Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Evaluasi Asesmen Diagnostik Terhadap Keadilan Penilaian Belajar Di Madrasah Ibtidaiyah Nabilatul Imamah; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i1.6201

Abstract

This study aims to evaluate the implementation of diagnostic assessment in Madrasah Ibtidaiyah from the perspectives of technical quality and fairness principles. Using a mixed-methods approach with an explanatory sequential design, the research was conducted in three Madrasah Ibtidaiyah in Jombang Regency involving 12 classroom and Islamic Education teachers, 180 fourth- and fifth-grade students, and three principals. Quantitative data from diagnostic assessment results were analyzed using descriptive statistics and t-tests, while qualitative data were collected through interviews, observations, and document analysis. The findings show significant differences between classes (t = 3.47; p = 0.001 < 0.05), indicating variation in learning outcomes due to school context and assessment instrument quality. Although most Islamic Education teachers recognize the importance of diagnostic assessment, it is still used administratively, focused on cognitive aspects, and lacks follow-up actions such as enrichment or remedial programs. Triangulation identifies obstacles such as limited teacher competence, varied assessment designs, and insufficient systematic school policies. The study concludes that diagnostic assessment in Madrasah Ibtidaiyah has not fully reflected fairness principles and needs improvement by integrating technical accuracy, learning context, and Islamic educational values.
Peran Literasi Digital Dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik Di Era Digital Kamilia Ulfa; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 1 (2025): Oktober
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i1.6203

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya penggunaan teknologi digital oleh peserta didik yang belum sepenuhnya diimbangi dengan literasi digital dan pembinaan karakter yang memadai, sehingga memunculkan berbagai persoalan seperti kurangnya etika digital, kedisiplinan yang melemah, serta ketidakmampuan memilah informasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran literasi digital dalam pembentukan karakter peserta didik dengan fokus studi kasus pada MA Plus Keterampilan Nurul Qarnain yang memiliki karakteristik unik sebagai madrasah berbasis keterampilan dan teknologi. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi dari tujuh informan utama yang terdiri dari guru, peserta didik, serta pihak madrasah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi digital berperan penting dalam membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, dan etika digital melalui pembiasaan penggunaan teknologi yang terarah serta penguatan nilai-nilai moral dalam aktivitas pembelajaran. Temuan juga mengindikasikan bahwa kolaborasi antara guru dan peserta didik, didukung kebijakan madrasah, mampu meningkatkan kesadaran kritis dalam penggunaan media digital. Penelitian ini menyimpulkan bahwa literasi digital bukan hanya kompetensi teknis, melainkan instrumen pembentukan karakter yang relevan dengan tuntutan era digital. Implikasi penelitian menegaskan perlunya integrasi literasi digital dalam strategi pendidikan karakter dan pengembangan kurikulum madrasah.
Peningkatan Kapasitas Guru dalam Menanggapi Kebutuhan Siswa Berkebutuhan Khusus Rodiah Luthfi, Isnaini; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 2 (2026): In Press
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i2.6247

Abstract

Pendidikan inklusif menekankan pentingnya memberikan kesempatan belajar yang setara bagi seluruh peserta didik, termasuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa guru masih menghadapi tantangan dalam memahami kebutuhan belajar ABK, menyesuaikan strategi pembelajaran, serta mengelola kelas yang heterogen. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan pelatihan guru dalam konteks pendidikan inklusif serta mengkaji strategi pengembangan kapasitas yang dapat meningkatkan kemampuan guru dalam merespons keberagaman peserta didik secara efektif. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui kajian pustaka terhadap literatur yang diterbitkan pada tahun 2020–2025. Dari lebih dari 80 artikel yang diidentifikasi, sepuluh literatur utama dipilih berdasarkan relevansi dengan kompetensi guru, pembelajaran diferensiatif, dan penanganan ABK. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru memiliki sikap positif terhadap inklusi, tetapi masih kurang dalam keterampilan praktis, seperti modifikasi kurikulum, asesmen kebutuhan siswa, dan penerapan strategi pembelajaran adaptif. Selain itu, keberhasilan pendidikan inklusif sangat dipengaruhi oleh kolaborasi antara guru kelas, guru BK, dan pihak sekolah serta dukungan sistem manajerial yang memadai. Penelitian ini menegaskan bahwa peningkatan kapasitas guru tidak dapat dilakukan secara umum, melainkan harus melalui model pelatihan yang terarah, aplikatif, dan berbasis kebutuhan nyata di lapangan. Dengan demikian, pengembangan profesional guru yang komprehensif dan sistematis menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas praktik pendidikan inklusif secara berkelanjutan.
TRANSFORMASI PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA DI ERA DIGITAL Priya Multazam, Andhika; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 2 (2026): In Press
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i2.6286

