Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya

Nilai Karakter Damarwulan-Minakjinggo dan Relevansinya Terhadap Mata Kuliah Sejarah Lokal Nurullita, Hervina
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 1 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Februari)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i1.541

Abstract

Pembangunan sumber daya manusia di Indonesia tidak luput dari pembangunan karakter bangsa. Untuk mewujudkan karakter bangsa yang kuat dalam menghadapi masa depan, salah satu cara yang paling tepat adalah melalui pembelajaran sejarah perjalanan bangsa. Damarwulan dan Minakjinggo adalah tokoh dalam kearifan lokal Banyuwangi. Kesenian Janger adalah salah satu kesenian yang terkenal di Banyuwangi.Janger Banyuwangi memainkan cerita yang terdapat dalam Serat Damarwulan.Tokoh utama dalam seni Janger ini adalah Damarwulan dan Minakjinggo. Tujuan dari penelitian ini adalah pembangunan karakter welas asih, kesatria dan tegas bagi mahasiswa akan lebih mudah jika berangkat dari lingkungan sekitar mahasiswa, yaitu lingkungan budayanya. Meneladani karakter baik dari tokoh dalam budaya setempat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Sumber data penelitian ini didapat dengan wawancara dan observasi langsung dilapangan.Hasil dari penelitian ini adalah terdapat nilai karakter yang baik dan buruk.Nilai karakter baik dari tokoh Damarwulan yaitu, welas asih, kesatria dan tegas yang bisa diteladani oleh mahasiswa.Sedangkan nilai karakter buruk dari tokoh Minakjinggo yaitu tamak, bangga diri yang berlebihan yang hendaknya dihindari. Building Indonesian human resources cannot be separated from nation-building character. In order to build a strong nation character in the future, we can learn our nation’s history. Damarwulan and Minakjinggo is the figure of Banyuwangi local wisdom. It is a performing art called Janger playing story which is written in the Serat Damarwulan. The main character of Janger Banyuwangi is Damarwulan and Minakjinggo. This research seeks to show how building a character in students is feasible when it begins from the students’ surrounding and cultural experiences. This research used descriptive and analys method. Researcher obtained data from snowball methode by using depth interview and observation. The result showed that Damarwulan and Minakjinggo have good character like welas asih, gentleman, responsibility, honestly, and strong can be role model by student.
Nyisig: Sebuah Upaya Dokumentasi Tradisi Nurullita, Hervina; Agustina, Nindi
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 10 No 3 (2024): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v10i3.1755

Abstract

Culture is part of all living things that are always attached to their environment. Culture needs to be preserved so that it does not become extinct. Therefore, maintaining the traditions that exist around us is an obligation for humans. One of the traditions that is still practiced and almost abandoned by a group of people is the tradition of eating betel nut or nyisig. This tradition is carried out by Using women in Jambesari Village, Giri District, Banyuwangi Regency. This research aims to analyze how the existence of the nyisig tradition, what aspects are contained in the nyisig tradition, what materials are needed in the nyisig tradition, why people started to leave this nyisig tradition. This research method is a qualitative method. Data were collected using interviews, documentation and literature study. The result of this research is the documentation of the nyisig tradition that is still practiced by some Using women in Jambesari village.