Pendahuluan: Biji buah alpukat memiliki zat aktif yang dapat menurunkan kadar trigliserida. Pemanfaatan biji buah alpukat sebagai obat penurun kadar trigliserida masih memiliki potensial yang perlu dikembangkan untuk menjadi salah obat herbal yang alternatif. Metode: Penelitian eksperimental dilakukan terhadap tikus Sprague Dawley, tikus diberikan sediaan propylthiouracil (PTU) selama 14 hari untuk mencapai kondisi hiperlipidemia yang dibagi ke dalam 2 kelompok intervensi. Kelompok pertama diberikan ekstrak biji alpukat yang diekstraksi dengan metode remaserasi dari biji alpukat yang digerus selama 15 menit dan kelompok kedua digerus selama 30 menit. Ukuran partikel didapatkan dari rata-rata diameter 10 partikel biji alpukat secara acak dari setiap variasi waktu penggerusan. Kadar trigliserida dalam darah tikus diukur setelah 14 hari pemberian PTU dan diukur lagi setelah 7 hari, dan 14 hari pemberian ekstrak biji alpukat. Analisis data menggunakan uji paired t-test dan unpaired t-test. Hasil: Rata-rata ukuran partikel biji alpukat pada kelompok 1 sebesar 27,03 µm dan kelompok 2 sebesar 13,50 µm Pemberian ekstrak biji alpukat mampu menurunkan kadar trigliserida secara signifikan dari hari 0-7, hari 0-14, dan hari 7-14 pada kelompok 1 (p<0,05). Hal yang sama ditemukan pada kelompok 2 (p<0,05) selain dari hari 7-14 (p>0,05). Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan dalam penurunan trigliserida pada kelompok pertama dan kedua (p>0,05). Simpulan: Pemberian ekstrak biji alpukat dapat menurunkan kadar trigliserida pada tikus. Perbedaan waktu penggerusan dan ukuran biji alpukat yang diekstraksi tidak memengaruhi efektivitas dalam penurunan kadar trigliserida.
Copyrights © 2023