Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Porang flour with keji beling maceration reduced total cholesterol levels in diabetic rats male wistar rats Eva Nurinda; Hamam Hadi; Anggun Putri Lestari
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 6, ISSUE 2, 2018
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.973 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2018.6(2).64-69

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Hiperkolesterolemia merupakan komplikasi pada DM yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol total. Prevalensi hiperkolesterolemia pada DM mencapai 20%-90%. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa glukomanan dalam tepung porang yang merupakan serat dapat menurunkan kadar kolesterol.Tujuan: Mengetahui efek tepung porang (Amorphophallus oncophyllus) dengan maserasi keji beling (Strobilanthes crispa) terhadap kadar kolesterol total pada tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) DM tipeMetode: Penelitian ini bersifat eksperimen murni dengan rancangan pre post with control group design. Subjek penelitian adalah 35 ekor tikus yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif, pembanding, tepung porang murni, dan porang dengan ekstrak Strobilanthes crispa. Serum darah semua tikus diambil setelah 14 hari perlakuan untuk diukur kadar kolesterol total. Kemudian hasil dianalisis menggunakan ANOVA yang dilanjutkan dengan uji beda nyata (Duncan). Hasil : Pemberian tepung porang ekstrak Strobilanthes crispa dapat menurunkan kadar kolesterol total lebih baik sebesar 28,76% dibandingkan tepung porang murni yang dapat menurunkan kadar kolesterol total sebesar 15,35% (p=0,05). Kadar air feses hari ke-1 dan hari ke-14 tidak berbeda nyapada semua kelompok. Kesimpulan : Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian tepung porang dengan maserasi ekstrak Strobilanthes crispa dapat menurunkan kadar kolesterol total lebih baik dibandingkan tepung porang murni. KATA KUNCI: diabetes melitus, keji beling, Strobilanthes crispa, kolesterol total, tepung porang,ABSTRACTBackground: Hypercholesterolemia is a complication in DM characterized by increased of total cholesterol levels. Prevalence of hypercholesterolemia in DM reached 20% -90%. Several studies stated that glucomannan in porang flour which is a fiber may lower cholesterol levels. Objective: To understand the effect of porang flour (Amorphophallus oncophyllus) with keji beling (Strobilanthes crispa) maceration of total cholesterol levels in male wistar rats (Rattus norvegicus) DM type 2. Methods: This study used on experimental with pre post with control group design. The subjects were 35 rats divided into 5 groups: negative control, positive control, comparison, pure porang intervention, and porang flour with Strobilanthes crispa extract. The blood serum of all rats was taken after 14 days of treatment to measure total cholesterol levels. Then the results were analyzed using ANOVA followed by real difference test (Duncan). Results: Porang flour with Strobilanthes crispa maceration decreased total cholesterol level by 28.76% compared to pure porang flour which only reduced total cholesterol level equal to 15.35% (p=0.05).Conclusions: From the results of this study it can be concluded that the provision porang flour with Strobilanthes crispa maceration can lower total cholesterol level better than pure porang flour. KEYWORDS: diabetes mellitus, keji beling, Strobilanthes crispa, total cholesterol, porang flour
Hubungan Pengetahuan terhadap Tingkat Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Binangun Cilacap Mellyana, Vena; Nurinda, Eva; Fauzi, Rizal; Indrayana, Sofyan
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.027 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v5i2.1884

