Domba Sakub jantan memiliki potensi untuk dioptimalkan sebagai ternak penghasil daging karena penampilan produksinya yang tinggi. Penampilan produksi dapat ditinjau melalui nilai-nilai morfometrik berupa panjang badan, lingkar dada, dan tinggi badan. Umur fisiologis merupakan faktor yang berpengaruh terhadap performa produksi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penampilan morfometrik domba Sakub jantan pada umur fisiologis yang berbeda. Penelitian dilaksanakan secara survei (purposive sampling) di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan dan Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog yang merupakan sentra pembibitan domba di Kabupaten Brebes. Materi penelitian adalah domba Sakub jantan milik peternak sejumlah 118 ekor dengan kelompok umur fisiologis muda dan dewasa. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Nomograf Harry King. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi square untuk menguji kesesuaian atau perbedaan pada setiap kategori dan parameternya. Hasil penelitian menunjukkan rataan penampilan morfometrik domba Sakub jantan pada umur fisiologis muda dan dewasa adalah panjang badan (cm) sebesar 65,02 ± 7,55 dan 77,34 ± 6,35, lingkar dada (cm) sebesar 74,39 ± 7,20 dan 92,49 ± 9,28, serta tinggi badan (cm) sebesar 66,90 ± 6,12 dan 75,59 ± 5,61. Penampilan morfometrik domba Sakub jantan memiliki proporsi atau nilai-nilai parameter tidak sama (terdapat perbedaan) untuk kategori muda dan dewasa. Penampilan morfometrik domba Sakub jantan pada umur fisiologis dewasa lebih tinggi atau lebih baik daripada umur fisiologis muda. Domba Sakub jantan pada umur fisiologis yang berbeda di Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog memiliki penampilan morfometrik lebih besar atau lebih tinggi dari domba Sakub jantan pada umur fisiologis yang berbeda di Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024