur atom & sistem periodik unsur berupa kesulitan belajar dalam hal memahami tabel periodik unsur, menentukan elektron valensi, menentukan jumlah netron dan elektron dari ion, dan kesulitan menentukan golongan dan periode unsur. Pada materi ikatan kimia, kesulitan dalam hal menentukan senyawa yang memiliki ikatan ion, menentukan rumus senyawa yang terbentuk dan jenis ikatannya, menentukan senyawa yang tidak memenuhi kaidah oktet, menentukan senyawa kovalen polar, menentukan kemampuan suatu unsur yang diketahui nomor atomnya, menentukan pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion dan pasangan golongan unsur yang dapat membentuk ikatan kovalen. Sedangkan pada materi tata nama senyawa dan persamaan reaksi, siswa kesulitan pada semua konsep tentang tata nama senyawa biner dan penyetaraan persamaan reaksi.Kata Kunci: kesulitan belajar, konsep kimia  Abstract: This research was conducted with the objective to analysis of students' learning difficulties in understanding the concepts of chemistry and to develop chemistry learning tools with an integrated model of cooperative learning Numberd Head Together and Two Stay Two Stray. This activity is done in class X in SMAN 3 Mataram and SMAN 7 Mataram odd semester of 2013. The results of the acquired learning difficulties are there some students' learning difficulties in understanding the concepts of chemistry, especially that more than 50% of students experiencing learning difficulties. In the matter of atomic structure and the periodic system of elements in the form of learning difficulties in terms of understanding the periodic table of elements, determining the valence electrons, determining the number of neutrons and electrons from ions, and the difficulty of determining the group and period of elements. In the chemical bond, the difficulty was in determining a compound having an ionic bond, determine the formula compound formed and the type of bond, determining a compound that does not meet the octet rule, determine polar covalent compounds, determining the ability of a known element atomic number, determines the pairs of elements that can form ionic bonds and pairs group elements that can form a covalent bond. While in the material of compounds nomenclature and chemical equations, students difficulties were on the concepts of nomenclature of binary compounds and equalization of reaction.Keywords: learning difficulties, chemical concepts
PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNRAM PADA MATA KULIAH KIMIA DASAR Yunita Arian Sani Anwar; Mukhtar Haris
Jurnal Pijar Mipa Vol. 6 No. 1 (2011): Maret
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.253 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v6i1.118

Abstract

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa semester 2 Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unram tahun akademik 2008/2009 pada mata kuliah kimia dasar denganmenggunakan pembelajaran kooperatif berkirim salam dan soal. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Kriteria keberhasilan penelitian adalah aktivitas mahasiswa aktif dan sangat sedikit mahasiswa yang mengalami kesalahankonsep. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran kooperatif berkirim salam dan soal dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa. Pada siklus I sebanyak 52,10% mahasiswa mengalami kesalahan konsep dan setelahsiklus II menurun menjadi 18,15%. Aktivitas mahasiswa pada siklus I pada kategori kurang aktif dan setelah siklus II meningkat menjadi aktif.Kata kunci : Pembelajaran kooperatif, aktivitas, hasil belajar.Abstract : The research has been done to improve activity and academic achievement of second semesterstudents of mathematics education program FKIP University of Mataram academic year 2008/2009 in general chemistry subject through cooperative learning exchanging greetings and questions. There were two cycles of learning in the research. The criteria of the success of the research are student activities were active and misconception student on low level. The results indicated that cooperative learning berkirim salam dan soal can improve activity and academic achievement students. In the first cycle was 52,10% students has misconception and in the second cycle has 18,15%.Criteria students activity in first cycle was very low and in the second cycle students activity was active.Key words : Cooperative learning, activity, academic achievement.
ANALISIS KESULITAN BELAJAR IKATAN KIMIA DITINJAU DARI KESALAHAN KONSEP SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mukhtar Haris; Syarifa Wahidah Al Idrus
Jurnal Pijar Mipa Vol. 6 No. 2 (2011): September
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.753 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v6i2.127