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjawab pertanyaan utama tentang bagaimana transformasi peran guru berkontribusi pada pengembangan kreativitas siswa di era digital, dengan latar belakang masih terbatasnya integrasi pedagogi teknologi dalam praktik pembelajaran. Posisi penelitian ini mengisi celah dari studi sebelumnya yang umumnya hanya membahas penggunaan teknologi, tanpa menelaah perubahan peran guru, literasi digital, dan etika kreativitas secara bersamaan. Pertanyaan penelitian dianalisis melalui metode library research dengan telaah kritis terhadap jurnal nasional dan internasional terbaru. Hasil penelitian menunjukkan tiga temuan utama: pergeseran peran guru menjadi fasilitator inovasi digital, penguatan fungsi guru sebagai pembimbing literasi dan etika digital, serta tantangan struktural yang memengaruhi pemerataan kreativitas siswa. Penelitian ini menegaskan bahwa kreativitas siswa tidak muncul dari teknologi semata, tetapi dari desain pembelajaran dan bimbingan guru yang adaptif terhadap ekosistem digital.
Pengaruh Pelatihan Etika Profesi Terhadap Praktik Pengajaran Inklusif Untuk Siswa Berkebutuhan Khusus Isni Afif Ainiah; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 2 (2026): In Press
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i2.6320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pelatihan etika profesi terhadap praktik pengajaran inklusif guru dalam menangani siswa berkebutuhan khusus di madrasah ibtidaiyah. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi dengan melibatkan kepala sekolah, koordinator inklusi, lima guru yang telah mengikuti pelatihan etika profesi, serta dua orang tua siswa sebagai triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan etika profesi memberikan dampak signifikan pada peningkatan pemahaman guru mengenai prinsip keadilan, tanggung jawab, empati, serta penghormatan terhadap martabat peserta didik. Guru menunjukkan perubahan sikap yang lebih sabar, reflektif, dan responsif dalam berinteraksi dengan siswa berkebutuhan khusus sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan humanis. Selain itu, pelatihan ini mendorong guru untuk menerapkan strategi pembelajaran diferensiatif, adaptif, dan multisensori yang sesuai dengan kebutuhan individual siswa. Dukungan sekolah juga meningkat melalui penyediaan fasilitas layanan individual, kebijakan inklusif baru, dan penguatan kolaborasi antara guru, orang tua, serta koordinator inklusi. Secara keseluruhan, pelatihan etika profesi terbukti berperan penting dalam memperkuat kompetensi profesional guru serta membangun ekosistem pembelajaran inklusif yang lebih berkeadilan. Temuan ini mengimplikasikan perlunya pelatihan etika profesi dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai bagian dari pengembangan profesional guru.  
PERAN KODE ETIK GURU UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU Ananta Muslimatuh Nur Jannah; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 3 No. 2 (2026): In Press
Publisher : Publikasi Inspirasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62017/jppi.v3i2.6408

Abstract

Pendidikan tidak hanya berfokus pada pengembangan kemampuan intelektual peserta didik, tetapi juga berperan penting dalam pembentukan karakter yang berlandaskan nilai moral dan etika. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berfungsi sebagai teladan yang menanamkan nilai-nilai etika melalui sikap dan perilakunya di lingkungan sekolah. Di sisi lain, siswa juga memiliki tanggung jawab untuk menerapkan nilai etika dengan bagaimana penerapan nilai etika antara guru dan murid dapat berkontribusi terhadap pembentukan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai-nilai seperti saling menghormati, kejujuran, kedisiplinan, dan tanggung jawab mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif serta memperkuat pembentukan karakter positif pada diri siswa. Kolaborasi yang baik antara guru dan murid dalam menjaga etika yang sangat berperan besar dalam membangun lingkungan sekolah berkarakter dan berakhlak mulia.
Menginternalisasi Nilai – Nilai Etika Profesi Guru Melalui Pembelajaran Refleksi dan Humanistik Muanzil Aminatus Sholehah; Imron Fauzi; M. Ilmil Zawawi
Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial Vol. 3 No. 6 (2025): Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nakula.v3i6.2494

Abstract

This study aims to analyze the internalization of teacher professional ethics through reflective learning and a humanistic approach. The background of this research highlights ongoing moral issues in the educational environment, including violence, behavioral deviance, and abuse of authority, which emphasize the need for strengthening teacher ethical values. This research adopts a qualitative approach using library research methods by examining books, scholarly articles, and relevant documents related to teacher ethics, humanistic education, and reflective learning. The findings reveal that teacher professional ethics serve as a moral foundation in educational interactions and act as a guideline for teachers in carrying out their professional responsibilities. Reflective learning and the humanistic approach are proven to effectively support the internalization of ethical values, as they place learners at the center of the learning process, foster empathetic relationships, and create a safe and meaningful learning atmosphere. In the context of Islamic Religious Education, the teacher's roles as educator, role model, facilitator, motivator, and evaluator significantly contribute to the continuous formation of students' moral character. This study affirms that strengthening teacher professional ethics is essential to realizing an educational environment that is moral, ethical, and oriented toward holistic character development.