Latar belakang: Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan neuropsikiatrik yang berdampak pada kemampuan regulasi diri serta pengambilan keputusan, yang merupakan dua domain penting dalam perkembangan individu. Pendekatan Virtual Reality (VR) dengan storytelling hadir sebagai inovasi yang mampu menstimulasi pengalaman belajar interaktif dan mendukung pengembangan regulasi diri serta kemampuan pengambilan keputusan. Tujuan: (1) menilai tingkat self regulation dan kemampuan pengambilan keputusan anak di Kelompok Bermain Nihditansu Nasional, serta (2) menganalisis dampak Virtual Reality Storytelling Approach terhadap kedua domain tersebut dibandingkan metode konvensional. Metode: Metode kegiatan pengabdian dengan langkah dalam penyelesaian masalah yaitu: Observasi, Identifikasi Masalah, Solusi, Luaran Program, Luaran Pengabdian. Sampel terdiri dari 60 anak. Instrumen penelitian meliputi Pre school Self Regulation Assessment dan Trail Making Test. Kelompok eksperimen mendapatkan pembelajaran melalui Virtual Reality Storytelling Approach Pencegahan ADHD, sedangkan kelompok kontrol menggunakan metode storytelling konvensional. Hasil: menunjukkan Distribusi frekuensi self regulation pada kelompok yang diberikan penyuluhan Buku mengelola emosi anak dan validasi emosi adalah regulasi diri sedang sebanyak 25 orang (83.3%). Sedangkan pada kelompok yang menggunakan Virtual Reality Storytelling Approach sebagian besar regulasi diri baik sebanyak 26 orang (86.7%). Kemampuan pengambilan keputusan pada kelompok yang diberikan penyuluhan mengelola emosi anak dan validasi emosi sebagian besar kategori perlambatan sebanyak 18 orang (60%). Sedangkan pada kelompok yang menggunakan Virtual Reality Storytelling Approach sebagian besar dengan kategori normal sebanyak 29 orang (96.7%). Kesimpulan: Virtual Reality Storytelling Approach terbukti lebih efektif dibandingkan metode konvensional dalam meningkatkan self regulation dan kemampuan pengambilan keputusan anak. Program ini menjadi terobosan edukatif dalam mendukung pencegahan gejala ADHD serta pengembangan kemandirian anak melalui pengalaman belajar imersif dan interaktif.