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan kesalahan-kesalahan konsep siswa kelas X SMA Negeri 3 Mataram dalam mempelajari ikatan kimia. Pengumpulan data menggunakan teknik tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 12 konsep yang diujikan,  sangat sedikit siswa yang mengalami kesalahan konsep (0% < KK ≤ 20%) pada 6 konsep, sedikit siswa mengalami kesalahan konsep (20% < K ≤ 40%) pada 2 konsep, cukup banyak siswa mengalami kesalahan konsep (40% < KK ≤ 60%) pada 2 konsep, dan banyak siswa mengalami kesalahan konsep (60% < KK ≤ 80%) pada 2 konsep. Serta sebagian besar siswa (62,5%) termasuk kategori sulit - sangat sulit (skor 0 – 7 dari skor maksimal 16) dalam mempelajari ikatan kimia. Dengan demikian, sebagian besar siswa SMA Negeri 3 Mataram mengalami kesulitan dalam mempelajari ikatan kimia akibat dari kesalahan konsep.Kata kunci: kesulitan belajar, ikatan kimia, kesalahan konsep Abstract: This study aims to determine and explain the misconceptions of class X SMA Negeri 3 Mataram in the study of chemical bonds. Collecting data using a test technique. Results showed that of the 12 concepts tested, very few students have misconceptions (0% < KK ≤ 20%) at 6 concept, few students have misconceptions (20% < KK ≤ 40%) at 2 concept, pretty much students have misconceptions (40% < KK ≤ 60%) at 2 concepts, and many students have misconceptions (60% < KK ≤ 80%) at 2 concepts. Most students (62.5%) belong to the category it is difficult - very difficult (score 0-7 from the maximum score 16) in studying the chemical bonds. Thus, the majority of SMA Negeri 3 Mataram students experiencing difficulties in studying the chemical bonds as a result of misconception.Key words: learning difficulties, chemical bonding, misconception
Upaya Meningkatkan Kebermaknaan Pembelajaran Penentuan Struktur Senyawa Organik Melalui Interpretasi Data Spektroskopi Alumni Pendidikan Kimia Aliefman Hakim; Jeckson Siahaan; Yayuk Andayani; Mukhtar Haris; Syarifa Wahidah Al Idrus
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.097 KB)

Abstract

Kemampuan menbaca dan menentukan struktur senyawa organik sangat penting bagi alumni dan calon guru kimia. Materi penentuan struktur senyawa organik sangat komplek dan bersifat abstrak. Selama masa kuliah, mata kuliah ini jarang diminati mahasiswa. Contoh yang diberikan dalam perkuliahan fokus pada spektrum pada handout atau teks book. Namun, mahasiswa kesulitas ketika mahasiswa diminta untuk membaca dan menentukan rumus suatu senyawa melalui spektrum hasil penelitian. Tentu hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dan pengalaman mahasiswa dalam membaca spektrum hasil uji. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu suatu upaya dari dosen meningkatkan kualitas pembelajaran penentuan struktur senyawa organik. Dengan memberikan contoh cara penentuan struktur senyawa organik dari hasil penelitian, diharapkan dapat memberikan kesadaran dan pemahaman kepada mahasiswa tentang proses penyelidikan kimia dalam penentuan struktur senyawa organik. Hal ini akan meningkatkan kebermaknaan perkuliahan penentuan struktur senyawa organik.
Kemampuan Spasial dan Model Mental Mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Mataram Selama Pembelajaran Daring Supriadi, Supriadi; Wildan, Wildan; Hakim, Aliefman; Siahaan, Jeckson; Haris, Mukhtar; Ariani, Sunniarti
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): Mei
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v9i2.1187

Abstract

Universitas Mataram telah melaksanakan pembelajaran daring selama dua semester melalui SPADA, Zoom meeting, atau Google meet, bahkan banyak yang menggunakan aplikasi Whatsapp. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan spasial dan model mental mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Mataram setelah melaksanakan pembelajaran daring selama pandemi pada mata kuliah kimia dasar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian one group pre-test post-test design. Penelitian ini dilaksanakan pada 48 mahasiswa Pendidikan kimia Universitas Mataram. Pengumpulan data penelitian menggunakan dua jenis instrumen, yaitu tes kemampuan spasial dan tes model mental. Data dianalisis dengan uji-t menggunakan software IBM SPSS Statistic 22. Hasil dari penelitian ini adalah tidak terjadi perubahan kemampuan spasial pada mahasiswa antara sebelum dan sesudah pembelajaran. Selain itu, model mental mereka juga tidak berubah selama pembelajaran daring. Model mental mahasiswa berbanding lurus dengan kemampuan spasial mereka.
Hubungan Antara Kesiapan Belajar Dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas XI SMAN 1 Wawo Rahman, Muhammad Auliya; Siahaan, Jeckson; Haris, Mukhtar
Chemistry Education Practice Vol. 7 No. 2 (2024): Edisi November
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v7i2.6186

