Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR RISIKO PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD DR.SOETOMO SURABAYA Fakhira, Avisha; Wihandono, Asdi; Umiastuti, Pirlina
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 1 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Berdasarkan data terbaru dari Global Cancer Observatory 2020, sekitar 65 ribu wanita Indonesia telah dan masih berjuang melawan kanker payudara. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kanker payudara merupakan salah satu jenis masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian lebih, terutama oleh para Wanita. Terdapat faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan angka kejadian kanker payudara di Indonesia. Walaupun belum diketahui secara pasti, penggunaan kontrasepsi hormonal merupakan salah satu penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor risiko penggunaan kontrasepsi hormonal pada kejadian kanker payudara di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian jenis penelitian analitik. Rancangan penelitian observasional dengan pendekatan case control. Studi ini dilakukan dengan membandingkan kelompok kasus pasien dengan kanker payudara dan kelompok kontrol yaitu pasien tanpa kanker payudara. Perhitungan sampel penelitian menggunakan perhitungan Fleiss dengan CC (Continuity Correction), diperoleh total besar sampel sebanyak 114 (kelompok kasus yakni penderia kanker payudara sebanyak 57 dan kelompok kontrol yakni bukan penderita kanker payudara sebanyak 57). Variabel yang diamati yaitu penggunaan jenis kontrasepsi hormonal oral, AKDR, injeksi, implan, lama penggunaan kontrasepsi hormonal, serta kejadian riwayat kanker payudara. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat.Hasil : Berdasarkan hasil analisis diketahui jika dari keempat KB hormonal yakni oral, AKDR, injeksi, dan implan, yang memiliki faktor risiko terhadap kejadian kanker payudara adalah KB hormonal jenis injeksi. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai p value dari hasil analisis bivariat dan multivariat (0,015, 0,013, dan 0,021) < 0,05, serta nilai OR 3,041, 3,306, dan 2,756Simpulan : Dapat dikatakan bahwa penggunaan kontrasepsi hormonal jenis injeksi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara sebesar 3 kali (ada peningkatan risiko penyakit dengan adanya peningkatan paparan) dibandingkan dengan responden yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal jenis injeksi Kata Kunci : Kontrasepsi Hormonal, Kejadian Kanker Payudara
Edukasi Kesehatan Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah Diare terhadap Siswa Sekolah Dasar di Surabaya Susanti, Dwi; Buferianto, M Razi; Dzaki, Fikra Fadhillah; Sayekti, Tyaswara Endah; Wiryono, Karfadimas Bima Putra; Fakhira, Avisha; Dewanti, Anggita Annisa Wahyu; Pranaya, Azhraa Qinan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 3 No. 10 (2025): Desember
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v3i10.3568

Abstract

Penyakit diare merupakan penyebab kematian ketiga terbanyak pada anak. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organization) tahun 2024, terdapat hampir 1,7 miliar kasus penyakit diare pada anak setiap tahunnya. Prevalensi diare pada balita di Indonesia berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 sebesar 4,9% pada balita dan sekitar 2% pada semua kelompok usia. Sementara itu, jumlah penderita diare balita (12-59 bulan) yang dilayani di fasilitas kesehatan di Surabaya pada tahun 2024 adalah 31.639 anak dari 3.448 perkiraan penemuan diare pada balita. Kematian akibat diare di Surabaya menyumbang sekitar 3,45% dari total kematian balita usia 12-59 bulan. Salah satu faktor yang berhubungan erat dengan kejadian diare adalah kurangnya kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti kebiasaan mencuci tangan dengan sabun, penggunaan air bersih, dan akses jamban sehat dan kemampuan memilih jajanan sekolah yang sehat. Jajanan yang terlalu pedas dan tidak bersih dapat meningkatkan resiko diare. Kegiatan penyuluhan pada siswa sekolah dasar ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan siswa tentang definisi, penyebab, gejala, cara penularan, dan pencegahan penyakit diare serta cara memilih jajanan yang sehat dan aman. Kegiatan edukasi dilaksanakan sebagai salah satu upaya promosi kesehatan. Metode yang dilakukan dengan presentasi materi dengan power point, poster, dan minigames. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan pre-tes dan post-test. Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Agustus 2025 di SDN Simokerto 1 Surabaya, dan dihadiri oleh 26 siswa kelas enam. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan serta efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang diare dan upaya pencegahannya.