Tingkat pengangguran terbuka yang tinggi di kalangan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), termasuk SMKS Sabilal Muhtadin Balikpapan, menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara keterampilan yang dimiliki lulusan dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Masalah ini diperparah oleh kurangnya pengalaman praktik dan kemampuan soft skill yang dibutuhkan di era digital. Oleh karena itu, diperlukan intervensi strategis melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif dan aplikatif. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan metode Project Based Learning (PjBL) dalam rangka meningkatkan keterampilan kewirausahaan siswa melalui kegiatan berbasis proyek usaha nyata. Metode yang digunakan dalam program ini meliputi pendekatan partisipatif-kolaboratif, experiential learning, mentoring, serta evaluasi-reflektif. Tahapan pelaksanaan program terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan proyek, evaluasi, dan keberlanjutan. Pendekatan PjBL memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam mengidentifikasi masalah, merancang ide bisnis, menyusun Business Model Canvas dan Business Plan, serta melaksanakan dan mengevaluasi proyek usaha melalui kegiatan Market Day. Selain itu, integrasi teknologi digital dan bimbingan dari praktisi kewirausahaan turut memperkuat pencapaian hasil pembelajaran. Hasil program menunjukkan bahwa pendekatan PjBL mampu meningkatkan keterampilan praktikal, kolaboratif, dan kepemimpinan siswa, serta membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan di sekolah. Program ini juga membuka peluang integrasi PjBL ke dalam kurikulum formal dan pembentukan komunitas kewirausahaan siswa sebagai wadah pengembangan usaha pasca program. Dengan demikian, PjBL menjadi strategi efektif dalam menjawab tantangan link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.