Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mengatasi Ketiadaan Regulasi Penggunaan Artificial Intelligence di Universitas Negeri Semarang melalui Formulasi Kebijakan dengan Metode Delphi Adaptif : Studi Komparatif Harvard University Wiarnata, Arya; Adnan, Moh Hikmal; Kurniawan, Rafka Raditya; Muhammad Adymas Hikal Fikri
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2026): JANUARI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/8mrgex66

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui urgensi atas ketiadaan panduan penggunaan Artificial Intelligence (AI) di Universitas Negeri Semarang (UNNES) dengan Metode Delphi Adaptif dan studi komparatif Harvard University. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UNNES memiliki urgensi tinggi terhadap kebijakan AI di UNNES karena maraknya penggunaan AI yang berpotensi melakukan pelanggaran integritas akademik. Metode Delphi Adaptif yang melibatkan dosen menghasilkan konsensus bahwa regulasi harus bersifat edukatif, preventif, dan menekankan transparansi daripada larangan total. Studi komparatif terhadap Harvard University mengungkap model kebijakan adaptif yang fleksibel di tingkat mata kuliah, terintegrasi dengan kode etik akademik, serta didukung peninjauan berkala dan edukasi berkelanjutan. Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa UNNES perlu merumuskan regulasi yang adaptif dan partisipatif, mengadopsi prinsip-prinsip yang telah terbukti bekerja dari Harvard dengan diselaraskan budaya akademik lokal, memilliki kekuatan untuk pencegahan penyalahgunaan, dan dan memastikan pemanfaatan AI yang bertanggung jawab dalam mendukung kualitas pendidikan tinggi.   Keywords: Artificial Intelligence, regulasi, integritas akademik
Konsep Kemudaratan sebagai Alasan Pembenar dan Pemaaf: Analisis Kaidah ke-15 Fikih Mabadi’ Al-Awwaliyah dalam Perspektif Pasal 33 KUHP 2023 Wiarnata, Arya; Adnan, Moh Hikmal; Saputro, Subandryo Ahmad; Pasaribu, Euclid Abraham; Wicaksono, Kresno Adi; Baidhowi, Baidhowi
Jejak digital: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 1 (2026): JANUARI
Publisher : INDO PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/br5dtn90

Abstract

Penelitian ini mengkaji konsep kemudaratan (ḍarar) sebagai alasan pembenar dan pemaaf dalam hukum pidana melalui analisis kaidah ke-15 Fikih Mabadi’ Al-Awwaliyah dikaitkan dengan Pasal 33 KUHP 2023. Dengan menggunakan metode yuridis normatif kualitatif, penelitian ini menelusuri keselarasan filosofis dan doktrinal antara hukum Islam dan hukum positif dalam mengakui keadaan darurat (darūrah) sebagai dasar hukum yang dapat membenarkan atau memaafkan suatu perbuatan melawan hukum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua sistem hukum tersebut memiliki landasan moral yang sama, yaitu perlindungan terhadap nilai hukum tertinggi seperti jiwa, keselamatan, dan ketertiban umum. Kaidah ad-dharurāt tubīḥu al-maḥẓūrāt (“keadaan darurat membolehkan yang terlarang”) memiliki kesetaraan substansial dengan doktrin alasan pembenar dan pemaaf dalam KUHP, terutama dalam pembedaan antara noodtoestand (keadaan darurat) dan overmacht (daya paksa). Integrasi ini mencerminkan karakter humanis dan pluralistik pembaruan hukum pidana Indonesia yang menekankan keadilan substantif serta proporsionalitas dalam menilai perbuatan yang dilakukan dalam situasi kemudaratan.