Nurjannah, Siti Nunung
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERBEDAAN TINGKAT KECUKUPAN NUTRISI DAN PEMBERIAN ASI PADA BALITA STUNTING DAN TIDAK STUNTING DI DESA SUKAMUKTI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS JALAKSANA Siti Nunung Nurjannah
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 1 (2020): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i1.197

Abstract

Kurangnya asupan zat gizi dapat menyebabkan stunting. Prevalensi stunting di Indonesia 27,67% pada tahun 2019 (Riskesdas, 2019) sedangkan di Kabupaten Kuningan 42% salah satunya Kecamatan Jalaksana Desa Sukamukti terdapat 20 balita sangat pendek dan 115 balita pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kecukupan nutrisi dan pemberian ASI pada balita stunting dan tidak stunting di Desa Sukamukti Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Jalaksana Tahun 2020. Jenis penelitian comparative study dengan desain cross sectional. Populasi 241 balita, menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling jumlah sampel yaitu 150 responden. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney. Sebagian besar balita memiliki kecukupan nutrisi dalam kategori normal sebanyak 118 responden (78,7%), diberikan ASI secara eksklusif sebanyak 93 responden (62%), tidak stunting sebanyak 79 responden (52,7%). Terdapat perbedaan kecukupan nutrisi (p value = 0,001) dan pemberian ASI (p-value=0,002) pada balita stunting dan tidak stunting. Kesimpulan terdapat perbedaan kecukupan nutrisi dan pemberian ASI pada balita stunting dan tidak stunting, diharapkan dapat meningkatkan pemberian ASI dan porsi makanan yang bergizi supaya tidak terjadi stunting.
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI DESA RAGAWACANA KECAMATAN KRAMATMULYA KABUPATEN KUNINGAN Yona Septina; Anisa Nurohmah; Siti Nunung Nurjannah; Anggit Kartikasari
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 02 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i02.262

Abstract

Rata-rata usia menarche di Indonesia adalah 13 tahun (20,0%) dengan kejadian lebih awal pada usia kurang dari 9 tahun dan ada yang lebih lambat sampai 20 tahun serta terdapat 7,8% yang melaporkan belum haid. Secara nasional rata-rata usia menarche 13-14 tahun terjadi pada 37,5% anak Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab mengapa remaja di Desa Ragawacana belum mengetahui tentang menarche dan apabila sudah diketahui hasilnya maka dapat dilakukan upaya agar remaja dapat memperoleh pengetahuan lebih tentang menarche dan dapat menyikapinya dengan baik. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional. Metode yang digunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan Random Sampling dengan Populasi sebanyak 123 orang dan jumlah yang dijadikan sampel sebanyak 94 responden. Hasil analisis univariat, persentase tingkat pengetahuan tertinggi dengan kategori baik sebanyak 59 responden (62,8%), sedangkan persentasi sikap tertinggi dengan kategori tidak baik sebanyak 49 responden (52,1%). Hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa nilai ρ value <0,05 yang artinya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja dalam menghadapi menarche. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dengan sikap remaja dalam menghadapi menarche. Saran bagi remaja putri diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan mengenai menarche dan juga dapat menerima serta mampu menyikapi perubahan fisiologis maupun psikologis serta emosional yang terjadi pada masa menarche.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 2 GARAWANGI KABUPATEN KUNINGAN Siti Nunung Nurjannah; Ega Anggita Putri
Jurnal Asuhan Kebidanan Vol 1 No 02 (2021): Journal of Midwifery Care
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jmc.v1i02.266

Abstract

Status gizi merupakan salah satu faktor penyebab kejadian anemia pada remaja putri. Anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi, prevalensi anemia didunia berkisar 40-88%. Sebanyak 21,7% penduduk Indonesia terkena anemia dengan penderita anemia berumur 15-24 tahun sebesar 18,4%. Penelitian ini bertunjuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri. Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional, populasi dalam penelitian ini 110 responden dengan menggunakan teknik pengambilan sampel total sampling. Instrument yang digunakan lembar checklist, uji analisa yang digunakan adalah uji Chi-Square. Hasil analisis univariat, status gizi kurus 35,5%, status gizi normal 57,3%, status gizi gemuk 7,3%, remaja anemia 82%, dan remaja tidak anemia 28%. Sedangkan analisis bivariat, penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan kejadian anemia dengan nilai p value = 0,000. Pada penelitian ini, terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri SMP Negeri 2 Garawangi Kabupaten Kuningan . Bagi remaja putri diharapkan dapat memperbaiki pola gizi sebagai pengganti zat besi sehingga dapat mencegah kejadian anemia lebih dini dan bagi institusi pendidikan diharapkan dapat melakukan kerjasama dengan pihak puskesmas setempat atau tenaga kesehatan untuk dilakukan bimbingan atau penyuluhan mengenai pemenuhan nutrisi pada remaja putri dalam upaya pencegahan anemia.
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA A Asrina; Siti Nunung Nurjannah; Aen Siti Nuraini
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v1i2.269

Abstract

Beberapa alasan anak tidak diimunisasi antara lain karena takut anaknya panas, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, kesibukan orang tua, seringnya anak sakit, dan tidak tahu tempat imunisasi. Keluarga mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional, jumlah populasi 317 responden, jumlah sampel 177 responden, tehnik sampel simple random sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner, buku KIA dan laporan bulanan bidan desa. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil analisis univariat, sebagian besar status imunisasi dasar lengkap (64,4%) dan keluarga responden sebagian besar mendukung imunisasi (71,2 %). Analisi Bivariat, diperoleh nilai p value sebesar 0.032, sehingga Ha diterima. Artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan imunisasi. Kesimpulan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada balita. Saran bagi bidan diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu-ibu yang mempunyai balita sehingga dapat di imunisasikan dengan lengkap.
TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DALAM MENGHADAPI KEHAMILAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI DESA MEKARJAYA KECAMATAN CIMAHI KABUPATEN KUNINGAN Siti Nunung Nurjannah; Siti Nurlela
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 02 (2022): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v2i2.451

Abstract

Kecemasan (anxiety) merupakan perasaan takut yang tidak jelas penyebabnya dan tidak didukung oleh situasi yang ada. Dimasa pandemi covid-19 (Penyakit Virus Corona) ibu hamil merasa cemas. Kecemasan ibu didasarkan pada bagaimana penyebaran virus ini, yaitu melalui tetesan pada saat bersin, batuk atau berbicara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kecemasan ibu primigravida karakteristik selama pandemi covid-19 di Desa Mekarjaya Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan observasional, diambil dari data primer pada bulan April, jumlah populasi 27 responden, dengan menggunakan teknik total sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner HARS yang terdiri dari 14 pertanyaan dan penggunaan analisis univariat. Hasil analisis univariat, tingkat kecemasan paling tinggi sedang 12 (44,4%) responden. Berdasarkan kelompok usia, kecemasan lebih banyak pada kelompok usia (20-35 tahun) dengan kecemasan sedang 12 (50%) responden. Berdasarkan status pendidikan, banyak terjadi pada kelompok tamat jenjang SMA/sederajat lebih kecemasan sedang sebanyak 7 (58,3%) responden. Berdasarkan status pekerjaan lebih banyak pada kelompok yang tidak bekerja dengan kecemasan sedang sebanyak 12 (54,5%) responden. Dari penelitian ini dapat dikatakan, responden lebih banyak memiliki tingkat kecemasan sebanyak 12 (44,4) responden. Saran bagi instansi kesehatan melakukan penyuluhan tentang kecemasan selama pandemi covid-19 pada ibu hamil primigravida dan rutin melakukan ANC.