This study aims to describe the development of speaking skills for BIPA (Indonesian Language for Foreign Speakers) level B1 (CEFR) students through the role-play method. The method used in this research is descriptive-qualitative. The subjects in this study were BIPA teachers and students, especially B1 level (CEFR), at Atma Jaya University, Yogyakarta. The data analysis technique used in this study is descriptive analytic, which describes the data collected in the form of words and pictures from the results of interviews, observations, and documentation. The results of the study show that the process of implementing BIPA level B1 (CEFR) learning by applying the role-playing method focused on speaking skills can provide real experience for BIPA students to practice directly pronouncing difficult vocabulary and long sentences in learning to speak. Creative teachers are needed to be able to process oral culture into texts to present cultural understanding in the aspect of speaking. BIPA teachers must be able to apply their artistic skills to applying cultural values as a strategy in the language acquisition process. Keywords: role-playing, BIPA, folklore   Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pengembangan keterampilan berbicara bagi pemelajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) tingkat B1 (CEFR) melalui metode bermain peran (role play). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah pengajar dan pemelajar BIPA, khususnya tingkat B1 (CEFR), di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik, yaitu mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan gambar dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan pembelajaran BIPA tingkat B1 (CEFR) dengan penerapan metode bermain peran yang difokuskan pada keterampilan berbicara dapat memberikan pengalaman nyata bagi pemelajar BIPA untuk mempraktekkan secara langsung pelafalan kosakata sulit dan kalimat panjang dalam pembelajaran berbicara. Dibutuhkan pengajar yang kreatif agar dapat mengolah budaya lisan menjadi naskah untuk menghadirkan pemahaman budaya dalam aspek berbicara. Pengajar BIPA harus mampu mengaplikasikan kemampuan berkeseniannya dalam mengaplikasikan nilai budaya sebagai strategi dalam proses pemerolehan bahasa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023