Fatimah, Amellia Nurul
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KECEMASAN DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME (PMS) PADA REMAJA PUTRI Masitoh, Siti; Syam, Heriza; Lubis, Rosni; Jehanara, Jehanara; Kusumastuti, Ani; Fatimah, Amellia Nurul
Journal of Midwifery Science and Women's Health Vol. 6 No. 1 (2025): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v6i1.2627

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) adalah kumpulan gejala fisik dan psikologis yang muncul menjelang menstruasi dan menghilang setelahnya. PMS dapat mengganggu keberlangsungan aktivitas akademik remaja putri, yang ditandai dengan penurunan kemampuan konsentrasi belajar, produktivitas menurun, dan peningkatan absensi. Pemahaman yang kurang dan tingkat kecemasan yang tinggi terhadap PMS diyakini berpengaruh terhadap keparahan gejala PMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan kecemasan dengan kejadian PMS pada remaja putri di SMAN X Jakarta Timur. Penelitian ini menerapkan desain kuantitatif analitik korelasional non-eksperimental dengan 107 responden yang dipilih melalui teknik proportionate stratified random sampling dan simple random sampling. Instrumen penelitian berupa kesioner yang terdiri dari kuesioner SPAF (kategori gejala ringan dan berat), kuesioner tingkat pengetahuan (kategori kurang dan baik), dan tingkat kecemasan (kategori ringan dan berat). Analisis data menggunakan uji Chi-Square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan (p = 0,000) dan tingkat kecemasan (p = 0,000) dengan kejadian PMS. Temuan ini menunjukkan bahwa aspek pengetahuan dan tingkat kecemasan berasosiasi dengan kejadian PMS pada remaja putri di SMA X Jakarta Timur. Peningkatan literasi PMS melalui program edukasi kesehatan berbasis media mengenai PMS dan perilaku sehat serta layanan konsultasi yang ramah terhadap siswi sebaiknya diterapkan melalui kolaborasi antara sekolah dan tenaga kesehatan.