Abstract

This research purpose is to analyze relation between learning readiness and chemistry learning achievement in class XI MIA SMAN 1 Wawo, academic year 2022/2023. This research is quantitative descriptive. The data collection method uses student learning readiness questionnaire and documentation to obtain data on student chemistry learning achievement. The data analysis method used is inferential statistical analysis. The data processing method with parametric statistics uses the Product Moment Correlation formula. Presentation of data in the form of a frequency distribution table and group explanations through the highest score, lowest score, mean, median, mode, and standard deviation. The result of this study indicates that there is a significant relation between student learning readiness and chemistry learning achievement in class XI MIA SMAN 1 Wawo in the 2022/2023 academic year. This is shown by rcount (0.878) > rtable (0.254) and tcount (13.971) > ttable (2.021) at an error level of 5% and the contribution of learning readiness of 77.08% to learning achievement.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran Kimia di SMA Negeri 8 Mataram Wulandari, Eka; Haris, Mukhtar; Ariani, Sunniarti
Chemistry Education Practice Vol. 7 No. 2 (2024): Edisi November
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v7i2.6526

Abstract

This research aims to find out what factors influence the chemistry learning process at the Senior High School of 8 Mataram. The type of research used is descriptive qualitative, with the subjects 28 students of class XI MIA 6, 26 students of XII MIA 3, and 2 chemistry teachers. Data were collected using interview techniques with a validated interview guide sheet then worked interactively and carried out continuously until complete and clear where data analysis activities include data reduction, data presentation and conclusions/verification. Data validity was carried out by triangulating sources and time. The results showed that the factors that influence the chemistry learning process are the factors of teachers, students, learning facilities and infrastructure, and the social environment of students at school. There are 2 inhibiting factors that affect the chemistry learning process, namely student factors and learning facilities and infrastructure factors. Student factors that influence the chemistry learning process are readiness, interest and intelligence/ability of students to understand during the learning process. While the learning facilities and infrastructure factor is in the availability of laboratory tools and materials that are not complete and adequate. Teacher factors and the social environment of students at school are not an inhibiting factor that affects the chemistry learning process, because teachers have worked optimally, optimally and professionally in conducting learning. While the social environment of students at school shows a harmonious relationship between students and teachers, students with other students, and students with the school environment both inside and outside the classroom with cool and comfortable school environment conditions.
Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Gunungsari Pada Pelajaran Termokimia Johan, Ningsi; Haris, Mukhtar; Supriadi, Supriadi
Chemistry Education Practice Vol. 7 No. 2 (2024): Edisi November
Publisher : FKIP University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/cep.v7i2.6585

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI IPA SMAN 1 Gunungsari pada pelajaran termokimia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 113 siswa kelas XI IPA 1 – XI IPA 4. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen tes berbentuk soal kemampuan berpikir kritis sebanyak 16 soal valid dengan reliabilitas sebesar 0,55 (kategori sedang). Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa sebagian besar (50%) termasuk kategori sedang (nilai 42 -58). Pada kelas XI IPA 3 memperoleh nilai paling tinggi sebesar 69% dengan kategori tinggi, kelas XI IPA 2 memperoleh nilai tertinggi kedua sebesar 80% dengan kategori sedang, kelas XI IPA 4 memperoleh nilai tertinggi ketiga sebesar 73% dengan kategori sedang, dan kelas XI IPA 1 diperoleh nilai paling rendah sebesar 54% dengan kategori sangat rendah. Hasil analisis kemampuan berpikir kritis siswa pada setiap indikator menunjukkan bahwa indikator merumuskan masalah, memberikan argumen, melakukan deduksi, melakukan induksi, melakukan evaluasi, dan menentukan keputusan pada kategori sedang (Nilai 42 – 54) sedangkan indikator melakukan tindakan pada kategori rendah (Nilai 41) .