Artikel ini menganalisis terhadap penguatan toleransi di SDN 106810 Sampali, dengan rumusan kajian yaitu latar keagamaan dan kebudayaan, kedua praktik pembelajaran mendukung toleransi. Untuk mendapatkan hasil riset, penelitian ini menggunakan konsep kualitatif deskriptif dengan menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Kegunaan keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan, pertama, latar keagamaan dan kebudayaan pada dua jenis yaitu Islam dan Kristen. Untuk latar aliran keagamaan hanya diperdapati pada beragama Islam yaitu Ahlussunnah Waljamaah dan Ahmadiyah. Sedangkan pembahasan kebudayaan hanya dua kelompok suku yaitu Jawa dan Batak. Kedua, praktik pembelajaran dalam mendukung atau menguatkan toleransi ada tujuh skema yang dipraktikkan, yaitu pertama, sebelum dan sesudah memulai pembelajaran siswa diarahkan untuk berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Kedua, melakukan piket bersama secara bergiliran. Ketiga, mendengarkan orang lain ketika berbicara tanpa memotong pembicaraan. Keempat, menghargai hak pribadi orang lain. Kelima, mengenalkan keanekaragaman Indonesia. Keenam, menggambarkan potret diri. Ketujuh, bersalaman dengan guru ketika berjumpa di sekolah. Hasil penelitian ini menunjukkan keragaman baik faktor agama ataupun budaya dapat saling menguatkan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan dan pembelajaran.Kata kunci : Penguatan Toleransi, Sekolah Dasar
Copyrights © 2023