Upacara ritual Mangan na Paet merupakan praktik penting dalam kepercayaan masyarakat Parmalim, yang secara harfiah berarti "makan yang pahit." Frasa ini memiliki makna simbolis dan spiritual, mengajarkan filosofi hidup Parmalim tentang menerima kesulitan dan penderitaan sebagai bagian dari proses spiritual dan pembelajaran hidup. Penelitian mengenai kearifan lokal dalam ritual ini bertujuan mengungkap nilai-nilai penting seperti penghormatan terhadap leluhur dan alam, gotong royong, pelestarian tradisi, seni dan budaya lokal, serta nilai spiritual dan moral. Menggunakan teori kearifan lokal dari Sibarani, yang dibagi menjadi kearifan lokal kedamaian dan kesejahteraan, penelitian ini menerapkan pendekatan kualitatif dengan triangulasi data untuk menggali pemahaman mendalam mengenai ritual Mangan na Paet. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data dilakukan secara deskriptif dan kualitatif untuk menghasilkan kesimpulan objektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kearifan lokal kedamaian dalam ritual ini mencakup etika, kebenaran, solidaritas, kedamaian, mediasi, dan konsistensi. Sementara itu, kearifan lokal kesejahteraan meliputi kerja keras dan pendidikan. Ritual Mangan na Paet dalam kepercayaan Parmalim memiliki makna mendalam, memperkuat identitas budaya, dan menjadi media edukasi bagi generasi muda dalam memahami nilai-nilai luhur kepercayaan ini.
Copyrights © 2024