Penyakit diare merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak pada anak. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) tahun 2024, terdapat hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare pada anak setiap tahunnya. Prevalensi diare pada balita di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 sebesar 4,9% pada balita dan sekitar 2% pada semua kelompok usia. Sementara itu, jumlah penderita diare balita (12-59 bulan) yang dilayani di fasilitas kesehatan di Surabaya pada tahun 2024 adalah 31.639 anak dari 3.448 perkiraan penemuan diare pada balita. Kematian akibat diare di Surabaya menyumbang sekitar 3,45% dari total kematian balita usia 12-59 bulan. Salah satu faktor yang berhubungan erat dengan kejadian diare adalah kurangnya kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, penggunaan air bersih, dan akses jamban sehat dan kemampuan memilih jajanan sekolah yang sehat. Jajanan yang terlalu pedas dan tidak bersih dapat meningkatkan resiko diare. Kegiatan penyuluhan pada siswa sekolah dasar ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang definisi, penyebab, gejala, cara penularan, dan pencegahan penyakit diare serta cara memilih jajanan yang sehat dan aman. Kegiatan edukasi dilaksanakan sebagai salah satu upaya promosi kesehatan. Metode yang dilakukan dengan presentasi materi dengan power point, poster, dan minigames. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pre-tes dan post-test. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2025 di SDN Simokerto 1 Surabaya, dan dihadiri oleh 26 siswa kelas enam. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan serta efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang diare dan upaya pencegahannya.