Melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), program literasi sudah gencar digaungkan dan dilaksanakan oleh berbagai pihak. Namun, tidak dipungkiri bahwa tidak serta merta hal itu dapat dilaksanakan secara merata oleh setiap sekolah. Beberapa sekolah mengalami kendala dalam pengembangan literasi karena keterbatasan fasilitas yang ada. Hal itu terjadi di Sekolah Dasar Negeri 1 Datah yang ada di daerah pelosok Desa Datah, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Atas dasar permasalahan yang dihadapi oleh mitra tersebut, dilaksanakanlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa program pendampingan pengembangan literasi melalui pembelajaran ASIK (aktif, seru, inovatif, kreatif). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan metode pendampingan dan unjuk kerja. Artinya, peserta kegiatan diajak langsung membuat media-media literasi yang nantinya bisa dipajang di sekolah sebagai penguatan literasi dasar (membaca dan menulis) pada siswa. Melalui kegiatan yang aktif, seru, inovatif, dan kreatif ini, peserta kegiatan mendapatkan pengalaman menarik dalam pengembangan literasi dasar mereka. Kegiatan ini berlangsung lancar dan mendapat respons yang positif dari pihak mitra (Sekolah Dasar Negeri 1 Datah). Dengan demikian, dapat disimpulkan pembelajaran ASIK relevan digunakan untuk mengembangkan literasi siswa sekolah dasar.
Copyrights © 2024