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis. Tingkat keberhasilan pengobatan tuberkulosis sangat tergantung dari tingkat kepatuhan pasien. Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang dalam menjalani tahap pengobatan. Pengetahuan pasien tentang penyebab, tanda dan gejala, penularan, pencegahan cara konsumsi dan lamanya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap tingkat kepatuhan pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Binangun Cilacap. Jenis penelitian bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel penelitian ini yaitu purposive sampling dengan populasi penelitian yaitu pasien yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis paru di Puskesmas Binangun Cilacap. Jumlah sampel penelitian sebanyak 32 respoden. Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 29 orang (90,6%). Responden dengan tingkat kepatuhan sedang sebanyak 3 orang (9,4%). Responden dengan pengetahuan dan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 19 orang (59,4%) dan responden dengan pengetahuan sedang dan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 10 orang (31,3%) sedangkan respoden dengan pengetahuan dan tingkat kepatuhan sedang sebanyak 3 orang (9,4%). Kesimpulan penelitian berdasarkan uji Spearman Rho diperoleh p-value 0,028 < α (0,05) dan τ 0,389 sehingga dapat diketahui bahwa terdapat hubungan lemah antara pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pasien tuberkulosis paru di Puskesmas Binangun Cilacap yang bersifat positif.
POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOSIN Wahyuni, Tri; Nurinda, Eva; Fauzi, Rizal
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.479 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v5i1.1676

Abstract

Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolisme yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia yang diakibatkan oleh kurangnya insulin atau terjadinya resistensi insulin. Belimbing wuluh merupakan salah satu tanaman herbal yang mengandung antioksidan sehingga perlu dilakukan uji potensi antioksidan ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap kadar gula darah. Metode yang digunakan yaitu penelitian eksperimental dengan rancangan pretest and post-test with control group design dengan 24 sampel tikus wistar jantan yang terbagi dalam 4 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol (kelompok normal dan kelompok hiperglikemik) 1 kelompok pembanding (glibenklamid) dan 1 kelompok perlakuan (ekstrak etanol daun belimbing wuluh). Ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan glibenklamid mempunyai efek dalam menurunkan kadar gula darah pada tikus yang diinduksi streptozotosin yang dibuktikan dengan adanya perubahan rata-rata besar kadar gula darah tikus pretest perlakuan glibenklamid sebesar 258,4117 mg/dL dan setelah perlakuan sebesar 126,4300 mg/dL  dan perubahan rata-rata kadar gula darah pada pre ekstrak etanol daun belimbing wuluh sebesar 257,7717 mg/dL dan setelah perlakuan sebesar 149,0933 mg/dL. Kapasitas antioksidan darah pada kelompok yang diberi glibenklamid dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun belimbing wuluh menunjukkan nilai signifikansi 1,000 yang berarti tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok pembanding (glibenklamid) dengan kelompok perlakuan (ekstrak etanol daun belimbing wuluh). Kapasitas antioksidan darah pada kelompok yang diberi glibenklamid dan kelompok yang diberi ekstrak etanol daun belimbing wuluh  tidak berbeda signifikan jika dilihat secara statistik yang dapat dilihat dari angka signifikansinya yaitu 0,880. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan antioksidan ekstrak etanol daun belimbing wuluh berpengaruh terhadap penurunan kadar gula pada kondisi hiperglikemia.
PERBAIKAN KADAR INSULIN TIKUS JANTAN GALUR WISTAR TERINDUKSI STREPTOZOTOCIN (STZ) AKIBAT PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI Ashari, Ayu -; Nurinda, Eva; Fatmawati, Annisa
INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal) Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.697 KB) | DOI: 10.21927/inpharnmed.v5i1.1653

Abstract

Brotowali stems (Tinospora crispa L.) contain flavonoids which act as antioxidants and are expected to have the potential to reduce blood glucose levels and increase insulin levels in mice due to STZ induction. The purpose of this study was to determine the effect of brotowali stem ethanol extract (EEBB) on insulin levels in STZ-induced male Wistar rats. Measurement of mouse insulin levels using the mouse insulin ELISA kit method. The results showed that the ethanol extract of brotowali rods at a dose of 450 mg / kgBW rats were significantly different (<0.05) between the hyperglycemic control group and the EEBB treatment group showing an increase in the mean insulin levels of the rats after being given EEBB for 10 days. Brotowali stems can be used for the treatment of natural ingredients with flavonoid content.